Menu

Keluarga Nawra

Showing posts with label Digitalisasi. Show all posts
Showing posts with label Digitalisasi. Show all posts

Thursday, October 14, 2021

Media Sosial Selamatkan Dapurku Ngepul Selama Pandemi

/ / 23 Comments
 Media Sosial Selamatkan Dapurku Ngepul Selama Pandemi

Assalamualaikum. Wr. Wb

Apa kabar sahabat keluarga Nawra, semoga selau sehat ya. Tetap jaga prokes dengan baik sebab pandemi belum berakhir.


Sejak awal tahun 2020 di saat pandemi datang melanda dunia. Sudah banyak orang kehilangan banyak hal. Bukan hanya nyawa, kebahagian, kebersamaan, keluarga. Entah berapa jiwa yang sudah pergi tanpa permisi akibat ganasnya Corona ini. 


Selain itu, banyak juga yang kehilangan mata pencaharian, sumber nafkah mereka seolah berhenti. Akibat di berhentikan, di rumahkan , pengurangan karyawan akibat pandemi ini. Bukan cerita dongeng, sebab teman saya sendiri banyak yang mengalaminya. 


https://www.keluarganawra.com


Cerita Pertama, Aku diberhentikan kerja akibat pandemi 


Seorang kenalan, sebut saja mawar. Menghubungi saya dan bercerita, ia baru saja diberhentikan dari tempat kerja. Ia, meminta saran dari saya, apa yang sebaiknya ia lakukan agar tetap punya penghasilan dan agar dapurnya tetap ngepul selama pandemi ini. Ia punya suami dan tiga orang anak usia balita. Yang saat ini butuh asupan gizi berupa susu. Selama ini,dengan bekerja menjadi salah satu karyawan sebuah kantor advertising. Temanku itu bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya. Namun,sejak ia kehilangan pekerjaan, seolah rejeki itu kian dikit dan terbatas.


Ia bercerita panjang lebar mengenai peliknya kehidupannya setelah diberhentikan akibat pandemi ini. 


Saya pun ikut trenyuh dan prihatin dengan kondisinya. Lalu saya tawarkan sebuah solusi, sebab ia kulihat mempergunakan handphone yang lumayn bagus. Bisa ambil video dan foto.


Saya tawarkan ia menjadi influnecer dan tukang webbinar.


Ia, kaget awalnya dengan tawaran saya tersebut. Saya katakan padanya, kamu punya peluang sebab sudah memiliki beberap akun medsos. Ini bisa kita optimalkan dan menjadikannya sebagai lahan penghasilan. Yah, meski nominalnya receh, bisa jadi kalo dilakukan secara rutin dan dapat job terus. Bisa menambah penghasilan. Sedangkan kebutuhan kuota pasti akan ada terus kenapa nggak dimaksimalkan medsosnya.


Ia, pun mulai mengikuti saran saya. Memperbaiki dan manjadikan hidup medsos yang ia punya selama ini. Ia beri nyawa medsosnya, kalo selama ini hanya like komen bahkan melihat postingan orang yang lew at di beranda. Kali ini, ia ingin menjadi pemain aktif.


Cerita Kedua, Aku Terpaksa Berhenti Jualan Akibat Pandemi


Sebelum pandemi, temanku ini biasa jualan langsung barang dagangannya di pinggir jalan dengan mengandalkan mobil miliknya merah satu-satunya. Ia berdagang di sana pun, awalnya karena diberhentikan kerja di sebuah perusahaan asuransi.


Agar kehidupan keluarga tetap berjalan dan dapur tetap ngepul. Akhirnya ia memilih untuk berjualan aneka camilan. Ini barang-barang camilannya juga dibuat oleh orang lain. ia hanya menjualkan saja. Sejak pandemi, otomatis tidak bisa berjualan lagi.


Ia memiliki istri dan dua orang anak satu SMP satu lagi SMA. Ia sengaja datang khusus ke rumah, setelah beberapa kali saya komentari postingannya di Instagram dan Facebook. Ia datang ke rumah saya ingin berdiskusi bagaimana cara mengoptimalkan media sosial yang ia punya untuk berjualan. Apa yang harus ia lakukan terlebih dahulu, mana yang lebih menghasilkan uang lebih cepat. Jualan di WhatsApp, Facebook apa Instagram atau semuanya.


Cerita dua temanku tadi hanya mewakili sekian banyak teman-teman aku yang terdampak langsung dari pandemi selama ini. Ada begitu banyak yang mengalami hal yang sama. Hal ini karena aku tau dari beberapa grup WA terutama para emak-emak yang bergiat sekali ingin belajar dan mengoptimalkan media sosialnya untuk menghasilkan uang. Mulai dari gabung komunitas, menambah folower, belajar bikin video dan foto, belajar bikin caption. Semangat belajar , bertanya, ikut berbagai kegiatan yang berkaitan dengan media sosial


https://www.keluarganawra.com



Tips Menjadikan Media Sosial Menghasilkan


Kepada temanku berdua di atas dan teman aku yang lainnya, yang ingin memaksilkan akun media sosialnya agar bisa menghasilkan pundi-pundi. Ada bberapa tips atau saran yang aku berikan kepada mereka. Hal ini berdasarkan pengalaman aku sendiri selama ini menjadi blogger dan influencer. Aku bagikan informasi ini kepada mereka, sebagai inspirasi untuk bisa melakukan sesuatu untuk mengoptimalkan media sosialnya.


1. Pilih platform media sosial yang sesuai atau yang diinginkan


Ada banyak platform media sosial, kita tidak perlu mendonlot semua aplikasi media sosial tersebut. Tetapi pilihlah beberapa yang sesuai dan yang bisa kita optimalkan penggunaanya. Misalnya, memilih Instagram, Facebook dan Youtube. Sebagian besar untuk berjualan, biasanya menggunakan medsos Instagram, Tiktok, Whatpps dan Facebook.


2. Lengkapi profil akun medsos sesuai dengan branding yang diinginkan


Setelah memilih akun media sosial yang akan kita gunakan, selanjutnya lengkapi profil dan informasi di akun medsos kita. Termasuk pasang foto yang menarik dan inormatif. Misalnya, lengkapi dengan memberikan nama yang unik, keren, mudah diingat dll. Lalu berikan email, kontak kita. Hal ini, penting sekali, agar jika ada yang membutuhkan dan ingin mneghubungi, bisa tersambung dengan cepat


3. Aktifkan Akun dengan berbagai Postingan Menarik


Usahakan untuk mengaktifkan akun medsos yang kita punya secara berkala atau teratur, tidak harus setiap har. Namun, juga tidak boleh terlalu lama. Hal ini penting, agar akun kita tersebut dianggap orang lain ada atau aktif. Misalnya, aku instagram, kita bisa update postingan story dengan berbagai postingan jualan kita atau aktivitas kita sehari-hari. Menambah follower, saling interaksi dengan sesama follower dll.


4. Gabung Komunitas dan Update Wawasan


Penting sekali untuk gabung komunitas, misalnya komunitas blogger, komunitas influencer, komunitas UMKM dan lain sebagainya. Hal ini penting untuk menambah teman, menambah informasi dan wawasan. Kadang banyak informasi job medsos itu kita dapatkan di grup komunitas. Jadi, kita bisa ikut mendaftar. Selain itu, gabung komunitas juga akan membantu menjadi mood dan motivasi kita untuk bisa semangat merawat media sosial yang kita punya.


5. Teruslah berinovasi, Bekerja keras dan berdoa


Di atas apa yang kita upayakan untuk meraih materi dari media sosial, kita harus yakin dan percaya bahwa. Rejeki kita di dunia ini sudah diatur oleh Tuhan. Namun, meski demikian kita harus tetap berinovasi dan berusaha serta selalu berdoa. Agar kita diberikan petunjuk, ide-ide dan kemudahan dalam melakukan berbagai keinginan yang ingin kita wujudkan. Termasuk untuk menghasilkan uang dari media sosial.


Demikian tips yang bisa saya bagikan untuk mengoptimalkan media sosial yang kita miliki agar bisa menghsilkan. Baik menghasilkan materi, berupa uang dan produk atau juga menghasilkan hal lainnya. Misalnya teman, saudara baru, kebahagian dan kenyamanan sebab informasi yang kita bagikan di media sosial berguna bagi orang lain.


