Menu

Thursday, September 20, 2018

/
Assalammualaikum Wr.Wb

Hai sahabat Keluarga nawra, hari ini Athifah mau ikut Manasik Haji di sekolahnya. Beberapa ahri yang lalu athifah menyampaikan bahwa dia bersama dengan teman-temannya akan melakukan pura-pura haji. Waktu mendengarkan hal tersebut saya dan suami pun tertawa dan tersenyum simpul. Athifah dan kawan-kawannya akan melakukan pura-pura haji, hihihi.

Dasar namanya anak-anak ya, mungkin ada sedikit salah paham dengan penjelasannya gurunya. Padahal saya pun mengerti maksud gurunya pasti MANASIK HAJI.


Jadi manasik haji anak adalah peragaan pelaksanaan ibadah haji bagian bagian tertentu yang bisa dipraktekan oleh anak terkait dengan keterbatasan yang dimiliki anak. namun begitu harapannya makna yang terdapat dalam ibadah haji dapat terfahami dengan baik dan terus bertumbuh semangatnya sehingga ibadah haji menjadi salah satu visi hidupnya.

Saya pun mencari tahu infromasi lebih banyak dengan ibu guru Athifah, saya segera mengirimkan pesan via WA. Enak ya, guru sekarang kalo mau ditanyakan soal anak , tinggal ditelpon atau dikirim sms saja. 

Keesokan harinya Athifah membawa surat dari sekolah yang berisikan informasi mengenai kegiatan Manasik haji yang akan dilakukan oleh pihak sekolah.

Kalo ini, kegiatan manasik haji akan dilakukan di halaman kantor camat Muara Bangkahulu di daerah Unib Belakang. Tidak begitu jauh dari sekolah mereka. 

Rencana mereka akan naik angkot bersama-sama menuju ke lokasi manasik haji. Kumpul di sekolah jam tujuh pagi, setelah itu anak akan berangkat ke lokasi dengan rombongan dan di jemput di lokasi sekitar jam sebels siang.


Pecah Ban di Jalan



Hari kegiatan manasik haji itu, kami mengantar Athifah dengan menggunakan motor. Biasanya menggunakan mobil. Ternyata baru setengah jalan, ban kempes. Karena masih pagi, jadi susah menemukan tukang tampal ban. 

Saya dan Annasya ditutunkan di salah satu warung yang masih tutup sedangkan suami bersama Athifah mencoba mencari tukang tampal ban yang sudah buka. Padahal hari sudah lewat jam tujuh, saya sempat kuatir juga kalo Athifah akan terlambat tiba di sekolah.
Ternyata kata suami, di tengah jalan. Lewatlah gurunya, Bu Maya sehingga Athifah menumpang ke sekolah bersama gurunya. Sedangkan abinya menunggu ban motor diperbaiki, lalu menjemput kami. Alhamdulillah proses tampal ban tidak terlalu lama. Kami pun akhirnya masih sempat melihat Athifah berangkat. Saat kami sampai, Athifah dan teman-temannya sudah naik ke atas mobil dan siap berangkat. Kami pun sempat melambaikan tangan kepada Athifah dan teman-temannya.

Hal yang baisanya dilakukan di manasik haji anak adalah nniat, sai thowaf, lempar jumroh dengan penjelasan yang ada, yang jarang dilakukan adalah potong rambut malah yang banyak adalah foto-foto.

Athifah di dalam angkot sebelum berangkat

Perlengkapan untuk anak yang harus disiapkan:

1.Pakaian Ihram plus kantong dan Peniti

Pakaian Ihram bagi anak laki-laki adalah dua helai kain putih tidak berjahit. Untuk pakaian ihram perempuan seperti baju muslim anak perempuan pada umumnya. Harga yang ditawarkan biasanya sedikit lebih mahal dari pakaian ihram laki-laki karena ditambah dengan kerudung. Disarankan bahan yang digunakan adalah berbahan kaos, agar anak merasa nyaman dan tidak terlalu gerah, mengingat kegiatan ini sangat padat dan melelahkan.

Kantong berfungsi untuk membawa batu kerikil. Sedangkan maksud peniti adalah untuk menahan bentuk dari pakaian ihram laki-laki yang tidak berjahit.

2.   Batu Kerikil Kecil sebanyak 9 biji (jika masing-masing jumroh tiga kali)
3.   Paspor Haji
Anak diberi Co-Card sebagai identitas jamaah haji atau paspor haji yang berisi foto, nomer kloter, nama anak, nama orang tua dan alamat.
4.Slayer atau Topi untuk perempuan dan Peci untuk laki-laki,
Jika peragaan manasik haji anak di lapangan terbuka seperti alun-alun, hendaknya anak-anak diberi tambahan topi atau peci, karena kondisi lapangan yang pastinya berdesakan dan cuaca panas.
Selain dari pada itu fungsinya adalah untuk memberikan tanda atau ciri sekolah jika kegiatan peragaan manasik haji anak ini diikuti oleh beberapa RA/TK/BA.

Athifah dan teman-temannya sduah berpakaian haji lengkap

5. Sepatu dan Kaos Kaki
6. Celana pendek dan kaos dalam tipis bagi anak laki-laki
Sebelum memakai pakaian ihram, anak-laki-laki disarankan dilapisi dengan celana pendek karena dapat mengantisipasi kain yang jatuh (melorot). Begitu pula dengan fungsi kaos dalam tipis tersebut bisa disesuaikan dengan cara pemakaian pakaian ihram.
7. Kipas tangan
Biasanya anak-anak merasa kepanasan saat di padang arofah. Kondisi di lapangan tentu tidak dipasangkan kipas angin atau AC, makannya tidak ada salahnya untuk mempersiapkan kipas manual atau kipas tangan seadanya, jadi, tidak perlu menungggu angin yang hendak berlalu.
8. Minum dan Snack
Jika peragaan manasik haji anak ini diikuti oleh beberapa RA/TK/BA, tentunya para peserta harus menunggu peserta lain agar lengkap terlebih dahulu. Siapkanlah minuman dan makanan ringan.

Anak-anak di Lapangan sudah mulai kepanasan tapi juga senang

Alhamdulillah di sekolah Athifah, keperluan tersebut sudah dipersiapkan oelh para gurunya. Kami, orang tua hanya mengumpulkan uang sejumlah tertentu. Beberapa ahri sebelum waktu pelaksanaan, perlengkapan untuk manasik haji tersebut sduah dibagikan kepada anak murid.

Dulu, waktu kakak Nawra manasik haji , saya sempat sibuk mencari baju dan perlengkapan haji si kakak di pasar. Bukan cuma mempersiapkan uang, tetapi juga harus mempersiapkan waktu khusus untuk mencarinya. Lumayan juga waktu itu mencarinya, keluar-masuk toko. 

Alhamdulillah, hari di bulan Idul Adha, Athifah dan teman-temannya juga sduah belajar mengenai ibadah haji dan spirit ibadah haji. Semoga nanti bisa berhaji sungguhan, tidak lagi pura-pura ya. Aamiin.

Salam
Keluarga Nawra

Terima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya

Powered by Blogger.