Menu

Thursday, June 8, 2017

/ /
Nikmati Buka Bareng Bersama Keluarga Di Pinggir Pantai

Assalammualaikum Wr. Wb
Halo sahabat #KeluargaNawra

Bulan puasa biasanya pada rame ya berbuka bareng atau bukber di luar. Entah di restoran, cafe, warteg, kedai makan, warung nasi padang atau kemana aja deh. Intinya sih, gak buka puasa  di rumah. Hampir semua keluarga di Indonesia melakukan hal tersebut. Sebuah tradisi yang biasa dilakukan di bulan puasa. 

Seru memang jika sudah kumpul, terjalin keharmonisan, kasih sayang dan tentunya silaturahim di antara anggota keluarga. Memang bulan puasa penuh rahmad dan barokah. Jadi lebih sering makan dan kumpul bareng keluarga. Saat makan sahur dan saat berbuka.

Sama halnya dengan keluarga kecil saya, moment ramadhan juga membuat kami semakin dekat dan akrab. Untuk buka bersama di luar , kami juga suka melakukannya. saya dan suami termasuk orang yang cozy dan easy. Jadi gak suka keribetan apalagi kerumitan. Jadi semuanya pengen dibuat mudah saja.

Sejak awal mau memasuki bulan puasa ada beberapa hal yang kami buat sebagai sebuah goal keluarga. Baik sebagai peningkatan diri sendiri dan peningkatan ketahanan keluarga, ini ngomongnya serius amat ya, hehehe.

Ini beberapa hal yang menjadi target keluarga saya dan diomongin sebelum puasa.

Target Suami, kepengen khatam Qur'an tiga kali. Melakukan banyak ibadah di masjid

Target saya, khatam Quran satu kali dan komitmen melakukan ibadah sunah lainnya dengan ikhlas dan baik. Sedikit ya terget saya :)

Udah segitu aja target saya dan suami, selain yang lainnya yang sedetil-seditiilnya. Kalo dituliskan semua bisa panjang banget ya.Sekarang giliran target untuk anak-anak ya, buat Nawra, Athifah, Annasya. Meski Nasya masih bayi, dia juga harus diberikan target. Soalnya biar adil dan kakaknya gak protes.

Nawra, usia 10 tahun

  • Khatam Quran sekali
  • Shalat tarawih di masjid
  • Shalat Dhuha tiap hari
  • Sahur 
  • Melakukan banyak kebaikan seperti mengajak adik bermain, memandikan adiknya sampai memakaikan baju. Soal ini Nawra alhamdulillah sudah terlatih. 

Jika target tercapai, maka akan diberikan hadiah perminggu Rp. 50.000, dan dibayarkan saat lebaran. istilahnya dapat THR deh
Boleh mendaftar les di GO atau Gama Saints, untuk persiapan ujian kelas 6
Ikut liburan ke Lombok in sya Allah pada bulan September
Boleh buka bareng atau ngabuburit bersama dengan teman-teman. Baik teman sekolah atau teman di lingkungan rumah. 

Sampai tulisan ini dibuat Nawra sudah sekali bukber ama teman sekolahnya pas dia ngaji di juz ketujuh , lalu pas ngaji juz ke 15 dia sudah ngabuburit bersama teman-teman dekat rumah kami.

Athifah, usia 4 tahun. 
Kebetulan 17 Juni nanti dia atau miladnya.

  • Mengenalkan istilah sahur dan puasa.
  • Tolilet training
Jika target pertama tercapai maka Athifah boleh memakai baju lebaran. Istilah yang dipakai 

Adek puasa ya Mi, boleh kan pakai baju lebaran. 
Kalo mau makan, bilangnya, Adek mau sahur Mi, adek lapar.

Lucu ya...pokoknya mengenalkan istilahnya dulu ya. Sama seperti saat berbuka puasa. Dia tidak menganggu atau merepotkan tetapi ikut serta dengan baik. 

Untuk target kedua, jika tercapai maka hadiahnya boleh ikut liburan ke Lombok. Pada bagian ini dia sangat semangat dan sepertinya mempunyai motivasi yang kuat untuk ikutan. Alhamdulillah target kedua untuk Athifah tercapai , dia berhasil melakukannya. Meskipun banyak dramanya. edisi ini nanti saya ulas sendiri ya di tulisan berikutnya tentang mengajarkan Toilet Training buat anak.a

Nah, sekarang buat Annasya yang berusia 12 bulan. Cuma satu targetnya BISA JALAN.

