Untuk keperluan makanan yang mendesak dan sebagai stok di rumah. Saya sering juga membeli makanan beku atau yang sering disebut dengan nama frozen food. Yang paling sering dibeli adalah olahan nugget. memang cukup praktis . Setelah dibeli, cukup simpan di dalam freezer di kulkas. Jika ingin memasak atau mengolahnya, tinggal dikeluarkan dari dalam freezer. Cara menolahnya pun sangat mudah. Tidak butuh lagi tambahan bahan makanan yang lainnya. Cukup digoreng saja anak-anak sudah suka dan bisa segera dimakan.
Dengan produk frozen food ini membuat para ibu seperti saya menjadi lebih sering dan cepat masak buat anak-anak dan keluarga di rumah. Tidak ada alasan untuk tidak masak jika sudah punya stok frozen food di kulkas.
Namun, kita perlu juga menambah wawasan tentang makanan beku ini ya. Sebenarnya makanan beku ini seperti apa. Supaya wawasan kita tentang makanan beku ini juga bertambah sehingga kita jadi yakin untuk mengolah dan mengkonsumsinya dengan sangat yakin.
Sejarah Makanan Beku
Pembekuan makanan secara alami (menggunakan hawa dingin musim dingin) telah digunakan oleh suku-suku tradisonal di daerah beriklim dingin selama berabad-abad. Pada tahun 1885 sejumlah kecil ayam dan angsa dikirimkan dari Rusia ke London, dan dikemas di peti-peti menggunakan teknik ini. Pada bulan Maret 1899, "British Refrigeration and Allied Interests" melaporkan bahwa sebuah perusahaan pengimpor makanan, "Baerselman Bros", mengirim sejumlah 200.000 ekor ayam dan angsa beku per minggu dari tiga depot Rusia ke New Star Wharf, Lower Shadwell, London selama tiga atau empat bulan pada masa musim dingin.
Perdagangan di makanan beku ini dimungkinkan karena diperkenalkannya pabrik pembekuan udara dingin Linde di tiga depot Rusia dan gudang di London. Gudang Shadwell menyimpan bahan-bahan makanan beku ini sampai siap dibawa ke pasar-pasar di London, Birmingham, Liverpool dan Manchester. Teknik-teknik ini kemudian dikembangkan menjadi industri pengemasan daging.
Dimulai pada tahun 1929, Clarence Birdseye menawarkan cara untuk membekukan makanan secara cepat kepada masyarakat. Ide Birdseye didapatkan ketika berburu hewan di Labrador tahun 1912 dan 1916, ketika ia melihat penduduk asli setempat mengawetkan makanan dengan membekukannya.
Teknologi
Pembekuan secara mekanik dikembangkan terlebih dahulu dalam dunia industri dan masih menjadi metode pembekuan yang utama sampai sekarang. Pembekuan mekanik mensirkulasikan refrigeran dalam sebuah sistem yang mengambil panas di lingkungan sekitar makanan. Panas lalu dipindahkan ke kondenser dan dilepaskan ke lingkungan lewat konveksi ke udara maupun melalui cairan lainnya. Refrigeran dalam siklusnya terus menerus berubah fase dari cair menjadi gas, dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
Pembekuan secara kriogenik adalah pengembangan terbaru dari teknologi pembekuan makanan. Kriogenik memanfaatkan gas yang memiliki temperatur yang sangat rendah, biasanya nitrogen dalam wujud cair atau karbon dioksida dalam wujud padat (biang es) dan diterapkan secara langsung ke makanan.
Keefektifan Dan Sangat Hemat Waktu
Pembekuan makanan adalah cara yang efektif dalam mengawetkan makanan karena patogen penyebab kerusakan makanan tidak dapat tumbuh, bahkan mati, pada temperatur beku. Namun proses ini kurang efektif dalam melawan patogen dibandingkan dengan proses termal seperti perebusan, karena bakteri, walau pertumbuhannya terhenti, namun masih dapat hidup pada temperatur dingin.Masalah yang terdapat pada proses pembekuan makanan adalah bahaya kemungkinan patogen dapat aktif kembali setelah makanan beku dinormalkan kembali.
Makanan dapat diawetkan selama beberapa bulan dengan pembekuan. Penyimpanan beku jangka panjang membutuhkan temperatur -18 °C atau lebih rendah dari itu.
Kualitas
Laju pembekuan memiliki dampak langsung terhadap ukuran dan jumlah kristal es yang terbentuk di dalam sel-sel makanan dan ruang antar sel. Pembekuan yang lambat membentuk jumlah kristal es yang sedikit namun berukuran besar, dan sebaliknya, pembekuan yang cepat menghasilkan jumlah kristal es yang banyak namun berukuran kecil. Ukuran kristal es yang besar dapat "menusuk" dinding sel dan menyebabkan kualitas tekstur berkurang. Namun tingkat kerusakan ini tidak sama pada setiap jenis makanan sehingga setiap produk dapat memiliki laju pembekuan optimal yang berbeda-beda.
Bahan pengawet
Makanan beku umumnya tidak membutuhkan bahan tambahan makanan lainnya karena mikroorganisme sudah terhambat pertumbuhannya pada tempratur beku dan hal itu cukup untuk menahan laju pembusukan. Namun untuk pembekuan jangka panjang pada temperatur yang lebih rendah dari -9.5 °C, bahan makanan dapat ditambahkan dengan karboksimetilselulosa (CMC) yang berfungsi sebagai penstabil. CMC tidak memiliki rasa, tidak memiliki bau, dan tidak merusak kualitas bahan makanan.
Efek Pada Nutrisi yang Ada Pada Makanan Beku
Vitamin C: umumnya hilang lebih banyak dibandingkan vitamin lainnya, namun jumlahnya bervariasi tergantung pada jenis bahan pertanian dan proses pra-pembekuan yang dilakukan (blanching/non-blanching, dikalengkan/tidak dikalengkan, dimasak/belum dimasak). Vitamin C juga merupakan vitamin yang larut dalam air sehingga ketika air di dalam bahan makanan membeku akan mempengaruhi kondisi vitamin C. Vitamin B1 (Thiamin): sama seperti Vitamin C, thiamin mudah larut di dalam air. Vitamin B2 (Riboflavin): sebuah studi menunjukan kehilangan riboflavin pada sayuran hijau yang dibekukan sebanyak 18 persen, dan studi lainnya 4 persen. Vitamin A (Karotena): jumlah kehilangan karotena lebih banyak diakibatkan oleh persiapan pra-pembekuan dibandingkan pada proses pembekuan itu sendiri. Dan jumlah vitamin yang menghilang akan bertambah seiring lamanya waktu pembekuan.
Pengemasan Makanan Beku
Pengemasan makanan beku harus mampu mempertahankan integritas bahkan setelah melalui serangkaian proses seperti pengisian, penyegelan, pembekuan kembali, penyimpanan, transportasi, pencairan, dan pemasakan.Berbagai makanan beku umumnya dimasak di oven microwave, sehingga berbagai pelaku manufaktur mengembangkan pengemasan yang mampu digunakan langsung di dalam oven microwave.
Pada tahun 1974, differential heating container (DHC) pertama dijual ke publik. DHC adalah lapisan logam yang didesain agar bahan pangan menerima sejumlah panas dengan tepat sesuai dengan hukum konduktivitas panas. Konsumen cukup menempatkan bahan makanan pada posisi tertentu untuk menginginkan bagian mana dari bahan makanan yang ingin lebih cepat dibekukan.
Saat ini terdapat banyak pilihan untuk pengemasan makanan yang akan dibekukan, dari yang berbahan karton, polimer (PET), komposit, kaleng, dan sebagainya dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Pengemasan aktif adalah sebuah teknologi yang sedang dikembangkan. Teknologi ini secara aktif mendeteksi keberadaan bakteri dan spesies membahayakan lainnya lalu menetralkannya. Berbagai fungsi yang potensial untuk ditanamkan pada pengemasan aktif yang sedang diteliti diantaranya:
- Pelahap oksigen
- Antimikroba
- Pengendali kadar karbon dioksida
- Peka microwave
- Pengendalian kadar air, aktivitas air, laju transmisi uap air, dsb
- Penambah rasa
- Pemberi aroma
- Lapisan tembus oksigen
- Penghasil oksigen
- Validasi rangkaian dingin
Salah satu merek makanan beku adalan Salimah food. PT Salimah Prima Cita adalah perusahaan yang digagas dan didirikan oleh para aktivis Organisasi Massa perempuan Persaudaraan Muslimah (Salimah). Sejalan dengan visi organisasi yaitu Menjadi Ormas Perempuan yang kokoh dan dinamis dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak dan keluarga Indonesia, PT SPC dihadirkan untuk menjadi salah satu motor penggerak dari ormas Salimah dalam upaya peningkatan kualitas ekonomi perempuan dan keluarga.
Dimulai dari bisnis olahan ikan dengan berbagai varian produk kini Salimah food telah mengembangkan produk bumbu sebagai pelengkap produk-produk olahan. Ada 6 varian Produk Bumbu Siap Pakai Salimah food , dan varian bumbu akan terus ditambah.
Produk Salimah Food memiliki agen hampir di seluruh wilyah Indonesia. Termasuk Bengkulu. Salimah Food Bengkulu berdiri April 2016. Hj. Sri Sujiati, B.Sc. Sekretaris Yuvita Sari. Pemasaran Hermansyah, SE. Bendaharanya Hj. Rosi Handayani, SKM.
Beberapa Jenis Olahan Salimah Food
- Ekado
- Kaki naga ikan
- Kaki naga udang
- Kekian
- Udang gulung
- Tahu bakso
- Tuna roll
- Salmon roll
- Bakwan ikan
- Fish stik
- Nugget ikan
- Otak-otak panjang
- Otak-otak bulat
- Ekado
- Keong mas
- Bakso special
Beberapa Cara Mengolah Produk Salimah Food
Goreng, panaskan minyak hingga 150c . goring dalam minyak selama 2-3 menit hingga coklat keemasan
Panggang, gunakan tusuk sate agar mudah dipanggang. Bolak-balik di atas panggangan hingga warna keemasan
Rebus, Rebus dalam air mendidih selama 5-7 menit jangan sampai mengembang. Sajikan dengan sayuran segar dan mie.
Kukus, Kukus di pegukus di air yang mendidih selama 5-10 menit sampai mengembang. Sajikan dengan sayuran , saus sambal atau saus kacang
Oven microve, Panaskan sesuai petunjuk di microwave
Untuk penyimpanan sebaiknya pada suhu 18 c. Tanpa pengawet. Jadi lebih nyaman dan aman dikonsumsi terutama buat anak-anak.
Keunggulan produk Salimah Food
Halal : Diproses memakai bahan bahan yang halal dan telah memperoleh sertifikat Halal MUI.– Sehat : Diproses secara higienis dengan memakai ikan segar berkualitas.
Aman : Tidak memakai pengawet dan zat-zaf berbahaya lainnya.
Lezat : Racikan bumbu-bumbu menjadikan olahan ikan semakin lezat. Tersedia 20 jenis olahan ikan dengan aneka pilihan rasa yang bervariasi.
Praktis : Dapat disajikan dengan cara direbus, dikukus, digoreng dan dioven. Sangat menolong mengurangi kesibukan di dapur.
Nah, kali ini saya akan berbagi pengalaman saya dalam mengolah olahan produk Salimah Food untuk keluarga saya. Kali ini saya akan berbagi tentang olahan Salimah Food yang berjenis Ekado. Kita cari tahu dulu ya, Ekado itu apa.
EKADO Salimah Food
Ekado adalah produk olahan yang dibuat dari daging ikan yang dicincang dengan penambahan tepung dan bumbu-bumbu. Spesifikasi dari produk ini adalah adonan daging ikan dibungkus dengan kulit pangsit dan dibentuk seperti kantong yang bagian atasnya di ikat dengan daun kucai.
Ekado ini sangat disukai oleh anak-anak saya. Nawra sangat menyukai jika digoreng dan dicocol dengan saus atau digoreng saja, dimakan seperti gorengan. Sama dengan adiknya Athifah dan Annasya. Namun karena mereka semua masih anak-anak. Teruma untuk Athifah dan Annasya, meraka sangat suka makanan yang berkuah. Oleh karena itu saya, akan mengolah Ekado ini dengan berbagai cara. Terutama membuat olahan Ekado yang berkuah.
Beberapa pilihan olahan Ekado Salimah Food ala Keluarga Nawra
1. Ekado Soup SF
Ekado soup |
2. Soto Ekado Gembira
Soto Ekado |
Puding Ekado |
Hasilnya begini setelah saya tambahkan susu cair, setelah saya bekukan
Setelah keras puding ini, di belah , memang terlihat pecah dan seolah mekar. Tapi klao soal rasa gak usah diragukan.Wangi dari ekado goreng dipadu dengan segarnya susu. Bikin rasa ekado ini jadi istimewa.
Dengan adanya produk Salimah Food ini membuat saya bisa masak dengan cepat dan enak. Selain itu saya juga bisa memantik berbagai ide untuk memasak. Ada-ada saja yang ingin saya masak dengan bahan salimah food ini.
Oh, ya baca juga ya ulasan sobat #bloggerBengkulu mengenai Salimah food in. Tulisan Zulya Aldani , Biar menambah wawasanmu
Oh, ya bagi yang ingin pesan atau mau mencoba produk salimah food ini, bisa hubungi agen Salimah Food yang ada di seluruh Indonesia. Hampir di setiap wilayah ada agennya.
Untuk Wilayah Bengkulu, bisa hubungi
Instagram @salimahfoodbenggkulu
Wa 081539222225.
Atau bisa juga langsung datang ke Jl. Beringin No 65 A RT. 6 RW 02 Padang Jati (Rumdin Kehutanan Depan Golkar Kota Bengkulu.
kreatif banget sih mbak, pake ditambahin susu pula. pasti yummy
Replydemi anak-anak enak kudu byk ide
Replywihh enak banget nihhh.. selain makanan diatas kira-kira makanan apalagi ya mbak yang paling enak di bengkulu
ReplyTerima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya