Assalammualaikum.Wr.Wb
Hai apakabar sahabat Keluarga Nawra, semoga selalu sehat dan bahagia ya, penuh semangat melaksanakan ibadah dan kebaikan setiap harinya. Kita masih dalam kondisi pandemi, jadi masih harus tetap waspada dan tetap tertib melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.
Tengah tahun seperti ini, musimnya anak sekolah ujian dan ujian kelulusan akhir sekolah. Semua pelajar sibuk untuk belajar mempersiapkan ujian sekolah mereka dengan baik, agar bisa menjawab soal dengan baik dan mendapatkan nilai terbaik.
Saat musim ujian sekolah seperti ini, bukan hanya anak dan guru yang sibuk. Tetapi juga orang tua, juga sibuk membantu, memberikan dukungan kepada anak untuk menghadapi ujian sekolahnya. Peran dan dukungan dari orang tua, sangat berpengaruh besar pada kesuksesan anak.
Setelah ujian akhir sekolah, banyak anak dan orang tua yang juga sibuk untuk mencari sekolah lanjutan untuk anak. Yang baru lulus jenjang SLTP, akan sibuk mencari sekolah lanjutan ke jenjang SLTA. Yang baru tamat PAUD, sibuk akan mencari SD idaman. Begitu juga yang baru lulus SLTA, sibuk mencari kampus tercinta.
Kalo sahabat keluarga Nawra, bagaimana? Adakah anaknya yang akan melanjutkan ke sekolah lanjutan? Ke jenjang apa? Sudah ketemukah dengan sekolah atau kampus idaman. Belajar online, gimana kalo pakai sistem Blended Learning. Simak, cerita berikut ini ya.
Mencari Sekolah Idaman Untuk Anak
Tahun ini, dua anak kami, Kakak Nawra akan melanjutkan ke jenjang SLTP. Lalu ada dedek Nasya, yang baru akan masuk PAUD. Untuk dedek Nasya, sudah beberapa sekolah yang kami survei. Meski masa pandemi seperti ini, beberapa PAUD tetap menggelar kelas tatap muka. Walau sekolahnya hanya beberapa hari saja dalam sepekan. Meski dengan protokol kesehatan yang ketat. Begitu juga dengan jenjang SD, SLTP dan SLTA.
Alhamdulillah, kakak Nawra sudah diumumkan kelulusannya pada tanggal 4 Juni 2021 secara online, Maha Suci dan terima kasih Allah, kakak lulus dan bersiap untuk lanjut ke jenjang SLTA.
Untuk kakak Nawra, kami sebelumnya sudah mengsurvei beberapa sekolah di Jabodetabek, di awal tahun 2020. Kami mengunjungi beberapa sekolah lanjutan untuk si kakak. Sekalian waktu itu kami liburan keluarga. Oh, ya rencananya waktu itu karena si kakak sudah mondok, jadi sekolah lanjutannya kami memilih dengan konsep boarding school dengan salah satu keunggulannya adalah di bidang bahasa dan hapalan.
Alhamdulillah setelah survei beberapa sekolah, kami akhirnya menemukan beberapa sekolah rekomedasi yang nanti akan kami kerucutkan menjadi salah satu pilihan utama. Meski tetap ada rencana kedua, atas apa yang sudah kami rencanakan.
Pandemi Datang, Rencana Sekolah Berubah
Tak lama kami pulang liburan dari Jabodetabek, bulan Maret 2020. Kita dikejutkan dengan kabar semakin naiknya kasus Covid 19. Pemerintah mengumumkan status pandemi dan diminta untuk melaksanakan kegiatan ibadah, bekerja dan sekolah dari rumah.
Dalam kondisi pelik pandemi ini, otomatis sistem sekolah juga berubah, yang semulanya tatap muka. Lalu pindah menggunakan cara online atau daring. Belajar jarak jauh dengan menggunakan teknologi digital.
Sistem sekolah online ini, bukan hanya pada sistem pembelajaran tetapi juga pada sistem sekolah secara umum. Ujian, kelulusan, perpisahan , semuanya dilakukan secara online. Hal ini tentu saja merubah banyak hal pada anak, guru dan orang tua. Termasuk sekolah secara keseluruhan.