Dari reward tersebut , gak ada ya istilah baju lebaran dan perlengkapannya. 

Tenang, sudah saya belikan sebelum Ramadhan buat anak-anak. Jadi bulan puasa paling kalo ada yang diminati aja dibeli tapi gak ada istilah berburu baju lebaran, hehehe. Anak-anak juga sudah paham. Lagipula membeli baju, sepatu atau sandal kan tidak harus saat mau lebaran. Liburan dua bulan lalu di Palembang anak-anak juga sudah belanja dan masih bagus barangnya.  

Udah gitu aja, lalu. Gak ada jadwal bukber di luar ya. Ada dong, bukber atau sahur bareng atau sareng , ini mah istilah aku ajah ya. Dilakukan jika ada yang sudah Khatam Qur'an. Nah karena suami yang mentargetkan tiga kali khatam. Otomatis harapan itu kami letakkan di pundak beliau, kapan kami bisa bukber atau sareng di luar bersama. 

Ini gak enak banget ya. Tapi keberkahan kebaikan yang dilakukan oleh satu anggota keluarga , maka in sya Allah akan juga terciprat buat anggota keluarga yang lainnya . Jadi harus saling menyemangati sih bukan mnegandalkan, hehehe.

Jadi, Abah kami semua mengandalkanmu!

Maka tibalah hari yang menggembirakan tersebut, mulai tercium kabar bakalan bukber di luar. Baru tercium kabarnya doang, buktinya belum. Belum ada kabar soal khatam Quran.

Kata Abah khatam hari ini, kalo sebelum Ashar, jadi deh kita buka bareng di luar ya. Di tunggu saja sampai jam tiga sore. Ummi gak usah masak dulu ya

Ayeee, senang dong gak masak. Cuma nanti gimana ya kalo target khatamnya gak tercapai sebelum buka. Aha, sudahlah pasrahkan saja sama Allah, dan berdoa semoga Abah diberikan kemudahan untuk menyelesaikan kajiannya.

Akhirnya dapat kabar baik sebelum Ashar, alhamdulillah abinya anak-anak khatam Quran. Senang dong, senang bangetlah. Target tercapai. Tapi mau buka bareng di luar di restoran kan biasanya kudu pesan tempat dulu. Kalo mendadak suka tidak kebagian tempatnya.

Jadi gimana dong. Cuaca cerah ni, sayang kalo gak going !

Kita berbuka saja di pantai Panjang, berbuka sambil memandang laut. Seperti yang biasa kita lakukan. Saya lalu memberikan usulan dan membagi tugas. Nawra menyiapkan adik-adiknya, mulai dari mandi, pakai baju sampai pakai sepatu. Saya menyiapkan bekal yang akan di bawa, seperti air minum, kurma, teh hangat, dan perlengkapan lainnya. Ya, seperti biasa kalo kami piknik. Abinya membeli takjil dan nasi bungkus.

Barisan Pantai Malbero


Sponsor bukbernya :)

Akhirnya semua sudah di drop ke mobil, kami berangkat dari rumah sekitar jam setengah enam. Siap melaju, sengaja lewat jalur jalan belakang, melewati pantai Jakat, terus ke pantai Malabero. Sambil mata kami celingak-celinguk meihat posisi tempat dan akhirnya kami menemukan tempat tersebut. Di dekat atau di sepanjang jalan pantai Malabero. Ada pohon rindang yang ukurannya tidak terlalu tinggi. Kami berhenti di situ. Kemudian menurunkan barang bawaan. Semua sudah disiapkan.

Nuasa di pantai itu Es Kelapa Muda atau Dogan, ya udah kami pesan dua dari kedai di seberang jalan. Kesukaan anak-anak dengan gula putih. Apalagi Nawra doyan banget ama kelapa muda.


Kami pun menunggu waktu berbuka yang tinggal sebentar lagi, sun set sudah mulai turun, masuk ke dalam perut bumi. Langit mulai terlihat merah jingga. Pemandangan yang luar biasa.

Abahnya lanjut mengaji kembali sambil menunggu bedug.



Athifah dan Nawra bermain di pantai menangkap kepiting dan bermain pasir. Lalu bermain bersama Annasya, tidur-tiduran tertawa riang gembira.


Akhirnya saat berbuka tiba, terdengar suara bedug dari masjid ada di sepanjang pantai. Ibu yang punya kedai kelapa muda, juga sibuk memberitahu kami. Jika waktu berbuka sudah datang.



Kami berbuka seperti biasa seperti di rumah. Minum teh dulu, makan kurma, takjil dan baru makan nasi. Tradisinya sama saja. Bedanya cuma ini dilakukan di pinggir pantai. 

Athifah dan Nasya juga ikut makan sendiri

Makan sendiri itu asik

Meskipun sudah berbuka dan waktu mahgrib sudah mulai masuk. Suasana di sekitar pantai masih terlihat terang. Akibat sinar alami dari sisa sun set yang mulai masuk ke perut bumi. Angin sepoi di pantai membuat buka puasa kami kali ini lebih syahdu dan berbeda.
Kota Bengkulu memang di kelilingi dengan pantai yang indah, sayang rasanya jika kita tidak memanfaatkan keindahan alam untuk bersyukur dan tafakur. Meskipun di depan kami juga berjejer restoran dan cafe yang penuh sesak dengan orang yang mau berbuka.

Kami memilih di sini saja, setelah makan kami bergegas untuk segera shalat Mahgrib. Sampai jumpa di cerita keluarga Nawra berikutnya ya. 

Oh, ya cerita ini dibuat untuk menjawab tantangan Blogger Bengkulu dalam #nulisserempak tentang #Ramadhandibengkulu.

Baca juga ya tulisan sobat Bobe Intan,

Serunya Ramadhan Di Bintuhan

Sampai jumpa ya di cerita lainnya.

Monday, June 5, 2017

/ /
Membuat Puding Cincau Untuk Menu Berbuka Puasa

Assalammualaikum Wr. Wb
Halo sahabat #KeluargaNawra

Bulan uasa itu identik banget dengan adanya cincau. Bahan makanan yang berwarna hitam, mirip agar-agar atau jelly. Kenyal dan lembut kalo dimakan. Di luar buan puasa Cincau sering juga kita temui sebagai campuran aneka minuman seperti cendol, es capucino dan lain sebagainya. Ada juga kok penjualnya. Tetapi di bulan puasa kebutuhan akan cincau semakin meningkat dan penjualnya juga bejibun. Ada dimana-mana dan harganya juga bervariasi. Saya biasa membeli dari harga seribu satu potong, dua ribu bahkan hingga harga sepuluh ribu. Tergantung ukurannya.

Eiit, apakah semua sudah tahu apa itu CINCAU.

Menurut Wikipedia Cincau adalah 

Cincau (Hanzi: 仙草, pinyin: xiancao) adalah gel serupa agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun (atau organ lain) tumbuhan tertentu dalam air. Gel terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air.

Kata "cincau" sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau (Hanzi: 仙草, pinyin: xiancao) yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Cincau sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesona spp.) yang menjadi bahan pembuatan gel ini.

Cincau paling banyak digunakan sebagai komponen utama minuman penyegar (misalnya dalam es cincau atau es campur). Dilaporkan juga cincau memiliki efek penyejuk serta peluruh.

Semua pada suka ya minum atau makan cincau ini. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Memang habis makan atau minum cincau tenggorokan jadi segar.

Nah, kali ini aku mau membagikan pengalamanmu membuat puding atau agar-agar cincau. Bikinnya sih gak sengaja. Waktu itu stok cincau tinggal sedikit, jadi untuk membuatnya jadi habis dimakan. Jadi ya aku olah aja lagi menjadi puding cincau.

Kita siapkan dulu ya bahan-bahannya

1. Cincau

2. Agar-agar putih atau bening satu buah

3. Gula pasir 200 gram, atau satu gelas atau satu gelas seukuran air mineral kemasan gelas

4. Daun pandan buat pewangi. Jika tidak ada bisa gunakan Vanile

 
Cara Membuat

Sama halnya dengan membuat agar-agar biasa. Siapkan satu panci. Untuk satu bungkus agar-agar membutuhkan sekitar empat gelas air putih atau 800 ml air. Masukan semua bahan menjadi satu. Tips dari saya supaya bubuk agar-agar tidak mengumpal. Sebaiknya serbuk agar-agar, air dan gula di aduk sampai rata terlebih dahulu baru dimasak di atas api kecil.

