Assalamu'alaikum. Wr. Wb
Hai sahabat Keluarga Nawra, semoga selalu sehat ya berlimpah rejeki dan kebahagian. Kali ini keluarga Nawra mau cerita mengenai kejadian seru di siang hari, ada ular di dapur rumah kami.
Jadi begini ceritanya, seperti biasa. Saya kebagian menjemput Athifah pulang sekolah. Yah, sekalian juga saya istirahat siang.
Sebelumnya saya sempat membeli pop ice pesanan Annasya. Kami mengantarkan minuman dingin tersebut ke sekolah Annasya. Setelah menyerahkan minuman dingin tersebut , bersalaman, berbicara sebentar. Kami pun meninggalkan Annasya pulang ke rumah.
Tak lama tiba di rumah, Athifah pun makan siang. Biasanya sekalian menghabiskan bekal sekolahnya.
Nah, ketika akan mencuci bekas peralatan makannya, Athifah berkata bahwa ia melihat ekor ular di bawah meja dapur. Tepatnya ke arah dinding sebelah kiri gas.
Awalnya saya ragu, saya belum yakin dengan penglihatan Athifah. Ia pun kemudian menjelaskan kembali hingga saya percaya yang ia katakan.
Meski belum sepenuhnya percaya. Saya pun melihat meja dapur yang terbuat dari beton itu dari ruang makan. Kebetulan ada sekat antara ruang makan dan dapur.
Tapi tidak terlihat apa-apa. Sama saja seperti sebelumnya. Seperti pagi tadi sewaktu saya masak.
Athifah sepertinya agak kesal karena saya tidak langsung percaya. Ia kembali mengajak saya untuk melihat dan mengecek kembali.
Saya pun menurut, tapi kali ini sambil menghidupkan senter handphone. Yah, memang disenter dari jauh, tetap saja tidak terlihat apa-apa.
Setidaknya saya sudah melakukan pengecekan kembali. Meski begitu, wajah Athifah masih belum puas. Terlihat ia masih sedikit kesal.
Tiba-tiba, handphone saya berbunyi. Ternyata dari suami, saya pun menyampaikan apa yang sedang kami alami.
Saya pun menyerahkan handphone kepada Athifah agar bisa berbicara langsung. Entah apa saja yang Athifah bicarakan dengan Abahnya, suami seperti cukup mengerti apa yang dijelaskan Athifah. Intinya, ia akan pulang.
Suami Pulang Siap Untuk Tangkap Ular
Saat menunggu suami pulang, ada telp dari teman kantor. Saya pun bercerita tentang kejadian yang sedang terjadi di rumah kami. Teman itu menawarkan agar menelpon call center BPBD. Saya katakan tidak perlu, ini lagi menunggu suami pulang. In sya Allah bisa suami atasi sendiri.
Kalo ingin meminta bantuan ke luar, jika dirasa kita butuh bantuan orang lain. Kita tinggal telp saja ke 112. Ini merupakan layanan darurat bebas pulsa. Kita bisa meminta bantuan apa saja. yah, seperti call cente yang sering kita lihat di drama Korea atau film Amerika.Indonesia juga punya kok, telp saja 112.
Semestinya siang ini pak suami tidak ulang ke rumah, tapi karena mendengar cerita Athifah ia pun jadi berubah pikiran ,langsung pulang.
Suami langsung ke dapur dan mengecek ke sekitar meja dapur. Beda dengan saya yang hanya mengecek dari jauh. Kalo suami memang ke TKP sambil membawa senjata tajam sejenis linggis panjang.
Dichek berkali-kali dan disenter, akhirnya suami bilang. Iyah, memang ada ular di bawah meja kompor ini. Tapi belum keluar. Dia masih di dalam, suami butuh bantuan saya untuk memancing ia ke luar dan mengarahkan ke kamar mandi.
Mendengar arahan suami saya sempat senyap, bingung. Bagaimana mengarahkan atau memancing ular keluar. Saya sudah panik aja sesaat. Tapi suami kemudian mengarahkan.
Dipancing keluar, benar ularnya keluar. Tapi masuk ke ruang makan. Beruntung kamar anak yang berada di sebelah ruang makan pintunya terutup. Lalu ularnya berlari-lari seperti main petak umpet, masuk di sela-sela antara kaki dan kursi meja makan, di sela kontainer, sela kulka. Sampai akhir bisa diarahkan masuk ke dapur, Lalu ke ruang cuci pakaian dan akhirnya masuk ke kamar mandi. Beruntung ularnya memilih masuk ke kamar mandi yang closed duduk. Kalo dia masuk ke kamarmandi closed jongkok, bisa-bisa ularnya malah masuk ke logang water closed itu alias WC.
Saya dan Athifah tidak mengikuti suami, ia beraksi sendiri di kamar mandi. Hanya terdengar suara suami. Sebelumna seperti biasa, suami mengajak komunikasi ularnya dan meminta maaf sebelum akhirnya ia membunuh ularnya. Kenapa seperti biasa, sebab ini kayaknya udah kesekian kalinya ular masuk rumah kami dan suami membunuhnya langsung.
Saya dan Athifah sempat berteriak saat ularnya lari-larian di ruang akan. Berteriak sambil naik ke atas sofa bed. Benar-benar tidak bisa mengontrol. Dan tingkah ini sering jadi olok-olokkan suami di hari berikunya. Sering diulang-ulang, "Ada ular, bukan bantuan malah teriak-teriak naik kursi!"
Benaran saya pun kaget, meski ularnya tidak terlalu besar. Tapi ularnya panjang. Ukurannya kira-kira sebesar jempol kaki orang dewasa. Dan meski sudah kejadian beberapa kali, tetap saja saya panik dan kaget.
Ularnya Terpaksa dibunuh di Kamar Mandi
Lincah sekali ularnya. Tapi ia cuma bisa mutar-mutar di ruang makan. Hingga akhirnya ia kembali ke area dapur. Terus masuk ke ruang cuci pakaian. Berakhir di kamar mandi. Di sudut toilet sepertinya ujarnya mentok. Jadi di sanalah pak suami akhirnya terpaksa membunuhnya.
Suami Minta Maaf Sebelum Membunuh Ular
Kalo diingat sepanjang ini sudah empat kali dengan kejadian ini ular masuk rumah kami dan suami yang menghadapi,membunuh, membuang langsung ularnya.
Sebelum suami akan membunuh ularnya, ia biasanya Pamit dan mohon maaf kalo harus membunuh. Hal ini ia sampaikan langsung dengan ularnya dengan suara yang keras dan jelas.
Tak lama, ularnya pun mati. Suami berteriak dari dalam kamar mandi meminta karung.
Saya pun bergegas memberikan karung, kebetulan di rumah ini ada beberapa stok karung dengan berbagai ukuran.
Membuang Ular yang Sudah Dikarungi
Satu hal yang juga biasa dilakukan suami setelah membunuh ular adalah segera membuang ujarnya jauh dari rumah. Ia akan mencari tempat pembuangan sampah umum yang lumayan besar.
Hal yang Bisa kita lakukan saat ular masuk rumah. Ketika tau ada ular, yang saya lakukan adalah menutup akses keluar ular.
Jadi saat itu saya langsung menutup pintu antara ruang makan dan dapur. Agar ularnya tidak kemana-mana.
Lalu saya mengecek sendiri Meski agak takut-takut dan dari jarak jauh.
Menghubungi orang lain yang bisa membantu. Bisa menghubungi Damkar, Calll Center 112. Tapi saya lebih memilih Menghubungi suami sebab beliau sudah punya pengalaman menangkap ular sebelumnya.
Selanjutnya adalah berdoa semoga ularnya bisa ditangkap dengan baik, tidak menimbulkan bahaya seperti mengigit atau terkena bisa ular.
Setelah Ular Tertangkap
Saatnya untuk muhasabah, mencari tau berpikir dari mana ular bisa masuk.mengecek semua lubang, waspada dengan lubang-lubang yang ada. Misalnya dari lubang pembuangan di kamar mandi. Ventilasi kamar mandi, saluran lubang cuci piring dan lain sebagainya.
Selanjutnya adalah menjaga kebersihan, kerapian, tidak memberikan tempat atau peluang untuk ular bersarang apalagi beranak pihak.
Kenapa Ular bisa masuk rumah kami : Jadi di sebelah rumah kami ada siring besar, lalu rumah kami juga sering kena banjir, dan setelah diperiksa ternyata emang ada lubang di antara saluran pembungan meja cuci piring.
Setelah mengetahui hal ini, lalu suai segera menutup lubang tersebut dan lubang-lubang lainnya yang diperkirakan akan menjadi celah untuk ular masuk.
Alhamdulillah, ularnya sudah ditangkap, terima kasih pak suami. Kamu keren sekali, boleh nih gabung ke pencinta eh penangkap ular. Tak lama setelahnya suatu pun kembali lagi ke kantor untuk bekerja.