Menu

Saturday, July 27, 2019

/ /
Merawat Si Laptop Rumahan
Assalammualaikum.Wr.Wb
Apa Kabar Sahabat Keluarga Nawra?

Laptop saya saat ini masih di tempat servis. Jadi ceritanya tempo hari, waktu pertengaha Juni. Si laptop hitam merek Compaq ini mendadak tidak bisa dihidupkan. Padahal saat itu dua hari lagi kami akan berangkat liburan ke Palembang. Lalu saya akan inkut Bimtek Fasilitator Literasi Baca Tulis di Pekanbaru. Yang mewajibkan untuk semua peserta membawa laptop masing-masing. 
Laptop ini yang bisa dibawa , kalo si hitam, laptop rumahan (foto KN)
Saya minta tolong ke tukang servis untuk memeriksa penyakit laptop ini. Memang ini bukan pentakit pertama. Namun, setiap datang di laptop selalu punya penyakit baru. Sebelumnya saya sudah mengganti layar dan keypadnya. Alhamdulillah dapat dari honor menulis di blog. Uangnya diwakafkan untuk alat tempur menulis, buat investasi di laptop.

Kata si tukang servis, laptopnya ditinggalkan saja, Nanti dia periksa dulu, apa penyakitnya. Mana masih suasana lebaran, jadi memang si abang tukang servisnya sedang sibuk halal-bi halal juga.

Saya mengecek keaadaan si laptop, via whatApp saja. Bertanya kondisinya bagaimana? Apakah bisa saya bawa ke Pelembang atau bagamana?

Dua hari kemudian, artinya menjelang satu hari, saya mendapatkan kabar, bahwa laptop belum bisa ditemukan penyakitnya apa dan butuh waktu agak lama untuk menemukan penyakit dan menyembuhkannya.

Yaah, sudahlah. Mau bagaimana lagi. Kondisi ini tidak bisa dipaksakan. Sedangkan waktu menuntut kepastian dan moment amu diciptakan. Saya memberitahu suami. Setelah mendengarkan cerita saya. Akhirnya suami meminjamkan kepada saya laptop Asus yang biasa Ia gunakan untuk bermain game. Jadilah si laptop putih Asus ini kami bawa ke Palembang, lalu nnati akan saya bawa ke Pekanbaru.

Eh, tenyata mouse wirelessnya ketinggalan di laptop si hitam. Akhirnya saya membeli mouse baru di Palembang. Sebab saya kurang nyaman jika bermain laptop tanpa mouse. Berasa ribet dan lama.

Singkat cerita, akhirnya selama di Palembang si laptop putih yang menemani. Saya gunakan untuk aktivitas menulis, ngeblog, membuat konten termasuk untuk booking kamar hotel, mencetak tiket pesawat dan aktivitas lainnya. 

Hanya saja, karena laptop ini cuma buat main game  tugas utamanya. Jadi di sini hampir tidak ada data, seperti koleksi foto-foto saya untuk postingan blog dan media sosial. Jadi saya harus donlot dulu dari Facebook atau dikirim dulu ke email atau ke Wa dari galeri handphone. Entah kenapa ketika disambungkan kabel data. Foto yang ada di handphone tidak mau ditransfer ke laptop. Jadi yah, kerjanya manual saja.

Sampai di Pekanbaru, Carger Ketinggalan

Jadi sore itu usai print tiket dan boarding pass, di rumah ayuk ipar. Saya lupa memasukkan carger laptop si Asus ini. Malamnya juga saat tiba di kamar hotel, saya tidak membuka laptop lagi. Sebab saya sudah samai di kamar hotel hampir jam sebelas malam. Saya hanya membersihkan gigi, mengganti baju dan menonton hingga saya tertidur. Tidak sempat lagi membuka si putih.

Lalu ketika tiba di lokasi acara, di hotel pangeran. Ternyata saya baru tahu, si carger ketinggalan. Saya memberitahu suami untuk menyelamatkan si carger. Supaya jangan sampai ketinggalan, tidak terbawa ke Bengkulu. 

Oh, ya yang ke Pekanbaru ini hanya saya saja, sedangkan suami dan anak-anak. Mereka usai acara pernikahan keponakan kami, pulang lagi ke Bengkulu.
Tadinya saya mau minta suami mengirimkan saja carger tersebut, tapi dilihat dari waktu sepertinya suami tidak ada waktu lagi karena akan pulang ke Bengkulu. Akhirnya saya menghubungi teman-teman FLP Pekanbaru untuk membantu saya mendapatkan carger KW saja. Kalo beli yang ori , harganya lumayan mahal. Habis dong honor saya di Pekanbaru nanti, ngak bisa buat beli oleh-oleh.

Hari itu cukup ribet, saya menghubungi bnayaks ekali toko komputer yang ada di sekitar jalan Sudirman di sekitaran hotel Pangeran. Ternyata tidak ada carger KW adanya yang ori. Seketika di siang itu, datang pertolongan dari salahs atu teman saya di FLP yang juga merupakan murid kelas menulis online saya. Beliau adalah Mba Siti. Siang itu dengan susah payah beliau datang menghampiri saya di hotel, untuk menyerahkan carger. Berkat bantuan dia , saya pun punya carger si putih. Memang saya bisa meminjam kepada peserta lainnya. Namun kami beda kamar, jadi ribet. Apalagi teman saya itu, laptopnya harus tercolok carger terus. Jadi saya kuatir juga kalo saya meminjam carger dia. Jadi keputusan untuk membeli yang Kw adalah tepat. Saya membeli carger ini seharga Rp.120.000,-

Mba Siti yang bantuin saya beli carger (foto KN)

Ternyata Mba Siti ini sedang hamil pula, saya jadi terharu sekali. Beliau mau membantu, ternyata dia juga membawa buku saya. Jadi judulnya beliau mau minta tanda tangan saya langsung di buku saya yang dibawanya. Duh, sweet sekali deh Mba Siti ini.

Usai dari Pekanbaru,saya kembali bertanya soal laptop saya itu.  Ternyata belum juga kelar. Sampai di sini, saya sebenarnya mulai nyerah. Di dalam laptop itu ada banyak file saya, terutama file naskah buku saya yang paling baru.

