Menu

Monday, January 27, 2020

/ /
Malindo Air Melakukan Pembatalan Sementara Penerbangan Internasional dari dan ke Wuhan


                                                    
PETALING JAYA – 23 Januari 2020. Malindo Air (kode penerbangan OD) member of Lion Air Group secara resmi mengumumkan penghentian/ pembatalan sementara (suspends) penerbangan internasional pergi pulang (PP) rute Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL) tujuan Bandar Udara Internasional Wuhan, Tianhe, Republik Rakyat Tiongkok (WUH) hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Hal tersebut sebagai langkah antisipasi sesuai pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak wabah virus corona.

Malindo Air selalu berkomitmen dalam memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan (ensure the safety, security and comfort) penerbangan terhadap kru pesawat dan tamu atau penumpang.

Bagi penumpang yang memiliki tiket pesawat periode perjalanan 23 Januari hingga 8 Februari 2020, untuk alternatif penyesuaian jadwal keberangkatan, dapat menghubungi Call Center Malindo Air di +603-7841-5388 atau ke Kantor Penjualan Tiket (ticketing office) Malindo Air.

Malindo Air senantiasa memantau situasi di Wuhan, berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait serta memberikan perkembangan terkini kepada penumpang.

Bagi pelanggan yang ingin mendapatkan informasi terbaru Malindo Air, silakan terhubung Twitter https://twitter.com/malindoair ),

Facebook https://facebook.com/MalindoAirMalaysia atau Instagram  https://instagram.com/malindoair

Sebagai keterangan tambahan, Malindo Air adalah maskapai Malaysia yang terhubung langsung di KLIA dan KL Subang Skypark di Selangor, Malaysia. Malindo Air mulai mengudara pada Maret 2013 dengan penerbangan domestik. Ekspansi rute telah berkembang ke semua airport utama di Malaysia serta melintasi benua Asia dan Australia.

Malindo Air mengoperasikan armada terdiri dari 13 ATR 72-600 dan 29 Boeing 737 generasi modern, lebih dari 1.300 penerbangan setiap minggu di seluruh 55 rute yang terus berkembang.

Malindo Air bekerja sama (code share) Turkish Airlines, Lion Air, Batik Air, serta mitra interlining ke Xiamen Air, All Nippon Airways (ANA), Qatar Airways, Etihad Airways dan Oman Air.

Sepanjang operasional, Malindo Air telah memenangkan Airline Passenger Experience Association (APEX) 2019 dan “The Exquisite Pic Award” oleh Best International Flight Ad of “The Exquisite Pic Award” by Thomas Edison Advertisement (TEA) Awards.

Malindo Air memperoleh Airline Passenger Experience Association (APEX) 2018 Four Star Major Regional Airline Recognition dan Malaysia Best Employer Brand Awards 2018, CAPA’s 2016 Asia Pacific Regional Airline of the Year, New Comer of the Year, Australia 2016/17 by Expedia.com., TOP Recognition - Malaysia SME® Preferred Airline Partner, Airline of the Year (Passenger) at the KLIA Awards 2014 and Top Performing Airline 2015 by Travelport.




Monday, January 20, 2020

/ /
Suka Duka Menyekolahkan Anak di Ponpes Dekat Rumah
Assalammualaikum.Wr.Wb

www.keluarganawra.com_ Hari ini, seperti bulan yang lalu, saya bersama suami dan kedua adiknya, ingin melihat kakak Nawra di pondok pesantren. 

Seperti biasa juga, pada hari jumat atau  sabtu, si kakak sudah menelpon dan menyampaikan begitu banyak permintaan yang harus kami bawa ke pondok.

Waktu telepon yang singkat itu hanya dipenuhi dengan ucapan daftar bawaan yang diminta untuk dibawa saat kunjungan. 

Kali ini dengan motor metik, kami berangkat ke pondok sekitar jam sepuluh. Kami meninggalkan rumah, lalu menuju ke pondok bakso Bom. 

Si kakak, minta bawakan bakso BOM. Kami membeli dua porsi. Dengan Mie kuning dan bihun yang dipisahkan. Jadi nanti enak makannya, mie dan bihunnya tidak mengembang.

Selain bakso Bom, seperti biasa juga kalo jadwal kunjungan. Artinya kami akan stand bye di sana sampai pintu gerbang ditutup. Sebab kalo jadwal kunjungan itu, artinya santri hanya bisa dikunjungi saja tidak boleh dibawa ke luar pondok.

Oh, ya mohon maaf saya tidak ingin membahas soal Bakso BOM ya, nanti ada yang ngiler loh!

Saya sudah masak berbagai makanan untuk kebutuhan piknik kami dan kebutuhan makan bersama di pondok. Kami memang membawa rantang atau keranjang yang biasa kami bawa kalo sedang piknik. 

Ini sih, piknik juga cuma tempatnya aja beda. Bukan di pantai, taman atau di tempat-tempat yang biasa orang piknik keluarga. Kali ini tempat pikniknya di halaman pondok pesantren, seru kan yah.

Kegiatan piknik ke pondok ini secara rutin kami lakukan setiap bulannya, pada tiap pekan ketiga setiap bulannya. Jadi sudah terbiasa dan terjadwal. Lumayan, ada program piknik rutin keluarga kami.


Menu yang Kami Bawa Ke Pondok

Oh, ya balik lagi ke soal menu yang sudah saya masak, untuk dibawa ke pondok. Jadi saya kali ini masak sayur bening bayam dan tauge. Ini memang saya sengaja, sebab sudah dua hari ini si Athifah dan Annasya sedang tidak mau makan ayam. Mungkin dia bosan, jadi butuh menu lain. Mereka berdua sangat suka makanan yang berkuah, apalagi kalo kuahnya bening.

Sesuai dengan permintaan kakak Nawra, dia minta dibawain goreng ayam. Jadi saya menyiapkan di hari sabtu ayam ungkep. Jadi tadi tinggal  saya goreng saja. Saya  menyiapkan ayam goreng dan tahu goreng.

Lalu, untuk menambah selera makan suami dan saya, kali ini entah dapat angin surga darimana. Kayaknya dari warung Uwak sebelah masjid, hahaha. Saya masak goreng hati ampela, plus kentang dan dengan taburan pete. Biar buat nambah nafsu makan. Maafkan pete hanya pemanis saja, bukan utama loh!

Untuk stok gulai kakak Nawra, saya membuat sambal goreng tempe dengan ikan Teri Palembang yang digoreng garing. 

Cara Saya Membuat Sambal

Untuk sambalnya, saya sengaja merebus dulu semua bahannya, seperti cabe, tomat, bawang, setelah itu baru saya giling dengan blender dan ditumis. Untuk Pete, saya goreng sedikit pada saat menumis sambalnya, jadi bau khas Petenya terasa banget. Pokoknya, bikin nambah makan berkali-kali.

Kemudian untuk camilan, selain membawa aneka makanan ringan, saya juga membawa rebus jagung, kue cake bolu gulung dengan isian atau saus Blueberry.

Rasanya sudah cukup, selain ada nasi putih, air mineral, kerupuk dan tentu saja kuaci, hihihi. Jadi lumayanlah menu piknik kali ini.

Lumayan banyak kan yah...


Sampai di Pondok Pesantren

Begitu sampai kami mengisi daftar absensi, lalu nama kakak dipanggil. Tak berapa lama, kakak keluar dengan membawa tikar untuk kami duduk

Kami mencari tempat duduk, di sekitar ruang pengumuman saja, sebab lantainya sudah keramik jadi tikar tidak kotor.

Belum lagi dekat dengan lokasi untuk shalat, kamar mandi dan toilet. Jadi semua serba nyaman dan mudah kalo duduk di sekitar sini.

Tidak kebasahan jika tiba-tiba hujan dan juga tidak kepanasan. Sebab yang lainnya duduk di sekitar halaman pondok.

Namun, ada yang tidak nyamannya. Lokasinya berdekatan sekali dengan tempat para ustadzahnya kumpul. 

Pertemuan yang singkat ini, kami manfaatkan untuk saling ngobrol, bercerita, memberi nasihat dan makan-makan. Serta bermain-main antara kakak dan adiknya.

Kami di pondok, biasanya sampai ada pengumuman waktu kunjungan habis. Jadi lumayan lama. Waktu kunjungan habis biasanya sekitar jam 3, 4 dan 5. Tidak menentu sih, tergantung kebutuhannya.

Suka Duka Ponpes yang Dekat Rumah


Bagi kami, ponpes yang dekat rumah ini ada untungnya juga. Jadi kalo ada apa-apa lebih mudah dan bisa mnegkondisikannya.

Jika ingin melihat anak, tinggal datang saja pada jadwal yang telah ditentukan. jika ingin meminta ijin , bisa diajukan kepada pihak pondok. Biaya yang dikeluarkan untuk mengunjungi ponpes tidak terlalu besar.

Kalo tempatnya di luar kota, tentu saja biaya yang akan dikeluarkan juga besar jika ingin mengunjungi anak di pondok.

Bagi kami menyekolahkan kakak di ponpes yang dekat juga sebagai latihan, jika nanti akan melanjutkan sekolah di luar kota atau ke luar negeri.

Yah, artinya perlahan-lahan, latihan dulu. Meski secara hakiki nanti juga anak-anak akan meninggalkan kita para orang tuanya.

Apalagi anak perempuan, tentu saja jika sudah menikah nanti, ia akan ikut dengan suaminya.

Kalo dukanya, sih belum terasa banget, cuma pernah waktu ada keluarga yang meinkah atau yang terkena musibah. Meski lokasi dekat, tetapi kakak tidak diijinkan ke luar pondok karena hubungan kekeluargaan yang masih jauh dan memang bukan jadwalnya keluar ponpes.


  
Powered by Blogger.