Bagi yang ingin anaknya melanjutkan sekolahdi luar kota, tentu saja akan melalui sistem yang lumayan ribet dan bikin repot. Salah satunya, harus melakukan tes swarb terlebih dahulu sebelum bepergian. Belum lagi penerapan protokol kesehatan yang ketat, kecemasan kalo terpapar virus corona. Membuat perjalanan ke luar rumah apalagi sampai ke luar kota menjadi sesuatu yang tidak menarik lagi.
Gambaran ini berbeda banget dengan kondisi yang kami rencanakan sebelum pandemi. Yang harapannya bisa mengunjungi si kakak di sekolah sekalian liburan, silaturahim ke keluarga yang ada di pulau Jawa, bisa mampir kalo saya atau suami sedang ada perjalanan dinas ke Jakarta dan sekitarnya. Gambaran itu, menjadi cuma coretan saja.
Si kaka bersama teman pondoknya pada saat acara perpisahan |
Melirik Plan Kedua Rencana Sekolah
Untuk kondisi sekarang, kami mulai melirik rencana kedua terkait sekolah lanjutan si kakak. Kemungkinan akan sekolah di sini saja, tidak jadi ke luar kota. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi pandemi ini. Semoga pilihan ini ada kebaikannya buat si kakak, kami orang tua dan keluarga serta masyarakat secara umum. Dimana si kakak, nanti akan turun dan berkecimpung langsung di masyarakat.
Beberapa Rencana Untuk Support Anak Dalam Memilih Sekolah Lanjutan
Jadi, rencana A si kakak lanjut ke sekolah yang mirip dengan sistem pendidikannya dengan pondok. Sedangkan rencana B, si kakak akan masuk sekolah umum (negeri) di sini. Tentu sangat berbeda sistem pendidikan sekolah di pondok dengan sekolah umum.
Oleh karena itu, ada beberapa support yang harus kami lakukan, agar perbedaan tersebut tidak terlalu jauh. Apalagi sampai menghilangkan pengetahuan, keterampilan yang sudah si kakak dapatkan selama mondok.
Di pondok, si kakak terbiasa menggunakan dua bahasa Inggris dan Arab. Untuk tetap support kemampuan ini, kami mulai mendaftarkan kembali ia ke kursus bahasa. Agar tetap bisa menjaga kosakata, dan keterampilan berbahasa yang sudah didapat selama ini.
Untuk menjaga hapalannya, kami mendaftarkan kembali si kaka ke rumah Tahfidz. Baik secara offline dan online. Waktu SD si kakak juga melakukan hal ini setiap hari sabtu-ahad, ia menyetorkan hapalannya ke guru ngajinya .
Menjadi Orang Tua Melek Digital Bersama Anak
Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, saya daftarkan juga ikutan berbagai kursus secara online. Kelas animasi, kelas bahasa, kelas coding, kelas menulis , kelas motret dan lain sebagainya.
Kenapa, sebab selama pandemi ini anak lebih sering meng-akses internet. Bermain laptop, main smartphone. Jadi daripada ia klik berbagai hal yang belum jelas. Diberilah kelas dan kursus secara online.
Oleh karena itu, orang tua sekarang harus mau meng-upgrade dirinya untuk melek digital untuk mendampingi anak saat berselanjar di dunia maya. Orang tua harus tau juga seluk beluk dunia aplikasi yang diakses oleh anak-anak kita.
Ajarkan anak agar membuat rekam jejak digital yang baik yang bisa mendukung pencapaian cita-citanya di masa yang akan datang. Bukan sebaliknya, sebab dunia digital ini bisa menjadi batu halangan ke depan , jika anak tidak diingatkan sejak ini.
Namun, banyak juga manfaat dunia digital untuk mendukung masa depan anak, asalka bisa dimanfaatkan dengan baik oleh anak dan dibimbing oleh orang tua.
Salah satu yang menarik juga adalah saat ini juga ada Sekolah Online dengan sistem belajar Blended Learning. Salah satunya yang dikembangkan oleh SMA Lazuardi.
SMA Pintar Lazuardi menerapkan sistem belajar blended learning? Model Blended Learning adalah pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual.
Menurut Semler (2005)
“Blended learning combines the best aspects of online learning, structured face-to-face activities, and real world practice. Online learning systems, classroom training, and on-the-job experience have major drawbacks by themselves. The blended learning approach uses the strengths of each to counter the others’ weaknesses.”
Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.
Sistem Pendidikan SMA Pintar Lazuardi
Dalam paparannya, Kepala SMA Pintar Lazuardi, Ibu Sonya Sinyanyuri mengemukakan prinsip pendidikan di SMA Pintar Lazuardi adalah:
- Pengembangan Karakter, melalui program Gen Z action dan penanaman nilai-nilai kepedulian (Compassionate Program).
- Growth Mindset Approach (Pola Pikir Bertumbuh), proses belajar senantiasa mendorong anak-anak para untuk aktif bertanya, praktik langsung, dan berani mencoba dengan dukungan terus menerus dari para Guru agar proses berpikir dapat terus bertumbuh.
- Siswa memiliki fleksibilitas dalam menentukan waktu belajar, materi yang ingin dipelajari terlebih dahulu, sehingga setiap Siswa memiliki perjalanan proses belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
- Mengutamakan interaksi yang kuat antar Siswa dan Guru dengan community feedback system dan ruang diskusi yang terintegrasi dalam LMS.
- Berorientasi masa depan dengan memberikan layanan program pendampingan bimbingan karir dan personalized program.
- Membekali pengembangan keterampilan Abad 21, yang mencakup 7C : creativity, critical thinking, collaboration, communication, confidence, dan computational thinking.
Untuk Informasi lebih lanjut soal SMA Pintar Lazuardi bisa hubungi
https://smapintarlazuardi.id/
Instagram @smapintarlazuardi
Facebook : SMA Pintar Lazuardi
Unik banget nih konsep sekolahnya.
ReplyBlended learning, jadinya anak2/murid dapat banyak manfaat ya
keren!
Sekolah bukan lagi sekedar tempat belajar umum tapi perlu pengembangan kreativitas karena dimasa depan hanya orang yang kreatif yang bisa mendapatkan cuan lebih banyak
ReplyAda beberapa cucu bunda yg lulusan sekolh di Pondok. Mereka yg memiliki background pendidikan di Pondok biadanya memiliki kepercayaan diri yg kuat mampu menjadi anak yg mandiri. Begitu juga sebenarnya harapan bunda utk cucu2 atau salah satu cucu menimba pendidikan di Pondok. Tapiiii mereka kan anak ibunya bukan anak bunda (nenek) iya khan? Link ini akan bunda catat ya. Makasiiih.
ReplySMA lazuardi ini memberikan solusi untuk sistem sekolah online yang blended learning disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak di masa kini dan seterusnya.
Replymenjaga hafalan itu harus ekstra ya mbaaa, noted.
ReplyAnak aku yg pertama masih kelas 1 sd. Ingin sekolah offline meluluuu hihi
dan enakan blended learning buat anak aku sepertinya cocok
SMA Lazuardi ini berhasil mendobrak mindset kita yang terbiasa di sekolah konservative, (which is masih kurang terdidik untuk belajar mandiri)
ReplyAlhamdulillah pintar sekali kakak. Menguasai dua bahasa Inggris dan Arab dan ini tentunya menjadi pilihan yang terbak untuk investasi masa depannya :)
ReplyKecepatan perkembangan dunia digital tuh cepet banget. Mau ga mau orang tua harus ikut mengejar perkembangan ini, biar bisa tetap membimbing anak, karena sebagian besar semua sekarang dilakukan secara online.
ReplySekolah dengan sistem belajar blended learning ini lagi banyak dicari ya mbak. Beberapa teman juga pernah cerita dan merekomendasikannya untuk jadi pilihan.