Tapi mau bagaimana lagi, semua memang sudah jalannya. Memang si hitam ini sudah saya pake sejak tahun 2009 yang lalu. Dia sudah cukup lama menemani saya. 

Sudah juga beberapa kali diservis, namun dia tetap bandel dan tetap bisa saya gunakan. Akan tetapi kerusakan kali ini memang waktunya sangat lama daripada kerusakan sebelumnya. Palingan hanya sepekan, setelah itu bisa on kembali seperti sedia kala.

Awal Mula Kenapa Bisa Rusak

Jadi bulan April yang lalu, rumah saya kebanjiran yang cukup parah. Kami menyelamatkan semua barang-barang ke tempat baru, kami mengungsi dulu di rumah Emak. Semua barang kami bawa, sebisa yang kami selamatkan. Termasuk di laptop ini. Jadi laptop ini ngetem dulu berhari-hari di pengungsian. Selama itu pula ia sering kami bawa kemana-mana. Kadang saya bawa juga ke kantor. Jadi si laptop ini keluar masuk dan posisinya sering berpindah-pindah.


Jadi saya baru ingat, pesan si tukang servis yang terakhir. Bahwa laptop ini tidak boleh sering-sering berpindah tempat. Lebih bagus lagi kalo tempatnya tidak berpindah-pindah. Misalnya menetap di meaj tertentu saja. Jadi kapan akan diperlukan, bisa digunakan di sana.

Si hitam, akhirnya harus bongkar mesin (foto KN)

Hal ini karena, sada bagian dari apatop tersebut yang istilah awamnya sudah goyang, jad mudah terjad gesekan atau copot. Jadi sebaiknya memang tidak dibawa-bawa apalagi diletakkan sembarangan. Hal ini dapat memicu kerusakan atau membuat laptop rusak.


Nah, sampai di sini saya paham, lalu saya pun memang melakukan hal tersebut. Sampai sebelum #banjirBengkulu itu datang. Si laptop sering berpindah-pindah dan akhirnya mati tidak bisa nyala sama sekali. Memang sama kayak hanya barang yang lainnya, ngak kuat lagi dibawa-bawa, harus standbye.

Begitulah ceritanya, saya baru ingat...

Ketika pak suami bertanya tentang kabar Laptop, saya hanya menjawab. Belum beres, masih diperbaiki. Sampai suatu petang, saya mendapat kabar. Bahwa laptop saya sudah ketemu penyakitnya apa. Lalu beliau pun memberi kabar mengenai biaya yang harus saya sediakan.

Jadi laptop ini rusaknya di chipset, jad harus dibongkar. Biaya sekitar Rp. 600.000. Wuih mahal juga yah, mana fee job transportasi online belum dibayar. Jadi gimana ini. Butuh laptop juga.

Saya langsung menjawab

Nego ya

Lalu hening tidak ada balsaan hingga dua hari kemudian. Saya pun hanya menunggu responnya. Sambil menunggu transferan masuk. Maklum ujung bulan, jadi butuh dana segar yang tidak menguras tabungan.

Lalu, masuk wa lagi dari si tukang servis

Jad itu laptop dia bawa ketempat temannya. Jadi si temannya hanya kasih di harga Rp.550.000,- . Rupanya alasan inilah, kenapa wa saya ngak langsung dibalas waktu iyu. Menunggu respon temannya dulu.

Yah, udah Rp. 500.000,- aja deh. Soalnya saya mau bayar Qurban

Tak lama, ada balasan lagi, mereka sepakat. Ditambah dengan embel-embel, supaya mereka juga dapat kecipratan pahala Qurban. Aamiin.

Iyah, benar saya memang sedang berniat berkurban atas nama Almarhum emak saya yang baru meninggal di awal April yang lalu. Beliau sebelum meninggal, tepatnya di lima hari sebelum meinggal. Emak sempat mengatakan keinginanya untuk berkurban. In sya Allah kami akan tunaikan kenginan belau tersebut. Biaya kurbannya Rp. 2.200.000,-. Kami baru mmebayarnya satu juta, jad masih butuh sekitar 1,2 juta lagi.

Sampai tulisan inis aya buat, si laptop belum juga balik lagi ke pangkuan saya. Masih dikerjakan. Rentang waktu ini saya manfaatkan untuk mengumpulkan uang agar bisa membayar ongkos buat laptop dan melunasi biaya kurban. Jadi dapat semuanya.

Kenangan Saya dengan Laptop

Memang sudah beberapa kali mengajukan proposal untuk mengganti laptop. Alasan suami selalu sama. Itu spek laptop sudah lumayan bagus dan tidak ketinggalan. Kalo masih bisa diservis ya diperbaiki saja. Daripada beli baru, belum tentu juga tahan dan speknya bagus dengan harga yang sama. Ini adalah laptop pertama saya yang dibeliin suami, kenangan juga banyak sekali.


Lagipula, itu biarlah jad laptop rumahan saja. Tidak perlu dibawa kemana-mana. Biar tetap awet dan tetap pada tempatnya. Seperti layaknya saya menemani kamu, Milda!

Si hitam yang udah jad laptop Rumahan (foto KN)
Wuiih, digombalin ama suami jadinya. Yah, udah satu hal yang saya ambil pesan dari suami. Ngak perlu beli baru kalo yang lama bisa diperbaiki. Seperti juga hubungan kami, ngak perlu mencari suami baru (eyaaa) kalo yang lama bisa diperbaiki. Belum tentu yang baru akans ama dengan yang baru!

Well, kapan nih si hitam akan kembali ke rumah. Semoga segera ya, sebelum awal bulan Agustus deh, Atau sampai saya ngumpulin uangnya deh. Biar sama-sama enak, ngak perlu ngutan.  

Friday, July 26, 2019

/ /
Ingin Bertemu Penulis Ali Muakhir
Assalammualaikum.Wr.Wb
Dear Apa Kabar Sahabat Keluarga Nawra?

Jika ditanya , apabila diberikan kesempatan untuk bertemu penulis. Maka pengen banget ngejawabnya ketemu sama penulis anak yang fenomela itu loh. Siapa lagi kalo bukan Ali Muakhir. Jadi dulu sekali si kakak Nawra suka banget saya beliin buku anak-anak yang diterbitkan oleh Tiga Serangkai. Yang warna depan bukunya putih. Nah, kakak Nawra suka banget membaca dan juga gampang mengingat siapa nama penulis bukunya. Sebab, nama tokoh di dalam ceritanya namanya Ali juga. Ini penulis narsis bange yah.

Pertemuan ini sangat membekas di benak Kakak Nawra (Foto KN)

Sampai akhirnya suatu ketika, sekolahnya si Kakak SDIT IQRA 2 mengundang penulis Ali Muakhir untuk memberikan pelatihan menulis cerita anak. Baik untuk para siswanya, para guru maupun masyarakat umum. Jadi moment itu dimanfaatkan oleh saya untuk mempertemukan Kakak Nawra dengan penulis idolanya ini.

Mereka pun akhirnya bisa bertemu, namun sayang waktu itu saya baru saja melahirkan anak kedua, asiknya si Nawra. Jadi yang menemani kakak waktu itu Abahnya. Pertemuan itu dilakukan di Masjid Jabal Uhud, di sekolahnya kakak. Jadi pertemuan yang hangat dan akrab.


Saat pertemuan itu usia kakak Nawra sekitar 9 tahun , jadi masih imut banget ya. Namun, moment itu berbekas banget buat kakak. Dia juga bertemu dengan teman-temannya yang lainnya yang juga berminat dengan dunia menulis. Jadi kakak mendapatkan motivasi baru untuk menulis. 

Kakak Nawra bersama dengan berfoto dengan Ali Muakhir (foto KN)

Sampai akhirnya, ketika kakak Nawra juga ikutan aktif di kelas nulis di sekolahnya. Dia berhasil bersama dengan teman-temannya menghasilkan buku antologi yang berjudul Aku dan Impianku. Di dalam kumpulan cerita pendek tersebut, kakak menuliskan impiannya ingin bisa ke negara Inggris. Melihat kehidupan kerajaan secara langsung dan merasakan bagaimana hari-hari seorang raja dan ratu serta para pangeran dan putri yang ada di kerajaan Inggris tersebut. 

Buku Antologi pertama Kakak Nawra (foto KN)

Dalam cerita pendek tersebut, kakak juga menuliskan kenginannya untuk bisa berjelajah keliling dunia dan Ia ingin tetap menjadi muslimah dan menggunakan hijab dengan baik.

Baca Juga : Menanam Tanaman 

Sebelumnya juga kakak Nawra, masuk finalis lomba menulis untuk bapak Dahlan Iskan. Dalam kesempatan yang berharga itu kakak Nawra dapat bertemu langsung dengan bapak Dahlan Iskan. Ia beserta teman yang lainnya juga mendapatkan hadiah uang. Kakak nawras enangs ekali waktu itu, sampai kami semua ditraktirnya makan. Untuk adiknya, Ia membelikan boneka.

Sekarang, kakak Nawra sudah berusia dua belas tahun. Sudah kelas dua Mtsn. Dia bersekolah di pondok pesantren. Saya tetap memotivasi dia untuk tetap menulis. Sekarang kakak Nawra ingin mewujudkan keinginannya untuk bisa menulis sebuah novel. Mengenai pengalaman ia selama di pondok pesantren. Kakak sangat berharap, nanti menjelang ia tamat sekolah. Buku tersebut sudah jadi dan diterbitkan. Saat ini kakak sedang asik sekali menulis diary. Maklum di pondok tidak diperkenankan untuk bermain handphone.

Nah, balik lagi ke cerita awal kita tadi. Jika diberi kesempatan untuk bertemu penulis. Maka akhir tahun ini, saya ingin mengajak kakak Nawra dan semua adiknya serta suami saya untuk main ke kota Bandung. Kami ingin silaturahim dan mempertemukan kembali kakak Nawra dengan penulis idolanya, Ali Muakhir. Kebetulan kami ada rencana ingin liburan ke Jawa, untuk sekalian melihat dan mengecek sekolah lanjutan si kakak. Rencananya ke Bandung sekalian untuk jalan-jalan. Biar impian ini terwujudkan yah.

Mengenal Ali Muakhir 

Hasil Karya

Ø  Buku Serial Remaja Novel-Komik si Olin 5 Judul (Pilihan Terakhir, Aduh Pusing, Selalu di Hati, Kekasih Sepenggalah, dan Berdebar-debar) yang diterbitkan DAR Mizan menjadi buku best seller antara tahun 2000-2005
Ø  Buku Serial Cerita Balita yang diterbitkan DAR Mizan hingga sekarang terus dicetak ulang sejak tahun 1999-Sekarang
Ø  Buku Serial Princess Jihan yang diterbitkan Tigaserangkai menjadi buku yang disukai anak-anak perempuan muslim dan menjadi trend tersendiri dalam dunia penerbitan buku anak-anak
Ø  Konsep buku Novel Remaja Islami (Populer), menjadi konsep buku yang sempat menjadi primadona penerbitan, sejak tahun 2000-2005
Ø  Konsep buku Kecil-Kecil Punya Karya yang diterbitkan DAR Mizan menjadi salah satu serial yang fenomenal, sejak dikonsep tahun 2003-Sekarang
Ø  Buku-Bukunya telah diterjemahkan dalam Bahasa Melayu dan terbit di Malaysia serta diterjemahkan dalam Bahasa Belanda dan terbit di Belanda.
Ø  Hingga sekarang, buku yang telah ditulis lebih dari 333 Judul buku anak dan remaja
Ø  Menulis Script Animasi serial Cerita Balita DAR Mizan.
Ø  Menulis skenario beberapa judul sinetron untuk teve, antara lain Sinetron Aisya, Sinetron Sholehah, dan beberapa FTV
Ø  Menulis artikel di berbagai surat kabar daerah dan nasional, baik berupa cerpen, artikel perbukuan, penerbitan, pendidikan, dan pariwisata.

Buku-buku karya Ali Muakhir (Foto KN)

Penghargaan-Penghargaan

Ø  Tahun 1996, Pemenang Lomba Cipta Cerpen Remaja Majalah Anita
Ø  Tahun 1999, Pemenang Sayembara Menulis Cerita Futuristik Anak Majalah Bobo
Ø  Tahun 2000, Pemenang Lomba Menulis Cerita Misteri Anak Majalah Bobo
Ø  Tahun 2004, Pemenang Lomba Menulis Cerita Anak Majalah Ayahbunda
Ø  Tahun 2007, Meraih Anugerah Adikarya Ikapi kategori Penulis Buku Anak Terbaik
Ø  Tahun 2009, Piagam MURI sebagai Pengarang Buku Terbanyak
Ø  Tahun 2010, Penulis buku agama terbanyak dan tokoh perbukuan nasional

Salah satu alasannya juga agar si kakak dan adik-adiknya mempunyai motivasi yang kuat untuk bisa menulis, menghasilkan katya dalam bnetuk buku. Semoga buku tersebut bisa bermanfaat dan tentu saja berguna buat orang lain. Senang rasanya jika buku kita dibaca

Baca Juga : Kue Kemojo 

dan digunakan oleh orang lain. Apalagi kalo sampai dicetak ulang berkali-kali, semacam best seller ya!

Jadi mohon doa ya semoga impian ini bisa terwujud, kami ada rejeki untuk berangkat sekeluarga bertemu dengan keluarga Ali Muakhir. Semoga semuanya diberikan kemudahan ya. 

Thursday, July 25, 2019

/ /
Makan di Pesta Pernikahan
Assalammualaikum.Wr.Wb
Dear Apa Kabar Sahabat Keluarga Nawra?

Di daerah kamu, biasanya undangan menghadiri pernikahan ramanya di hari apa? Kalo di kota Bengkulu. Masih banyak undangan pesta pernikahan itu pada hari sabtu atau ahad. Masih sangat jarang, yang menggelar akad nikah atau resepsi di luar hari sabtu atau ahad. Paling yang ada akan nikah di hari Jumat lalu resepsi di hari sabtu atau ahad. Tapi di Kabupaten, justru sebaliknya undangan pernikahan itu akan sepi di week end. Mereka kebanyakan akan ke kebun atau ladang. Jadi undangan pernikahan akan ramai pada hari kerja. Senin hingga jumat. 

Seperti biasa pada acara pernikahn, selalu disediakan jamuan. Untuk jamuan ini biasanya menyesuaikan dengan kemampuan tuan rumah. Ada yang hanya menyediakan jamuan makan saja. Istilah orang Bengkulu menyebutnya makan Prancis atau istilah Indonesia-nya makan Prasmanan. 


Dimana tamu dipersilakan untuk mengambil sendiri jamuan makanan yang sudah disediakan. Biasanya akan ada petugas atau panitia  khusus yang akan mengatur soal jamuan ini.

Pada sebagian pesta pernikahan ada yang menyediakan berbagai jenis makanan di samping makan utama. Istilahnya pondok-pondok. Jumlah pondok itu disesuakan juga dengan kemampuan dan selera tua rumah. Ada yang banyak ada juga yang sedikit. Misalnya pondok pempek, pondok aneka buah,pondok sate, pondok aneka minuman , pondok soto, pondok bakso, pondok  aneka kue dan lain sebagainya.

Baca Juga : Masak Sop Kering

Untuk ice cream biasanya selalu ada kalo yang menyediakan sih. Pas gerbang atau pintu masuk. Biasanya ice cream sudah stand bye. 

Kadang kalo pestanya orang kaya atau berduit. Itu pondokan makanan banyak jumlah dan jenisnya. Sampai bingung, mau makan yang mana dulu. Kalo sudah kayak begini. Biasanya makanan utama atau nasi prasmanan, ngak dilirik lagi. Kalo pun akan tetap makan, maka akan dimakan di bagian akhir atau belakangan.

Kebiasaan Kami Makan Di Undangan Pernikahan

Kalo datang ke acara pesta pernikahan yang banyak pondok makannya. Kami biasanya menyerbu pondok makan dulu. Jika banyak pilihan, biasanya akan memilih pempek, bakso dan buah atau kue tradisional. Kalo membawa anak-anak. Sudah harga mati biasanya akan memilih Ice cream atau minuman dingin. Termasuk buah-buahan. Baru nanti akan makan di bagian akhir.


Saat mengambil makanan, biasanya kami akan mengambil porsi makan yang sesuai dengan apa yang akan kami makan. Kalo anak-anak ikut, biasanya kami akan memilih makanan berkuah dan tidak mengambil sambal. Kemudian mengambil kerupuk, ini jika ada menu kerupuknya dan buah. 

Foto unsplash

Saat makan, semua yang kami ambil tadi harus dihabiskan tanpa sisa, kecuali memang harus dibuang atau sisa. Seperti tulang, kulit dan sebagainya. Kami hampir tidak pernah meninggak jejak di piring makanan.

Saat makan sebaiknya kita tidak kalap memilih atau mengambil semua menu dalam jumlah banyak. Apalgi kalo tidak habis. Tentu ini akan mubajir. Selain itu kasihan dengan tuan rumah. Menu makanan jadi cepat habis. Kemudian makanan sisa banyak sekali.

Pernah dulu ada seorang ibu-ibu yang bisa mencuci piring di pesta pernikahan bercerita. Kadang makanan sisa di sebuah pesta pernikahan itu jumlahnya bisa untuk makan begitu banyak tamu. Saking banyaknya makanan sisa. Kadang makanan sisa ini bukan benar-benar makan sisa. Akan tetapi memang potongan makanan yang dibuang. Biasanya ini karena tamu mengambil terlalu banyak. Setelah dimakan, ternyata tidak habis. Akhirnya dibuang.

Jika menemui kejadian seperti ini, si ibu suka ngedumel dalam hati dan ngomel-ngomel juga. Sayang sekali, jika kita bisa menahan nafsu untuk makan. Tentu saja banyak orang lain yang akan mendapatkan jatah makan tersebut.

Kami mengutamakan untuk menghabiskan makanan di pesta pernikahan. Selain itu tetap memperhatikan adab-adab makan dan bertamu. Hal ini juga perlu kita perhatikan. Agar kita juga mendapatkan keberkahan silaturahim termasuk tuan rumah yang mengundang kita juga mendapatkan keberkahan dan kelancaran rejeki. Aamiin.

Foto unsplash
Lalu, apakah boleh membawa makanan pulang. Hmmm, kalo ini lain lagi ya. Tapi kami pernah melakukan ini sebab makanan tidak habis, jadi anak minta dibawa pulang saja. Jadi yang dibawa pulang adalah makanan yang memang sudah ada di dalam piring. Bukan mengambil yang baru, atau secara khusus mengambil untuk dibawa pulang ke rumah.

Baca Juga : Gatal Di Malam hari

Hal ini kami lakukan dengan alasan, daripada diletakkan di piring tentu saja nanti pas bagian mencuci piring akan membuang sisa makanan tersebut. Tentu saja tidak akan ada lagi yang mau memakannya kecuali binatang. Seperti ayam atau bebek.

Nah, ini cerita Keluarga Nawra kalo makan di pesta pernikahan.Nah, kalo kamu bagaimana. Bagi-bagi ceritanya yuk! 

Wednesday, July 24, 2019

/ /
Manfaat Menanam Bunga Bagi Kesehatan
Assalammualaikum.Wr.Wb
Apa Kabar Sahabat Keluarga Nawra?

Dulu saya suka banget menanam bunga , sejak menikah bunga mulai tersisihkan oleh kehadiran anak. lama banget saya tidak bersentuhan dengan bunga dan tanaman. Bagi saya menanam bunga hanya sekedar menambah tanaman di rumah. Akan tetapi juga membuat hati dan pikiran tenang dan tentu saja juga bisa menambah pengeluaran keringat. 

Saat merawat dan membersihkan bunga, tentu saja kita akan bekerja. Baik mata, tangan dan smeuanya juga akan saling membantu. Apalagi jika harus membongkar pot yang sudah kepenuhan.Lalu dipecah-pecah menjadi beberapa pot lagi. tentu saja hal ini akan lebih banyak mengeluarkan tenaga dan keringat.

Salah satu hasil kebun samping rumah kami (foto KN)

Untuk tanah , karena sumber tanah yang mulai sedikit. Saya biasanya membeli tanah di depot bunga. Satu karung ukuran beras 20 Kg di jual dengan harga hanya sepuluh ribu saja. Nah, sampai di rumah saya campurkan lagi tanah tersebut dengan sekam padi atau kulit padi. Tujuannya supaya tanahnya tidak terlalu padat sehingga saat disiram air akan langsung menyebar dan terseram dengan baik. Selain itu akan membuat tanah tetap gembur.

 Baca Juga : Kue Kemojo

Untuk sekam padi ini, saya biasa membeli atau pesan dengan tetangga yang baru saja panen di sawah. Jadi saya sudah order duluan sekamnya. Kira-kira satu karung besar. Ukuran beras 50 Kg atau 100 Kg. 

Waktu yang Baik Menanam Bunga

Keluarga saya sering bilang, kalo tangan saya dingin. Kalo menanam bunga pasti tumbuh. Meski demikian tidak setiap waktu baik untuk menanam bunga. Ada waktu-waktu terbaik sih untuk menanam bunga. Istilah kata waktu prime time.

Jadi menurut pengalaman saya dan ini memang sudah saya amati dengan seksama. Sebaiknya menanam bunga di sore hari. Setelah ditanam lalu disiram. Paginya bunga akan terlihat lebih segar. Jika ditanam di pagi hari, maka siangnya bunga akan mengalami kepayahan akibat paparan sinar matahari. Potensi untuk mati lebih besar.


Lalu saat yang juga baik menanam bunga adalah di saat atau usai hujan. Apalagi di sore hari. Jadi kondisi hujan, suasana sejuk dan udara juga segar. Sangat baik untuk menanam bunga. Tanah yang akan digunakan juga akan lembut dan gembur. Jadi proses tanam-menanam akan lebih mudah. Tanah tidak perlu dicangkul atau disodok-sodok. Disodok-sodok ini, bahasa Indonesia-nya apa yah. Intinya, itu tanah harus dikorek-korek dulu biar gembur dan enteng dipindahkan ke pot.

Saat usai hujan adalah waktu yang baik juga untuk memindahkan secara langsung tanaman ke tanah. Biasanya saya mencabut atau menggasing dulu atau membuat lingkaran dulu di sekitar tanaman yang akan dipindahkan. Ini berguna, agar akar tanaman tidak putus selain itu akan membuat tanaman mudah diangkat.

Manfaat Menanam Bunga Bagi Kesehatan

Ada beberapa manfaat bagi saya saat menanam bunga terutama bagi kesehatan sebagai aktivitas akhir pekan untuk mengeluarkan keringat. Selain memang untuk menuntaskan hobi dan mencari kesenangan. 

Ini manfaat yang saya rasakan saat melakukan aktivitas menanam bunga yang saya rasakan. Aktivitas ini saya lakukan di week end, di hari sabtu atau ahad. Kalo pagi hari biasanya saya membersihkan dan menyiram bunga. Mencabut rumput atau tanaman lainnya yang tumbuh liar di dalam pot. Tanaman liar ini bisa menganggu tumbuh kembang bunga yang ada di dalam pot.


Kalo untuk memindahkan tanaman saya liat situasi dulu, kalo malamnya hujan. Saya sering memindahkan atau membongkar tanaman dari pot atau ke tanah. Saya lakukan pagi sebelum matahari terbit atau naiknya tinggi. Setelah itu potnya saya pindahkan ke tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari langsung. Agar tanaman yang baru ini tidak layu.

1. Kegiatan menanam bunga atau tanaman bisa menjadi sarana hiburan untuk hati dan pikiran. Setelah peant beraktivitas secara rutin. Apalagi jika dilakukan saat liburan atau di akhir pekan.
2. Menjadi olahraga ringan dengan menggerakkan anggota badan dan melakukan aktivitas fisik yang ringan dan menyenangkan.
3. Menanam tanaman adalah sebuah saluran hobi yang mengasyikkan. Jika ditekuni dengan baik juga bisa mendatangkan penghasilan
4. Obat stress, saat melihat tanaman tumbuh, berbunga, berbuah apalagi bisa dinikmati. Maka hati akan senang dan bergembira
5. Bahan postingan di media sosial. Kegiatan menanam bunga bisa dijadikan postingan media sosial yang kita punya. Apalgi jika sudah berbunga dan berbuah
6. Sarana membantu orang lain, saat posting di media sosial atau jika ada yang membutuhkan tanaman tertentu. Kita bisa membantu bagi yang membutuhkan tanaman obat.

Sejuk dan segar ya kalo rumah kayak gini (foto unsplash)
Saya sangat senang dan merasa sangat terhibur dengan melakukan aktivitas menanam di akhir pekan ini. Selain sebagai penghibur hati. Menanam bunga juga bisa membuat saya berkeringat dan berolahraga. 

jadi , kalo kamu mau berkeringat di akhir pekan, bisa coba cara saya yah, yaitu dengan menanam bunga. kalo sudah berbunga dan berbuah tentu akan membuat hati senang dan bersemangat, jadi badan juga sehat.

Tuesday, July 23, 2019

/ /
Kue Kemojo
Assalammualaikum.Wr.Wb
Dear Apa Kabar Sahabat Keluarga Nawra?

Setiap berkunjung ke suatu tempat baru. Maka salah satu kegiatan yang tak terlewatkan adalah memburu oleh-oleh. Meski kadang oleh-ole tersebut apalagi makanan bisa juga dibeli di tempat kita tinggal. Misalnya saat liburan ke kota Bandung, keluarga Nawra tidak berniat membeli aneka dodol. Sebab dodol bisa dibeli di berbagai toko di Bengkulu. Jadi berburu oleh-oleh dodol, tidaklah menarik. Maka Keluarga Nawra akan mencoba mencari oleh-oleh lainnya yang sedikit berbeda.

Begitu juga yang saya lakukan saat liburan tidak sengaja ke kota Pekanbaru. Kenapa tidak sengaja. Kerena saya datang ke sana hanya sebuah kebetulan dan kesempatan saja yang diberikan oleh kantor Bahasa Bengkulu untuk belajar bersama para penggiat dan pegiat literasi se-sumatra. Jadi tidak dari niat atau rencana awal akan berkunjung ke negeri lancang kuning tersebut. Kalo direncanakan tentu saja , saya akan membawa serta semua personil Keluarga Nawra dong.

Ibu penjual Kue Kemojo yang baik hati ( Foto KN)

Nah, kalo ini kan dibayarin negara oleh pajak yang teman-teman semua bayar. Jadi hanya saya sendiri. Tapi sebenarnya tidak benaran sendiri. Ada 7 orang teman lainnya yang berangkat juga ke Pekanbaru ini. 

Saya di kota berpantun ini nginap selama empat malam di hotel Pangeran. Di jalan Sudirman.Kabarnya, jalan ini adalah saah satu ruas jalan yang padat dan ramai di kota Pekanbaru ini. Hal ini dibuktikan dengan lebarnya jalan di depan hotel dan kendaraan yang tidak pernah sepi berlalu lalang.

Penasaran dengan Oleh-oleh Pekanbaru

Pada malam ketiga, seperti biasa usai kelas yang melelahkan. Saya mengajak dua orang teman saya yang sama-sama berasal dari kota Bengkulu untuk jalan malam di sekitar hotel. Kebetulan Cut, nama salah salah satu teman saya itu sedang sakit gigi. Sepanjang hari di kelas, ia badmood saja. Wajahnya seolah menahan sakit yang luar biasa. Meski tidak bengkak. Sakit gusi ini membuat ngak nyaman dan ngak mood makan. Saya bersimpati sekali dengan keadaan beliau. Emang ngak enak loh kalo sedang ada masalah dengan gigi. Katanya lebih baik sakit hati daripada sakit gigi.

Jadi untuk mencari obat baru, kami mengajak Cut berjalan di sekitar kiri kanan hotel saja. Kami juga ditemani dengan Ibu Maya waktu itu. Setelah menimbang, kami akhirnya memutuskan untuk berjalan ke arah kiri hotel saja. Yah, sudah berjalanlah kami ke arah kiri hotel. Eh, ternyata di jalan kami juga banyak berpapasan dengan peserta lainnya. Rupanya mereka juga jalan malam.

Usai membeli obat di salah satu toko obat. Ini kebetulan sekali, toko obatnya dekat.Jadi Cut bisa langsung mencoba minum obatnya dan semoga obatnya manjur. Blass..sakit gusinya hilang.

Saat akan pulang, kami bertiga mampir ke salah satu toko yang kalo dilihat dari luar. Sepertinya itu asdalah toko pusatnya oleh-oleh khas Pekanbaru. Kami pun masuk,meski sudah hampir jam sepuluh malam. Tokonya belum tutup.

Di dalam toko, benar perkiraan kami. Ini merupakan toko oleh-oleh khas Pekabbaru. Kami berkeliling melihat-lihat sekaligus juga memantau harga. Sebab ini penting sekali. Hitungan membeli oleh-oleh harus tepat dan cermat agar tidak ada pembengkakkan.

Saya lalu tertarik untuk melihat kue yang berbentuk bunga Kamboja. Oleh pelayan tokonya disebutnya Kemojo. Jadi nama kue ini Bolu Kemojo. Karena penasaran saya pun bertanya banyak dengan penjaga tokonya. Saking penasarannya, saya pun akhirnya diberikan cicipan kue bolunya. Supaya saya ngak penasaran lagi.

Baca juga : Perlengkapan Haji Untuk TK

Saat dimakan, kue ini lembut sekali. Manis , kebetulan saya mencicipi yang rasa original. Beerap varian rasa ada seperti vanila, coklat, duran dan lain sebagainya. Setelah makan sepotong kue itu. Barulah saya teringat dengan salah satu kue khas di Bengkulu. Kue Koja, kue ini merupakan kue kesukaan keluarga saya. Apalagi Almarhum Bapak saya. Dia doyan sekali dengan kue Koja.

Tapi saya tidak sempat bertanya banyak sebab kata pelayan toko. Sebentar lagi toko akan tutup. Sebelum benaran ditutup, saya sempat bertanya kepada , kue ini tahan berapa lama. Eh, ternyata hanya dua hari saja kalo di luar kulkas. Jad harus beli atau bawa yang baru jika ingin kondisi kuenya tetap enak dan nyaman dimakan.

Yah, itu artinya belinya dua hari lagi, menjelang kepulangan saja. Tidak baik dibeli sekarang kalo untuk oleh-oleh. Kecuali mau dimakan segera. Kami pun akhirnya kelaur toko tanpa membawa kue Kemojo.

Alhamdulillah sudah sampai di pesawat

Nanti , menjelang pulang saya akan memburu kue Kemojo ini, selain sebagai oleh-oleh. Ibarat sebagai obat kangen juga untuk almarhum bapak. Harganya juga murah meriah, jad bisa banget untuk oleh-oleh. 

Hari Kepulangan Tiba, Memburu Kue Kemojo

Teman saya, ibu Maya ngotot banget supaya kami bisa pergi belanja di pasar bawah. Ini kabarnya merupakan pasar pusat oleh-oleh di pekanbaru. Beliau penasaran sekali ingin ke sana. Akhirnya dengan memanfaatkan waktu yang hanya berjarak dua jam lagi menjelang keberangkatan. Kami pun pergi ke pasar bawah untuk cuci mata sekaligus memburu oleh-oleh.

Dalam perjalanan ke pasarnya, saya teringat dengan Kue Kemojo yang akan saya beli tempo hari. Nah, tidak mungkin rasanya balik lagi ke toko pusat oleh-oleh yang di berada di dekat hotel. Pasti butuh waktu lagi, apa mungkin terkeajr. Pikiran saya sempat berkecamuk. Namun, d dalam hati yang yang paling dalam. Saya berharap di pasar bawah, ada yang menjual kue ini. 

Kami tiba di pasar bawah, di lantai bawah banyak terdapat aneka kripik , sambal, abon, dan baju-baju kaos bertuliskan kata-kata inspiratif tentang Pekanbaru. Cut , teman saya langsung memburu baju kaos untuk anak bujangnya. Bu Maya memburu dan mencicipi berbagai keripik yang ingin dia borong. Saya masih melihat-lihat apa yang akan dibeli.  Saya hanya membeli baju kaos untuk Athifah saja, dedek Nasya sudah ada baju bertuliskan Pekanbaru ini ,dibelikan keponakan beberapa waktu lalu. 

Baca juga : Pengalaman Menginap di Graha Ragunan

Saya akhirnya membeli juga keripik rasa durian. Duh, rasa keripik ini mengoda banget untuk dihabisin. Serasa makan sambel durian loh. Kalo di Bengkulu disebutnya Tempoyak. Siapa yang sudah makan, pasti mau menggulang kembali. Bakalan candu.

Eh, usai muter-muter di beberapa lantai melihat dan membeli beberapa barang-barang , kami membeli bros jilbab, gelang dan lain-lain deh. Ada saja yang dibeli. Namanya juga belanja.

Tak lama, saya melihat apa penjual bolu Kemojo. Wah, saya sangat senang, ini yang saya cari. Saya pun segera memesan . Ternyata belum ada yang siap. jadi saya harus menunggu dulu sampai matang. Kata ibu yang jual, tidak lama lagi. Bakal matang. Oke, saya pun setuju menunggu. Saya pesan empat kotak. satu kotak harganya Rp. 15.000,-.

Sembari menunggu, saya berkeliling melihat sekitar. Ada apa saja yang dijual orang-orang di lantai dasar ini. Cuci mata dulu deh. Kat si ibu hanya lima menit saja. 

Baca juga : Membuat Surat Keterangan Sehat Anak

jadi saya pun berjalan-jalan di sekitar lokais untuk melihat oleh-oleh lainnya , mungkin saja ada yang menarik untuk di beli. sembari melihat-lihat barang oleh-oleh. mata saya juga tak luput dengan sellau melihat jam. tepat jam dua siang, kami semua harus sudah berada di bandara Sultan Syarif Kasim. kami akan ke padang dulu baru lanjut ke bengkulu.

Jangan sampai dong, hanya karena sibuk memburu oleh-oleh. kami jadi ketinggalan pesawat. Bisa gawat dong !


Saya juga mulai ketar-ketir. Mana pesanan kue saya belum juga kelar. teman saya yang sudah duluan di bandara, sudah terus menelpon, mengingatkan kami supaya segera meluncur.

Memburu bolu Kemojo yang fenomenal

Saya mulai tidak nyaman juga, tapi mau gimana lagi. Segera saya beritahu temna-teman yang lain yang masih asik membeli oleh-oleh. Bahwa , waktu ke bandara sebentar lagi.

Saya balik lagi ke ibu penjual kue Kemojo
Sebentar lagi yah. belum kering bagian bawahnya. nanti kalo tidak kering. Malah tidak enak
Saya mencoba menenangkan diri, sesekali melirik ke jam lagi. masih ada waktu sih, tapi belum lagi meluncur ke bandara. belum tahu, dapat mobilnya bagaimana. Terus lama perjalananya nanti bagaimana. Namanya juga pengalaman baru. Semua tidak bisa diprediksi.

Saya pun memutuskan untuk mencoba memesan mobil online dulu, sembari menunggu pesanan kue saya matang. Tak berapa lama, ada yang menerima orderan mobil online saya. Dari chatnya. Si driver memberitahu, kalo dia berada di sekitar pasar. dalam waktu satu menit, mobil menuju titik pesanan. 

Lalu, saya bergegas ke luar basement melihat ke arah luar. Mobil pesanan kami tiba, saya memberitahu untuk menunggu. Sebab pesanan kue saya belum siap. Saya pun memberitahu Bu Maya dan Cut untuk segera bersiap juga. 

Dengan tergesa-gesa, saya mampir lagi ke ibu penjual kue Kemojo tadi. Alhamdulillah kuenya sudah matang. tapi butuh waktu didinginkan terlebih dahulu. Saya memberitahu ibunya.


Ibu, mohon maaf saya harus segera pulang. Mobil sudah menunggu, dalam waktu dekat kami juga akan segera terbang. Ini sudah ditunggu di bandara
Akhirnya kue Kemojo tersebut, langsung dimasukin ke dalam kotaknya. saya membawa kue tersebut dalam keadaan masih pasan banget. baru diangkat dari open. Duh, seru banget nih memburu kue Kemojo yang luar biasa ini. 


Apa pun akan kulakukan duhai Kemojo, rela menunggumu bahkan membawamun panas-panas. Asalkan engkau mau ikut denganku ke Bengkulu....

Bahan-bahan Kue Bolu Kemojo dari www.resepkuerenyah.com

  1. Margarine sebanyak 300 gram yang telah dilelehkan
  2. Tepung terigu sebanyak 350 gram
  3. 300 gram gula pasir
  4. Vanili bubuk sebanyak 1 sendok teh
  5. Telur ayam sebanyak 8 butir
  6. Santan kelapa sebanyak 600 ml
  7. Air perasa daun suji sebanyak 50 ml
  8. Garam halus sebanyak 1/2 sendok teh
Cara mudah membuat Kue Bolu Kemojo Enak Khas Riau :

1. Langkah pertama masukan telur ayam dan gula pasir aduk hingga rata dan kocok dengan menggunakan mixer hingga mengembang.
2. Tambahkan tepung terigu, vanili bubuk dan garam halus aduk kembali hingga benar – benar rata.
3. Masukan sedikit – sedikit santan kelapa sambil diaduk agar tecampur rata.
4. Selanjutnya tambahkan margarine yang telah dilelehkan aduk kembali hingga merata.
5. Siapkan cetakan bolu kemojo yang telah diolesi dengan margarine dan masukan adonan kedalamnya.
6. Berikutnya masukan cetakan yang telah diisi adonan kedalam oven dan panggang hingga matang selama kurang lebih 45 menit.
7. Setelah itu keluarkan cetakan dari oven dan pisahkan cetakan dengan bolu.
8. Selesai kue bolu kemojo siap untuk dinikmati.

Monday, July 22, 2019

/ /
Sunah yang Wajib dilakukan Saat Lebaran Idul Adha
Assalammualaikum.Wr.Wb

Apa kabar Sahabat Keluarga Nawra ?
Lebaran Idul Adha selalu istimewa bagi umat Muslim. Apalagi bagi keluarga Nawra. Salah satunya adalah bukti komitmen untuk bisa bekurban setiap tahunnya. Meski ada saatnya dengan kondisi yang ada kami terpaksa tidak berkurban dulu. Namun, kami selalu berusaha untuk menabung untuk kurban ini.

Kebersamaan lebaran Idul Fitri 2017 (Foto KN)

Untuk jatah nama pengkurban. Biasanya kami giliran saja. Tidak harus nama itu saja. Tapi bergantian. Atas nama suami, saya dan semua anak-anak. Sudah semua. Kecuali mau nanti diulang lagi. Yah, tidak masalah karena anggota keluarga kami ada lima. Maka giliran akan dilakukan pada setiap lima hingga enam tahun. Kenapa enam. Iyah, sebab kami juga sering menggunakan nama emak untuk kurban. Seperti tahun ini kami bekurban atas nama almarhum emak. 


Hal ini sesuai dengan keinginan Emak sebelum beliau meninggal. Jadi kami ingin menunaikan keinginan almarhum

Oh,ya di hari lebaran kurban itu ada beberapa hal sunah yang sebaiknya kita lakukan. Supaya hasil ibadah kita maksimal.

Kita cek satu persatu ya, kamu terapkan semuanya. Semoga istiqomah. Aamiin dan berpahala.

10 Sunnah yang Dilakukan di Lebaran Idul Adha

1. Mandi Besar

Sebelum shalat Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu. Mandi Idul Adha dilakukan seperti mandi besar, hanya niatnya yang berbeda, yakni niat mandi sunnah Idul Adha.

2. Gunakan Pakaian Terbaik

Umat Islam disunnahkan untuk memakai pakaian terbaik yang dimilikinya untuk shalat Idul Adha. Yakni pakaian yang paling bagus dan cocok untuk shalat. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” (HR. Hakim)

3. Semprotkan Minyak Wangi Bagi Laki-laki

Selain disunnahkan memakai pakaian terbaik, disunnahkan pula memakai minyak wangi khususnya saat menghadiri shalat Idul Adha. Sebagaimana lanjutan hadits tersebut: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya dan memakai minyak wangi” (HR. Hakim)


4. Berangkat Awal

Disunnahkan untuk berangkat shalat Idul Adha seawal mungkin. Yakni setelah shalat Subuh, atau beberapa waktu setelah itu.

5. Melalui Jalan yang berbeda Ketika Pergi dan Pulang

Disunnahkan untuk menempuh jalan yang berbeda antara pergi dan pulang shalat Idul Adha. Jadi ketika pergi ke lapangan melewati satu jalan, hendaknya pulangnya melalui jalan yang lain. “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ (HR. Al Bukhari)

Bebagai menu olahan daging Sapi (foto KN)
6. Sebaiknya Jalan Kaki

Jika memungkinkan, disunnahkan untuk berjalan kaki menuju lapangan tempat shalat Idul Adha sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.“ (HR. Ibnu Majah)

7. Makan Setelah Shalat, Puasa Sebelumnya

Berbeda dengan shalat Idul Fitri yang disunnahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat Id, pada Idul Adha disunnahkan makan setelah shalat Id.

Baca juga : Cap Tiga Jari

8. Mengajak serta wanita dan anak-anak

Rasulullah memerintahkan wanita dan anak-anak untuk ikut serta shalat Id. Bagi wanita yang sedang haid, mereka tidak ikut shalat tetapi ikut mendengarkan khutbah dari tepi/pinggir lapangan tempat shalat.

9. Menyembelih Hewan Kurban

Sunnah ini khusus pada Idul adha dan tidak ada di waktu yang lain. Yaitu disunnahkan untuk menyembelih hewan qurban pada Idul Adha (tanggal 10 dzulhijjah) setelah shalat Id, hingga hari tasyrik (tanggal 11-13 Dzulhijjah).

10. Takbiran

Disunnahkan untuk takbiran pada Idul Adha sejak setelah Shubuh pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga Ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Takbiran Idul Adha ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, semua disunnahkan takbiran. 

Nah, itu beerapa sunah yang sebaiknya kita lakukan pada saat lebaran Idul Adha. Jadi kalo lupa, silakan dicatat dan ditempel ditempat yang mudah kamu baca. Supaya semua sunnah tersebut bisa diterapkan semuanya. Semoga mendapatkan pahala dan kebaikan. aamiin.

Powered by Blogger.