Menu

Monday, May 8, 2023

/

 Assalamu'alaikum. Wr. Wb

Hai sahabat Keluarga Nawra, semoga selalu sehat ya berlimpah rejeki dan kebahagian. Kali ini keluarga Nawra mau cerita mengenai kejadian seru di siang hari, ada ular di dapur rumah kami.


Jadi begini ceritanya, seperti biasa. Saya kebagian menjemput Athifah pulang sekolah. Yah, sekalian juga saya istirahat siang. 


Sebelumnya saya sempat membeli pop ice pesanan Annasya. Kami mengantarkan minuman dingin tersebut ke sekolah Annasya. Setelah menyerahkan minuman  dingin tersebut , bersalaman,  berbicara sebentar. Kami pun meninggalkan  Annasya pulang ke rumah.


Tak lama tiba di rumah, Athifah pun makan siang. Biasanya sekalian menghabiskan bekal sekolahnya. 


Nah, ketika akan mencuci bekas peralatan makannya, Athifah berkata bahwa ia melihat ekor ular di bawah meja dapur. Tepatnya ke arah dinding sebelah kiri gas.


Awalnya saya ragu,  saya belum yakin dengan penglihatan Athifah. Ia pun kemudian menjelaskan kembali hingga saya percaya yang ia katakan.


https://www.keluarganawra.com


Meski belum sepenuhnya percaya. Saya pun melihat meja dapur yang terbuat dari beton itu dari ruang makan. Kebetulan ada sekat antara  ruang makan dan dapur.


Tapi tidak terlihat apa-apa. Sama saja seperti sebelumnya. Seperti pagi tadi sewaktu saya masak.


Athifah sepertinya agak kesal karena saya tidak langsung percaya. Ia kembali mengajak saya untuk melihat dan mengecek kembali.


Saya pun menurut, tapi kali ini sambil menghidupkan senter  handphone. Yah, memang disenter dari jauh, tetap saja tidak terlihat apa-apa.


Setidaknya saya sudah melakukan pengecekan kembali. Meski begitu, wajah Athifah masih belum puas. Terlihat ia masih sedikit kesal.


Tiba-tiba, handphone saya berbunyi. Ternyata dari suami, saya pun menyampaikan  apa yang sedang kami alami. 


Saya pun menyerahkan handphone kepada Athifah agar bisa berbicara langsung. Entah apa saja yang Athifah bicarakan dengan Abahnya, suami seperti cukup mengerti apa yang dijelaskan Athifah. Intinya, ia akan pulang.


Suami Pulang Siap Untuk  Tangkap Ular

Saat menunggu suami pulang, ada telp dari teman kantor. Saya pun bercerita tentang kejadian yang sedang terjadi di rumah kami. Teman itu menawarkan agar menelpon call center BPBD. Saya katakan tidak perlu, ini lagi menunggu suami pulang. In sya Allah bisa suami atasi sendiri.


Kalo ingin meminta bantuan ke luar, jika dirasa kita butuh bantuan orang lain. Kita tinggal telp saja ke 112. Ini merupakan layanan darurat bebas pulsa. Kita bisa meminta bantuan apa saja. yah, seperti call cente yang sering kita lihat di drama Korea atau film Amerika.Indonesia juga punya kok, telp saja 112.


Semestinya siang ini pak suami tidak ulang ke rumah, tapi karena mendengar cerita Athifah ia pun jadi berubah pikiran ,langsung pulang.


Suami langsung ke dapur dan mengecek ke sekitar meja dapur. Beda dengan saya yang hanya mengecek dari jauh. Kalo suami memang ke TKP sambil membawa senjata tajam sejenis linggis panjang.


Dichek berkali-kali dan disenter,  akhirnya suami bilang. Iyah, memang ada ular di bawah meja kompor ini. Tapi belum keluar. Dia masih di dalam, suami butuh bantuan saya untuk memancing ia ke luar dan mengarahkan ke kamar mandi.


Mendengar arahan suami saya sempat senyap, bingung. Bagaimana mengarahkan atau memancing ular keluar. Saya sudah panik aja sesaat. Tapi suami kemudian mengarahkan.