ReplySemoga si kakak dapat melanjutkan pendidikannya di sekolah yang sudah direncanakan untuk jadi pilihan bersekolah.
pandemi benar-benar membuat orang mengubah rencana hidupnya, ya, Mbak dan mau tak mau kita harus beradaptasi dengan sistem yang baru. anakku sendiri kayaknya baru mau kumasukin paud tahun depan biar pasti tatap muka atau online. umurnya juga masih 4,5 tahun jadi masih bisa nunggu buat sekolah
Replysekarang makin banyak ya sistem blended learning gini, anak-anak seharusnya makin berkualitas ya krn sistem pendidikan dah semakin maju mengadaptasi permasalahan zaman yg makin kompleks
ReplyWah aku lagi cari-cari info sekolah SMA yang asik nih... Apalagi sekarang segalanya serba online.. sekolah kayak Lazuardi gini bisa jadi pilihan ya...
ReplyWah, pas banget lagi cari informasi tentang SMA untuk anakku yang sekarang kelas 8. Tertarik banget dengan SMA bersistem blended learning gini. Cocok untuk anak generasi Z yang emang digital native.
ReplyBanyak yang berubah rencana termasuk urusan sekolah anak-anak karena pandemi ya mbak. Salah satunya mencari sekolah dengan metode blended learning combines seperti di SMA Lazuardi. Bagus ya kalau aku baca sistem pendidikannya
ReplyAh aku baru tahu ada sekolah yang udah menggabungkan tatap muka dan virtual. Jadi ketika tatap muka bisa digunakan siswanya untuk konsultasi pada guru di sekolah ya mbak
ReplySekarang sepertinya banyak sekolah yang sudah mulai mempersiapkan sekolah tahun ini ya mbk, salah satunya menggunakan metode blended learning. Zaman sekarang orangtua memang wajib banget melek digital, teknologi, biar nggak ketinggalan info ya
Replywah keren sekali ya kurikulum di SMA LAZUARDI ini
Replysesuai dengan generasi Z yang akrab dengan teknologi digital
Pandemi datang rencana sekolah berubah. Duh benar sekali ini mbak :(
ReplyTahun kemarin aturan anak saya masuk TK tetapi karena pandemi datang semua berubah, jadi yang aturan pakai plan A jadi harus berubah haluan ke Plan B..
Lazuardi salah satu sekolah yang menurut aku kereeen banget mbak, karena kebetulan anak temanku juga sekolah disana
Anakku kebetulan sekolah di blended learning juga mbak, aku rasa ini salah satu alternatif gtu buat anak2 yang ingin lbh merdeka belajar.
ReplyNamun utk itu risikonya ortu jg harus kudu siap menemani gtu :D
Aku yg penasaran kalau SMA Lazuardi yg blended learning ini ijazahnya sama dengan yg di sekolah konvensionalnya (SMA LAzuardi) kah?
sekolah emang penting sekarang mengikuti jaman ya apalagi lagi pandemi gini perlu nyesuaikan semuanya :")
Replyaku pun mak cuma untungnya ya masih bisa offline daerahku :)
sistem dengan blended learning ini bagus ya mba, tapi memang butuh komitmen bersama orang tua dan anak yang akan ngejalani juga, jadi semua sama2 tahu what to do dan goalsnya.. Peran aktif semua pihak sangat diperlukan. Tapi memang kalau dijalani dengan benar hasilnya akan lebih maksimal mendukung minat dan kemampuan anak ya.
ReplyPandemi datang, sistem pembelajaran di sekolah juga berubah.
ReplyYang tadinya di sekolah, sekarang di rumah.
Ngga sedikit sekolah kelabakan mengejar ketertinggalan sistem belajar daring.
Metodenya blended learning ini, cukup variatif & ngga membosankan ya mba.
Anak diajak aktif meskipun daring
Sistem blended learning bisa jadi jawaban sistem pembelajaran nih, gabungan antara pertemuan tatap muka dan pembelajaran jarak jauh..lebih efektif untuk kondisi pandemi saat ini. Menarik sekali ini SMA Lazuardi
ReplyUntungnya udh sekolah di generasi lama, zamanku dari seragam, kurikulum, sistem pembelajaran semua seragam. Kalau ngikutin anak sekarang, ponakanku yang swasta dan negeri aja beda-beda dan puyeng sendiri.
ReplyTerima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya