Assalammualaikum Wr. Wb
Halo sahabat #KeluargaNawra
Bulan puasa biasanya pada rame ya berbuka bareng atau bukber di luar. Entah di restoran, cafe, warteg, kedai makan, warung nasi padang atau kemana aja deh. Intinya sih, gak buka puasa di rumah. Hampir semua keluarga di Indonesia melakukan hal tersebut. Sebuah tradisi yang biasa dilakukan di bulan puasa.
Seru memang jika sudah kumpul, terjalin keharmonisan, kasih sayang dan tentunya silaturahim di antara anggota keluarga. Memang bulan puasa penuh rahmad dan barokah. Jadi lebih sering makan dan kumpul bareng keluarga. Saat makan sahur dan saat berbuka.
Sama halnya dengan keluarga kecil saya, moment ramadhan juga membuat kami semakin dekat dan akrab. Untuk buka bersama di luar , kami juga suka melakukannya. saya dan suami termasuk orang yang cozy dan easy. Jadi gak suka keribetan apalagi kerumitan. Jadi semuanya pengen dibuat mudah saja.
Sejak awal mau memasuki bulan puasa ada beberapa hal yang kami buat sebagai sebuah goal keluarga. Baik sebagai peningkatan diri sendiri dan peningkatan ketahanan keluarga, ini ngomongnya serius amat ya, hehehe.
Ini beberapa hal yang menjadi target keluarga saya dan diomongin sebelum puasa.
Target Suami, kepengen khatam Qur'an tiga kali. Melakukan banyak ibadah di masjid
Target saya, khatam Quran satu kali dan komitmen melakukan ibadah sunah lainnya dengan ikhlas dan baik. Sedikit ya terget saya :)
Udah segitu aja target saya dan suami, selain yang lainnya yang sedetil-seditiilnya. Kalo dituliskan semua bisa panjang banget ya.Sekarang giliran target untuk anak-anak ya, buat Nawra, Athifah, Annasya. Meski Nasya masih bayi, dia juga harus diberikan target. Soalnya biar adil dan kakaknya gak protes.
Nawra, usia 10 tahun
- Khatam Quran sekali
- Shalat tarawih di masjid
- Shalat Dhuha tiap hari
- Sahur
- Melakukan banyak kebaikan seperti mengajak adik bermain, memandikan adiknya sampai memakaikan baju. Soal ini Nawra alhamdulillah sudah terlatih.
Jika target tercapai, maka akan diberikan hadiah perminggu Rp. 50.000, dan dibayarkan saat lebaran. istilahnya dapat THR deh
Boleh mendaftar les di GO atau Gama Saints, untuk persiapan ujian kelas 6
Ikut liburan ke Lombok in sya Allah pada bulan September
Boleh buka bareng atau ngabuburit bersama dengan teman-teman. Baik teman sekolah atau teman di lingkungan rumah.
Sampai tulisan ini dibuat Nawra sudah sekali bukber ama teman sekolahnya pas dia ngaji di juz ketujuh , lalu pas ngaji juz ke 15 dia sudah ngabuburit bersama teman-teman dekat rumah kami.
Athifah, usia 4 tahun.
Kebetulan 17 Juni nanti dia atau miladnya.
- Mengenalkan istilah sahur dan puasa.
- Tolilet training
Jika target pertama tercapai maka Athifah boleh memakai baju lebaran. Istilah yang dipakai
Adek puasa ya Mi, boleh kan pakai baju lebaran.
Kalo mau makan, bilangnya, Adek mau sahur Mi, adek lapar.
Lucu ya...pokoknya mengenalkan istilahnya dulu ya. Sama seperti saat berbuka puasa. Dia tidak menganggu atau merepotkan tetapi ikut serta dengan baik.
Untuk target kedua, jika tercapai maka hadiahnya boleh ikut liburan ke Lombok. Pada bagian ini dia sangat semangat dan sepertinya mempunyai motivasi yang kuat untuk ikutan. Alhamdulillah target kedua untuk Athifah tercapai , dia berhasil melakukannya. Meskipun banyak dramanya. edisi ini nanti saya ulas sendiri ya di tulisan berikutnya tentang mengajarkan Toilet Training buat anak.a
Nah, sekarang buat Annasya yang berusia 12 bulan. Cuma satu targetnya BISA JALAN.
Dari reward tersebut , gak ada ya istilah baju lebaran dan perlengkapannya.
Tenang, sudah saya belikan sebelum Ramadhan buat anak-anak. Jadi bulan puasa paling kalo ada yang diminati aja dibeli tapi gak ada istilah berburu baju lebaran, hehehe. Anak-anak juga sudah paham. Lagipula membeli baju, sepatu atau sandal kan tidak harus saat mau lebaran. Liburan dua bulan lalu di Palembang anak-anak juga sudah belanja dan masih bagus barangnya.
Udah gitu aja, lalu. Gak ada jadwal bukber di luar ya. Ada dong, bukber atau sahur bareng atau sareng , ini mah istilah aku ajah ya. Dilakukan jika ada yang sudah Khatam Qur'an. Nah karena suami yang mentargetkan tiga kali khatam. Otomatis harapan itu kami letakkan di pundak beliau, kapan kami bisa bukber atau sareng di luar bersama.
Ini gak enak banget ya. Tapi keberkahan kebaikan yang dilakukan oleh satu anggota keluarga , maka in sya Allah akan juga terciprat buat anggota keluarga yang lainnya . Jadi harus saling menyemangati sih bukan mnegandalkan, hehehe.
Maka tibalah hari yang menggembirakan tersebut, mulai tercium kabar bakalan bukber di luar. Baru tercium kabarnya doang, buktinya belum. Belum ada kabar soal khatam Quran.
Kata Abah khatam hari ini, kalo sebelum Ashar, jadi deh kita buka bareng di luar ya. Di tunggu saja sampai jam tiga sore. Ummi gak usah masak dulu ya
Ayeee, senang dong gak masak. Cuma nanti gimana ya kalo target khatamnya gak tercapai sebelum buka. Aha, sudahlah pasrahkan saja sama Allah, dan berdoa semoga Abah diberikan kemudahan untuk menyelesaikan kajiannya.
Akhirnya dapat kabar baik sebelum Ashar, alhamdulillah abinya anak-anak khatam Quran. Senang dong, senang bangetlah. Target tercapai. Tapi mau buka bareng di luar di restoran kan biasanya kudu pesan tempat dulu. Kalo mendadak suka tidak kebagian tempatnya.
Kita berbuka saja di pantai Panjang, berbuka sambil memandang laut. Seperti yang biasa kita lakukan. Saya lalu memberikan usulan dan membagi tugas. Nawra menyiapkan adik-adiknya, mulai dari mandi, pakai baju sampai pakai sepatu. Saya menyiapkan bekal yang akan di bawa, seperti air minum, kurma, teh hangat, dan perlengkapan lainnya. Ya, seperti biasa kalo kami piknik. Abinya membeli takjil dan nasi bungkus.
Barisan Pantai Malbero |
Sponsor bukbernya :) |
Akhirnya semua sudah di drop ke mobil, kami berangkat dari rumah sekitar jam setengah enam. Siap melaju, sengaja lewat jalur jalan belakang, melewati pantai Jakat, terus ke pantai Malabero. Sambil mata kami celingak-celinguk meihat posisi tempat dan akhirnya kami menemukan tempat tersebut. Di dekat atau di sepanjang jalan pantai Malabero. Ada pohon rindang yang ukurannya tidak terlalu tinggi. Kami berhenti di situ. Kemudian menurunkan barang bawaan. Semua sudah disiapkan.
Nuasa di pantai itu Es Kelapa Muda atau Dogan, ya udah kami pesan dua dari kedai di seberang jalan. Kesukaan anak-anak dengan gula putih. Apalagi Nawra doyan banget ama kelapa muda.
Kami pun menunggu waktu berbuka yang tinggal sebentar lagi, sun set sudah mulai turun, masuk ke dalam perut bumi. Langit mulai terlihat merah jingga. Pemandangan yang luar biasa.
Abahnya lanjut mengaji kembali sambil menunggu bedug.
Athifah dan Nawra bermain di pantai menangkap kepiting dan bermain pasir. Lalu bermain bersama Annasya, tidur-tiduran tertawa riang gembira.
Akhirnya saat berbuka tiba, terdengar suara bedug dari masjid ada di sepanjang pantai. Ibu yang punya kedai kelapa muda, juga sibuk memberitahu kami. Jika waktu berbuka sudah datang.
Kami berbuka seperti biasa seperti di rumah. Minum teh dulu, makan kurma, takjil dan baru makan nasi. Tradisinya sama saja. Bedanya cuma ini dilakukan di pinggir pantai.
Athifah dan Nasya juga ikut makan sendiri
Makan sendiri itu asik |
Meskipun sudah berbuka dan waktu mahgrib sudah mulai masuk. Suasana di sekitar pantai masih terlihat terang. Akibat sinar alami dari sisa sun set yang mulai masuk ke perut bumi. Angin sepoi di pantai membuat buka puasa kami kali ini lebih syahdu dan berbeda.
Kota Bengkulu memang di kelilingi dengan pantai yang indah, sayang rasanya jika kita tidak memanfaatkan keindahan alam untuk bersyukur dan tafakur. Meskipun di depan kami juga berjejer restoran dan cafe yang penuh sesak dengan orang yang mau berbuka.
Kami memilih di sini saja, setelah makan kami bergegas untuk segera shalat Mahgrib. Sampai jumpa di cerita keluarga Nawra berikutnya ya.
Oh, ya cerita ini dibuat untuk menjawab tantangan Blogger Bengkulu dalam #nulisserempak tentang #Ramadhandibengkulu.
Baca juga ya tulisan sobat Bobe Intan,
Serunya Ramadhan Di Bintuhan
Baca juga ya tulisan sobat Bobe Intan,
Serunya Ramadhan Di Bintuhan
Sampai jumpa ya di cerita lainnya.