Dipancing keluar, benar ularnya keluar. Tapi masuk ke ruang makan. Beruntung kamar anak yang berada di sebelah ruang makan pintunya terutup. Lalu ularnya berlari-lari seperti main petak umpet, masuk di sela-sela antara kaki dan kursi meja makan, di sela kontainer, sela kulka. Sampai akhir bisa diarahkan masuk ke dapur, Lalu ke ruang cuci pakaian dan akhirnya masuk ke kamar mandi. Beruntung ularnya memilih masuk ke kamar mandi yang closed duduk. Kalo dia masuk ke kamarmandi closed jongkok, bisa-bisa ularnya malah masuk ke logang water closed itu alias WC.


Saya dan Athifah tidak mengikuti suami, ia beraksi sendiri di kamar mandi. Hanya terdengar suara suami. Sebelumna seperti biasa, suami mengajak komunikasi ularnya dan meminta maaf sebelum akhirnya ia membunuh ularnya. Kenapa seperti biasa, sebab ini kayaknya udah kesekian kalinya ular masuk rumah kami dan suami membunuhnya langsung.


Saya dan Athifah sempat berteriak saat ularnya lari-larian di ruang akan. Berteriak sambil naik ke atas sofa bed. Benar-benar tidak bisa mengontrol. Dan tingkah ini sering jadi olok-olokkan suami di hari berikunya. Sering diulang-ulang, "Ada ular, bukan bantuan malah teriak-teriak naik kursi!" 


Benaran saya pun kaget, meski ularnya tidak terlalu besar. Tapi ularnya panjang. Ukurannya kira-kira sebesar jempol kaki orang dewasa. Dan meski sudah kejadian beberapa kali, tetap saja saya panik dan kaget.


Ularnya Terpaksa dibunuh di Kamar Mandi


Lincah sekali ularnya. Tapi ia cuma bisa mutar-mutar di ruang makan. Hingga akhirnya ia kembali ke area dapur. Terus masuk ke ruang cuci pakaian. Berakhir di kamar mandi. Di sudut toilet sepertinya ujarnya mentok. Jadi di sanalah  pak suami akhirnya terpaksa membunuhnya.


https://www.keluarganawra.com


Suami Minta Maaf Sebelum Membunuh Ular


Kalo diingat sepanjang ini sudah empat kali dengan  kejadian ini ular masuk rumah kami dan suami yang menghadapi,membunuh, membuang langsung ularnya.


Sebelum suami akan membunuh ularnya, ia biasanya Pamit dan mohon maaf kalo harus membunuh. Hal ini ia sampaikan  langsung dengan ularnya dengan suara yang keras dan jelas.


Tak lama, ularnya pun mati. Suami berteriak dari dalam kamar mandi meminta karung.


Saya pun bergegas memberikan  karung, kebetulan di rumah ini ada beberapa stok karung dengan berbagai ukuran.


Membuang Ular yang Sudah Dikarungi


Satu hal yang juga biasa dilakukan suami setelah membunuh  ular adalah segera membuang ujarnya jauh dari rumah. Ia akan  mencari tempat pembuangan sampah umum yang lumayan besar.


Hal yang Bisa kita lakukan saat ular masuk rumah. Ketika tau ada ular, yang saya lakukan adalah menutup akses keluar ular.


Jadi saat itu saya langsung menutup pintu antara ruang makan dan dapur. Agar ularnya tidak kemana-mana.


Lalu saya mengecek sendiri Meski agak takut-takut dan dari jarak jauh.


Menghubungi  orang lain yang bisa membantu. Bisa menghubungi Damkar, Calll Center  112. Tapi saya lebih memilih Menghubungi suami sebab beliau sudah punya pengalaman menangkap ular sebelumnya. 


Selanjutnya adalah berdoa semoga ularnya bisa ditangkap dengan baik, tidak menimbulkan  bahaya seperti mengigit atau terkena bisa ular.


Setelah Ular Tertangkap


Saatnya untuk muhasabah, mencari tau berpikir dari mana ular bisa masuk.mengecek semua lubang, waspada dengan lubang-lubang yang ada. Misalnya dari lubang pembuangan di kamar mandi. Ventilasi kamar mandi, saluran lubang cuci piring dan lain sebagainya.


Selanjutnya adalah menjaga kebersihan,  kerapian, tidak memberikan  tempat atau peluang untuk ular bersarang apalagi beranak pihak.


Kenapa Ular bisa masuk rumah kami : Jadi di sebelah rumah kami ada siring besar, lalu rumah kami juga sering kena banjir, dan setelah diperiksa ternyata emang ada lubang di antara saluran pembungan meja cuci piring.


Setelah mengetahui hal ini, lalu suai segera menutup lubang tersebut dan lubang-lubang lainnya yang diperkirakan akan menjadi celah untuk ular masuk.


Alhamdulillah, ularnya sudah ditangkap, terima kasih pak suami. Kamu keren sekali, boleh nih gabung ke pencinta eh penangkap ular. Tak lama setelahnya suatu pun kembali lagi ke kantor untuk bekerja.


23 comments

serem banget sih ada ular masuk rumah. kalau aku kayanya pikiran pertamanya malah berusaha ular itu keluar. memang jadi merugikan orang lain, ya?

Reply

Aku juga pasti teriak jejeritan sambil naik ke atas sofa lihat ular meliuk-liuk di lantai di dalam rumah..di bawah kompor pula. Gimana kalau pas masak ular itu nongol yak..duh.
Syukurnya pak suami siap jadi suami siaga ya Mak.
Semoga ga ada datang-datang lagi ya ularnya.

Reply

Mbak, aku membaca pos ini sambil bergidik. Duh, saya yang takut banget ular, entah harus bagaimana jika mendapatinya ngumpet di kolong meja dapur. Untung dirimu tabah ya dan bersabar menunggu kedatangan suami tanpa panik. Selamat Mbak, dirimu hebat :)

Reply

Wah, suaminya cekatan juga ya bisa menangkap ular. Semoga tidak terjadi lagi ya di kemudian hari. Dan walau sudah sering, tetap waspada selalu. Duh, untungnya ketahuan ya ada ular masuk rumah dan terhindar dari kejadian yang bisa saja lebih buruk lagi.

Reply

Alhamdulillah ularnya udah bisa ditangani ya mbak, ngeri kalau ada ular masuk rumah ya, saya juga pernah ngalamin anakan kobra ada di dapur, kaget banget untung nggak gigit orang rumah

Reply

wah kalau rumah kemasukan ular begini auto panik ya pastinya, mbak. untung suami bisa pulang ya, mbak buat menangkap dan membunuh ularnya.

Reply

aduh mak, liat fotonya aja saya udah geli banget, pernah aku juga magrib2 ada ular di ruang cuci, untung masih kecil kayak anaknya gitu, langsung dipukul sapu dan dibuang deh, aduh gak kebayang aku liat ular gede2, merinding banget asli

Reply

Ya Allah mbak... aku yang baca dan lihat fotonya langsung merinding, kaget. Kemarin juga temanku cerita ada ular masuk di dapurnya, kalau dia curiga dari kucingnya yang dipanggil tidak memalingkan kepala. Ternyata ada ular sedang dilihatnya.

Reply

Rumahku dulu sampingnya sawah mba. Jadi awal pindah pernah kemasukan ular. Jadi takut juga. Aku sendiri nggak pernah liat dan berharap nggak liat langsung. Smoga nggak kejadian lagi ya mba

Reply

Beberapa kali saya pernah punya pengalaman ada ular masuk rumah, rasa dag dig degnya masih jelas, meski sudah bertahun berlalu. Waktu kejadian (beberapa kali) karena tempat tinggal saya berdekatan dengan lahan kosong. Saya waktu tinggal sendiri, home alone di rantau, dan "ajib"nya ular masuk malam. Jadi kalau bangun pagi, saya nyalakan lampu ruang depan dan meneliti sekeliling ruang apa ada ular (lagi) yang masuk. Dan lagi-lagi, kalau ada ular masuk rumah ya saya minta tolong tetangga utk mengevakuasi ular tersebut.

Meski deg-degan, saya berusaha tenang dan mencoba bicara sama ularnya agar tidak mengganggu saya, entah ularnya paham atau tidak, hehehe. Alhamdulillah, ularnya diem saja, mungkin karena berada di lantai yang licin jadi tidak bisa bergerak dengan leluasa.

Reply

Mbaaak..ceritamu sereeem.Soalnya aku takut ulaaaar huhhu. Jadi bayangin situasi kayak gitu, andai terjadi di rumahku, aku pasti gemeteraaaan ga berani masuk rumah. Aku tuh ga ngeri lihat biawak, berani nangkap kecoak, tikus, cicak...tapi kalau ulaaar..aku takut banget nget nget.

Reply

Ya Allah, ada ular masuk rumah. Aku pun bakal teriak-teriak waktu suami bertarung melawan ular. Kok bisa tenang gitu ya suamimu, ga perlu panggil damkar semuanya tertangani. Semoga ga terulang lagi ya.

Reply

ya Allah ngeri banget mba kalo ular udah masuk ke rumah. kalo ria udah kejer kabur ga berani mendekat deh kalo tau ada ular. dulu pernah ada anak ular kecil di tempat cuci baju, itu pun udah ga keruan lagi deg2annya
syukurlah semua aman-aman aja

Reply

Hoo... Kalau saya pasti udah ga mau masuk untuk memastikan beneran ga ada lagi teman temannya. Saya tuh paling merinding kalau lihat ular sama ulat. Geli.
Alhamdulillah ya dramanya berkahir baik karena si ular udah diamankan meskipun i harus say goodbye

Reply

Di rumahku kadang juga ada ular. Tapi jarak kedatang lama sih, beberapa tahun gitu. Biasanya dibiarkan hidup kalau memang gak bahaya. Kalau terpaksa, maaf aja ya Ular. Demi keselamatan nih

Reply

Jadi ingat masa2 kontrak rumah, ternyata di lingkunganku pernah ada sarang kobra yang diganggu. telur2nya ketinggalan dan jadilah anak2 kobra menetas.
Ada beberapa masuk rumah tetangga jd sempet bikin heboh sekomplek.
Untungnya waktu itu bisa ditangani dengan memanggil pawang ular, kalau menangani sendirian kyknya gak berani :D

Reply

Ya ampun horor banget ya mak kalo ada ular masuk rumah.. huuhuuu. Alhamdulillah suami sigap dan berani ya mak. suami aku kayanya nggak akan berani deh.. huhu. Iyes ener, damkar juga bisa ya dimintai tolong untuk nengkep ular..

Reply

Thriiling banget ketemu ular di dalam rumah, kak..
Meskipun mengaku uda biasa, tapi pasti gak biasa saat mengusirnya yang penuh taktik strategi. Subhanallahu..
Semoga ularnya gak masuk-masuk lagi ke rumah yaa, kak.

Reply

Ya Allah membacanya ikut mrindingg ngeri, salut buat suami ijin ketika akan membunuh ular bagaimanapun ular merupakan ciptaan tuhan ya...

Semoga tidak ada lagi drama ular masuk rumah ya maak...

Reply

Waduh, ceritanya menegangkan banget, Mak. Rumahku yang kemasukan tikus saja sudah membuatku panik dan kelabakan. Begitu tikusnya lari-lari saat dikejar sama Pak Suami, reaksiku pun sama gitu teriak-teriak tak terkendali sambil naik ke kursi. Anakku pun ikutan panik, teriak, wajahnya pucat, tangannya dingin. Haha.

Semoga setelah semua akses masuknya ular ditutup, sudah nggak ada ular yang masuk lagi, ya.

Reply

Duuh horor juga kalau ada ular masuk rumah. Kalau aku punya persediaan botol spray isinya pembersih lantai. Ini pengalaman, dulu ular disemprot pakai bau2an kayak gini langsung kabur.

Reply

Ikut tegang baca drama ular ini, kebayang kalo lagi sendiri,langsung merinding....untung dah diselesaikan dengan baik

Reply

Aduh ngeri ngeri sedep ya mbak, harus benar-benar diperhatikan nih. Apalagi musim hujan sekarang, kadang mereka juga pindah tempat

Reply

Terima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya

Powered by Blogger.