Kemudian, potong cincau sebesar dadu, atau persegi empat . Ukurannya sedang saja. Susun secara rapi di dalam sebuah wadah atau loyang. Kali ini saya gunakan loyak persegi panjang.

Setelah matang, lalu tuang air agar-agar di atas cincau yang sudah kita susun rapi di dalam loyang atau wadah tadi. Pastikan semua tertuang sampai habis dan merata. Bagusnya juga ketika dituang gunakan penyaring atau disaring terlebih dahulu.

Tips untuk membuat cetakan atau hasil puding menjadi bagus dan rata. Sebaiknya letakan cetakan atau loyang di atas meja atau tempat yang atasnya rapi dan rata sehingga hasil pudingnya juga bisa rata.

Setelah itu dinginkan puding pada suhu ruangan saja. Jika sudah dingin, maka boleh disimpan atau dimasukan ke dalam kulkas. Sampai menjelang berbuka, puding siang di potong dan disajikan.

Oh, ya jika dipotong kotak-kotak, puding inu juga bisa menjadi campuran minuman lagi loh. Mirip cincau lagi tapi dengan dua warna. Bening dan hitam




Gimana, sangat mudah ya membuatnya .Dicobain ya di rumah. 

Oh, ya sebaiknya cinca sebeum diolah direndam dulu dengan air panas ya. supaya bersih dan terbebas dari kotoran , bakteri dan kuman penyakit.

Friday, June 2, 2017

/ /
Cara Membuat Cabe Hijau Menjadi Pedas


Assalammualaikum Wr. Wb
Halo sahabat #keluarganawra

Siapa yang suka makan cabe atau sambal. Tentu sebagian orang suka ya makan sambal. Ada yang suka makan sambal cabe merah, cabe keriting, cabe rawit, cabe hijau atau ada yang suka dicampur. Mislanya Cabe merah dengan cabe rawit atau cabeerah dengan cabe hijau.

Ada orang yang suka dengan cabe yang tidak pedas, jadi cabe hanya sebagai pelengkap atau penambah rasa pada menu masakan. Ada yang suka cabe yang pedasnya sedang saja, tetapi banyak juga orang yang suka sekali dengan cabe yang pedas banget.

Kepedasan cabe ini malah ada levelnya, makin tinggi level cabe atau menu makanan maka rasa pedasnya makin menjadi. 

Ada juga istilah sambal mercon, sambal ontor, sambal boom dan lain sebagainya untuk menggambarkan rasa pedas makanan tersebut.Apalagi sambal yang pedas. Duh, bikin tambah makan dan ngiler.

Terus apa iya cabe hijau itu tidak pedas. Bisa jadi iya, tapi iyakah cabe hijau tidak pedas. Apa salah dalam mengolah cabenya sehingga tidak terasa pedas,

Nah, berikut ini saya ingin berbagi cara MEMBUAT atau MENGOLAH CABE HIJAU MENJADI PEDAS.

Pertama, kita siapkan terlebih dahulu cabenya, bawang dan tomat. Cuci semuanya secara bersamaan sampai bersih. 

Kedua, rebus dengan sedikit air atau sampai semua bahan-bahan terlihat terendam air. 

Rebusan cabe, tomat dan bawang
 
Ketiga, masak di atas kompor dengan api sedang sampai air tinggal sedikit atau habis.

Keempat setelah air kering atau terlihat sedikit. Biasanya saya angkat saat tidak begitu kering. Silakan dicicipi, itu air pedas banget loh.

Kelima, giling cabe seperti biasa. Mau pakai blender atau digiling biasa saja. Sama saja. Digiling sampai halus. Jangan lupa saat menggiling berikan garam

Selanjutnya cabe hijau bisa digunakan seperti biasa, mau langsung dimakan atau mau diolah lagi menjadi sambal. Terserah saja, yang pasti cabenya sudah aman disantap, sudah masak.

Selamat mencoba ya.

Cabe hijau setelah diuleg atau digiling manual


Powered by Blogger.