Kabar baiknya..


Kabar baiknya dari kedua cerita tersebut di atas, kedua teman saya tersebut sudah bisa mengoptimalkan medsosnya untuk menghasilkan uang. Temanku yang perempuan sekarang sudah mantap jadi blogger dan influencer, daftar job medsos dimana-mana. Sedangkan yang satu lagi, asik berjualan di instagram dan facebook. Alhamdulillah medsos selamatkan dapur mereka tetap ngepul selama pandemi ini. 


Semoga pandemi ini membuat kita semakin kuat, peduli dan juga semangat mengisi hidup dengan banyak ide, inovasi dan kejutan buat orang lain.


 


Wednesday, June 2, 2021

Sekolah Online Sistem Blended Learning

/ / 24 Comments
Sekolah Online Sistem Blended Learning


Assalammualaikum.Wr.Wb


Hai apakabar sahabat Keluarga Nawra, semoga selalu sehat dan bahagia ya, penuh semangat melaksanakan ibadah dan kebaikan setiap harinya. Kita masih dalam kondisi pandemi, jadi masih harus tetap waspada dan tetap tertib melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.


Tengah tahun seperti ini, musimnya anak sekolah ujian dan ujian kelulusan akhir sekolah. Semua pelajar sibuk untuk belajar mempersiapkan ujian sekolah mereka dengan baik, agar bisa menjawab soal dengan baik dan mendapatkan nilai terbaik. 


Saat musim ujian sekolah seperti ini, bukan hanya anak dan guru yang sibuk. Tetapi juga orang tua, juga sibuk membantu, memberikan dukungan kepada anak untuk menghadapi ujian sekolahnya. Peran dan dukungan  dari orang tua, sangat berpengaruh besar pada kesuksesan anak.


Setelah ujian akhir sekolah, banyak anak dan orang tua yang juga sibuk untuk mencari sekolah lanjutan untuk anak. Yang baru lulus jenjang SLTP, akan sibuk mencari sekolah lanjutan ke jenjang SLTA. Yang baru tamat PAUD, sibuk akan mencari SD idaman. Begitu juga yang baru lulus SLTA, sibuk mencari kampus tercinta. 


Kalo sahabat keluarga Nawra, bagaimana? Adakah anaknya yang akan melanjutkan ke sekolah lanjutan? Ke jenjang apa? Sudah ketemukah dengan sekolah atau kampus idaman. Belajar online, gimana kalo pakai sistem Blended Learning. Simak, cerita berikut ini ya.

 

sekolah online


Mencari Sekolah Idaman Untuk Anak


Tahun ini, dua anak kami, Kakak Nawra akan melanjutkan ke jenjang SLTP. Lalu ada dedek Nasya, yang baru akan masuk PAUD. Untuk dedek Nasya, sudah beberapa sekolah yang kami survei. Meski masa pandemi seperti ini, beberapa PAUD tetap menggelar kelas tatap muka. Walau sekolahnya hanya beberapa hari saja dalam sepekan. Meski dengan protokol kesehatan yang ketat. Begitu juga dengan jenjang SD, SLTP dan SLTA.

 

Alhamdulillah, kakak Nawra sudah diumumkan kelulusannya pada tanggal 4 Juni 2021 secara online, Maha Suci dan terima kasih Allah, kakak lulus dan bersiap untuk lanjut ke jenjang SLTA.


Untuk kakak Nawra, kami sebelumnya sudah mengsurvei beberapa sekolah di Jabodetabek, di awal tahun 2020. Kami mengunjungi beberapa sekolah lanjutan untuk si kakak. Sekalian waktu itu kami liburan keluarga. Oh, ya rencananya waktu itu karena si kakak sudah mondok, jadi sekolah lanjutannya kami memilih dengan konsep boarding school dengan salah satu keunggulannya adalah di bidang bahasa dan hapalan.


Alhamdulillah setelah survei beberapa sekolah, kami akhirnya menemukan beberapa sekolah rekomedasi yang nanti akan kami kerucutkan menjadi salah satu pilihan utama. Meski tetap ada rencana kedua, atas apa yang sudah kami rencanakan.


Pandemi Datang, Rencana Sekolah Berubah


Tak lama kami pulang liburan dari Jabodetabek, bulan Maret 2020. Kita dikejutkan dengan kabar semakin naiknya kasus Covid 19. Pemerintah mengumumkan status pandemi dan diminta untuk melaksanakan kegiatan ibadah, bekerja dan sekolah dari rumah.


Dalam kondisi pelik pandemi ini, otomatis sistem sekolah juga berubah, yang semulanya tatap muka. Lalu pindah menggunakan cara online atau daring. Belajar jarak jauh dengan menggunakan teknologi digital. 

 

Sistem sekolah online ini, bukan hanya pada sistem pembelajaran tetapi juga pada sistem sekolah secara umum. Ujian, kelulusan, perpisahan , semuanya dilakukan secara online. Hal ini tentu saja merubah banyak hal pada anak, guru dan orang tua. Termasuk sekolah secara keseluruhan.


Bagi yang ingin anaknya melanjutkan sekolahdi luar kota, tentu saja akan melalui sistem yang lumayan ribet dan bikin repot. Salah satunya, harus melakukan tes swarb terlebih dahulu sebelum bepergian. Belum lagi penerapan protokol kesehatan yang ketat, kecemasan kalo terpapar virus corona. Membuat perjalanan ke luar rumah apalagi sampai ke luar kota menjadi sesuatu yang tidak menarik lagi. 


Gambaran ini berbeda banget dengan kondisi yang kami rencanakan sebelum pandemi. Yang harapannya bisa mengunjungi si kakak di sekolah sekalian liburan, silaturahim ke keluarga yang ada di pulau Jawa, bisa mampir kalo saya atau suami sedang ada perjalanan dinas ke Jakarta dan sekitarnya. Gambaran itu, menjadi cuma coretan saja. 

 

ponpes al hasanah bengkulu
Si kaka bersama teman pondoknya pada saat acara perpisahan


Melirik Plan Kedua Rencana Sekolah


Untuk kondisi sekarang, kami mulai melirik rencana kedua terkait sekolah lanjutan si kakak. Kemungkinan akan sekolah di sini saja, tidak jadi ke luar kota. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi pandemi ini. Semoga pilihan ini ada kebaikannya buat si kakak, kami orang tua dan keluarga serta masyarakat secara umum. Dimana si kakak, nanti akan turun dan berkecimpung langsung di masyarakat.
Beberapa Rencana Untuk Support  Anak Dalam Memilih Sekolah Lanjutan


Jadi, rencana A si kakak lanjut ke sekolah yang mirip dengan sistem pendidikannya dengan pondok. Sedangkan rencana B, si kakak akan masuk sekolah umum (negeri) di sini. Tentu sangat berbeda sistem pendidikan sekolah di pondok dengan sekolah umum.

 

Oleh karena itu, ada beberapa support yang harus kami lakukan, agar perbedaan tersebut tidak terlalu jauh. Apalagi sampai menghilangkan pengetahuan, keterampilan yang sudah si kakak dapatkan selama mondok.


Di pondok, si kakak terbiasa menggunakan dua bahasa Inggris dan Arab. Untuk tetap support kemampuan ini, kami mulai mendaftarkan kembali ia ke kursus bahasa. Agar tetap bisa menjaga kosakata, dan keterampilan berbahasa yang sudah didapat selama ini.


Untuk menjaga hapalannya, kami mendaftarkan kembali si kaka ke rumah Tahfidz. Baik secara offline dan online. Waktu SD si kakak juga melakukan hal ini setiap hari sabtu-ahad, ia menyetorkan hapalannya ke guru ngajinya . 

 

Menjadi Orang Tua Melek Digital Bersama Anak


Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, saya daftarkan juga ikutan berbagai kursus secara online. Kelas animasi, kelas bahasa, kelas coding, kelas menulis , kelas motret dan lain sebagainya. 

Kenapa, sebab selama pandemi ini anak lebih sering meng-akses internet. Bermain laptop, main smartphone. Jadi daripada ia klik berbagai hal yang belum jelas. Diberilah kelas dan kursus secara online.

 

Oleh karena itu, orang tua sekarang harus mau meng-upgrade dirinya untuk melek digital untuk mendampingi anak saat berselanjar di dunia maya. Orang tua harus tau juga seluk beluk dunia aplikasi yang diakses oleh anak-anak kita.

 

Ajarkan anak agar membuat rekam jejak digital yang baik yang bisa mendukung pencapaian cita-citanya di masa yang akan datang. Bukan sebaliknya, sebab dunia digital ini bisa menjadi batu halangan ke depan , jika anak tidak diingatkan sejak ini. 


Namun, banyak juga manfaat dunia digital untuk mendukung masa depan anak, asalka bisa dimanfaatkan dengan baik oleh anak dan dibimbing oleh orang tua.


Salah satu yang menarik juga adalah saat ini juga ada Sekolah Online dengan sistem belajar Blended Learning. Salah satunya yang dikembangkan oleh SMA Lazuardi. 


SMA Pintar Lazuardi menerapkan sistem belajar blended learning? Model Blended Learning adalah pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual.


Menurut Semler (2005) 

“Blended learning combines the best aspects of online learning, structured face-to-face activities, and real world practice. Online learning systems, classroom training, and on-the-job experience have major drawbacks by themselves. The blended learning approach uses the strengths of each to counter the others’ weaknesses.”


Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.


sma pintar lazuardi

Sistem Pendidikan SMA Pintar Lazuardi

Dalam paparannya, Kepala SMA Pintar Lazuardi, Ibu Sonya Sinyanyuri mengemukakan prinsip pendidikan di SMA Pintar Lazuardi adalah:


-    Pengembangan Karakter, melalui program Gen Z action dan penanaman nilai-nilai kepedulian (Compassionate Program).


-    Growth Mindset Approach (Pola Pikir Bertumbuh), proses belajar senantiasa mendorong anak-anak para untuk aktif bertanya, praktik langsung, dan berani mencoba dengan dukungan terus menerus dari para Guru agar proses berpikir dapat terus bertumbuh.


-    Siswa memiliki fleksibilitas dalam menentukan waktu belajar, materi yang ingin dipelajari terlebih dahulu, sehingga setiap Siswa memiliki perjalanan proses belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.


-    Mengutamakan interaksi yang kuat antar Siswa dan Guru dengan community feedback system dan ruang diskusi yang terintegrasi dalam LMS.


-    Berorientasi masa depan dengan memberikan layanan program pendampingan bimbingan karir dan personalized program.


-    Membekali pengembangan keterampilan Abad 21, yang mencakup 7C : creativity, critical thinking, collaboration, communication, confidence, dan computational thinking.

Untuk Informasi lebih lanjut soal SMA Pintar Lazuardi bisa hubungi
https://smapintarlazuardi.id/
Instagram @smapintarlazuardi
Facebook : SMA Pintar Lazuardi


Wednesday, February 6, 2019

Phubbing, Penyakit Baru Bagi Pengguna Smartphone

/ / 0 Comments
Phubbing, Penyakit Baru Bagi Pengguna Smartphone
Assalammualaikum. Wr.Wb

Salam Sahabat Keluarga Nawra,

Bagaimana kabar kondisi anak-anak di rumah. Semoga sellau sehat dan baik-baik saja yah. Nah, ada penyakit baru nih bagi anak kita, tidak terlihat nyata sebagai penyakit sih. Sebab tidak menyerang fisik naak. Namun penyakit ini sangat berbahaya dan juga bisa mengganggu masa depan anak.



Ayah Bunda , sudah tahu belum dengan istilah Phubbing? jika belum tahu, sekilas keluarga Nawra akan menjelaskan mengenai hal ini yah. Semoga bisa memberikan pencerahan dan tambahan informasi.

Mengenal Istilag PHUBBING 

Phubbing adalah istilah sibuk main hp dan mengabaikan orang di hadapan kita, itulah yang terjadi, pola anti sosial. Stop phubbing kalau kita sedang berhadapan atau sedang dalam pertemuan. Ini kata baru dan sedang diadakan campaign anti phubbing.

Istilah phubbing, berasal dari kata phone dan snubbing, diciptakan oleh Alex Haigh, mahasiswa Australia yang magang di perusahaan periklanan terkenal McCann di Australia. Ia kemudian direkrut menjadi pegawai tetap di sana. Film berjudul A Word is Born merekam keseluruhan proses penciptaan istilah baru ini dan menjadi iklan untuk Macquarie Dictionary Australia.


Phubbing diartikan sebagai perilaku tidak mengindahkan orang lain, sibuk dengan gadget, kecanduan gadget. Pelaku phubbing disebut phubbers, yakni orang yang terus menerus cek email, sosial media, atau chatting menggunakan gadget. Pphubbing (Partner phubbing) adalah phubbing yang dilakukan saat anda sedang bersama dengan pasangan kita dan anak-anak kita.

Hasil penelitian terhadap 453 responden dewasa yang dilakukan para peneliti Hankamer School of Business dari Baylor University, Texas, kebiasaan tidak mengindahkan lawan bicara dan lebih fokus pada gadget akan merusak hubungan romantis dan meningkatkan kecenderungan depresi karena kepuasan hidup akan menurun. Ketika partner merasa diacuhkan, maka akan timbul konflik dan menurunkan tingkat kepuasan interaksi satu sama lain, demikian kata Prof. James A. Robers, Ph.D. Studi ini juga menyimpulkan, bagi pasangan yang hubungannya kurang erat, akan merasa jauh lebih terganggu dengan perilaku phubbing yang dilakukan pasangannya.

Fenomena Phubbing di Sekitar Kita

Ayah Bunda , mungkin sering melihat fenomena berikut ini:


  1. Saat Makan bersama, makanan sudah terhidang; semua sibuk memotret makanan tersebut dan langsung mengunggah fotonya ke media sosial . Setelah itu fokus kita akan terbagi dengan komentar atau tanggapan teman-teman media sosial kita. Kadang kala acara makan bersama tidak lagi fokus karena sibuk dengan gadget masing-masing.
  2. Dalam setiap kesempatan kita akan meletakkan gadgetletakkan sedekat mungkin dalam jarak pandang yang memungkinkan individu untuk segera tahu jika ada chat masuk atau komentar baru di media sosial kita
  3. Setiap kali telepon genggam berdering, kita akan langsung merespons meskipun tengah bercakap-cakap dengan lawan bicara di depannya. 
  4. Mata kita juga tiap saat melirik dan memeriksa gadget, memerikasa notifikasi yang masuk. Kita juga tidak lagi fokus mengobrol atau bercengkrama dengan lawan bicara atau keluarga kita.
  5. Gadget selalu stand by di genggaman, jadi bisa langsung merespons jika ada notifikasi.
  6. Hampir semua orang di waktu yang senggang, selalu  mengisi waktu senggang untuk bermain handphone. Misalnya sedang menunggu lampu merah, menunggu di dokter, atau sekedar menunggu pesanan makan datang. Pokoknya setiap waktu kita luangkan untuk bermain handphone.
  7. Menemani atau bermain dengan anak, sering kita lakukan dengan sambil mengases handphone. Kita tidak lagi bermain dan menemani anak dengan penuh semangat dan waktu yang terluang untuk anak.
  8. Berjalan di trotoar atau di mal tapi mata tertuju pada layar dan jempol sibuk mengetik.
  9. Menenangkan anak yang rewel atau susah diatur saat ada tamu atau teman yang ingin kita ajak mnegobrol, maka anak kita berikan handphone.
  10. Banyak lagi hal lainnya, yang lebih kita utamakan untuk handphone ini, bahkan jika gadget kita tertinggal, kita akan pulang mengambilnya. Serasa ada yang kurang jika handphone kita tertinggal. 
Coba kita renungi, apakah hal ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Mari kita berpikir sejenak.

Mari Ayah Bunda Sahabat Keluarga Nawra supaya kita tidak lagi menjadi orang yang asing bagi pasangan kita, bagi anak-anak dan bagi keluarga dan masyarakat di sekitar kita. handphone membuat kita kehilangan momen penting dan berharga bersama orang-orang yang kita kasihi.

Salam
Keluarga Nawra 



Powered by Blogger.