Menu

Thursday, July 25, 2019

/
Assalammualaikum.Wr.Wb
Dear Apa Kabar Sahabat Keluarga Nawra?

Di daerah kamu, biasanya undangan menghadiri pernikahan ramanya di hari apa? Kalo di kota Bengkulu. Masih banyak undangan pesta pernikahan itu pada hari sabtu atau ahad. Masih sangat jarang, yang menggelar akad nikah atau resepsi di luar hari sabtu atau ahad. Paling yang ada akan nikah di hari Jumat lalu resepsi di hari sabtu atau ahad. Tapi di Kabupaten, justru sebaliknya undangan pernikahan itu akan sepi di week end. Mereka kebanyakan akan ke kebun atau ladang. Jadi undangan pernikahan akan ramai pada hari kerja. Senin hingga jumat. 

Seperti biasa pada acara pernikahn, selalu disediakan jamuan. Untuk jamuan ini biasanya menyesuaikan dengan kemampuan tuan rumah. Ada yang hanya menyediakan jamuan makan saja. Istilah orang Bengkulu menyebutnya makan Prancis atau istilah Indonesia-nya makan Prasmanan. 


Dimana tamu dipersilakan untuk mengambil sendiri jamuan makanan yang sudah disediakan. Biasanya akan ada petugas atau panitia  khusus yang akan mengatur soal jamuan ini.

Pada sebagian pesta pernikahan ada yang menyediakan berbagai jenis makanan di samping makan utama. Istilahnya pondok-pondok. Jumlah pondok itu disesuakan juga dengan kemampuan dan selera tua rumah. Ada yang banyak ada juga yang sedikit. Misalnya pondok pempek, pondok aneka buah,pondok sate, pondok aneka minuman , pondok soto, pondok bakso, pondok  aneka kue dan lain sebagainya.

Baca Juga : Masak Sop Kering

Untuk ice cream biasanya selalu ada kalo yang menyediakan sih. Pas gerbang atau pintu masuk. Biasanya ice cream sudah stand bye. 

Kadang kalo pestanya orang kaya atau berduit. Itu pondokan makanan banyak jumlah dan jenisnya. Sampai bingung, mau makan yang mana dulu. Kalo sudah kayak begini. Biasanya makanan utama atau nasi prasmanan, ngak dilirik lagi. Kalo pun akan tetap makan, maka akan dimakan di bagian akhir atau belakangan.

Kebiasaan Kami Makan Di Undangan Pernikahan

Kalo datang ke acara pesta pernikahan yang banyak pondok makannya. Kami biasanya menyerbu pondok makan dulu. Jika banyak pilihan, biasanya akan memilih pempek, bakso dan buah atau kue tradisional. Kalo membawa anak-anak. Sudah harga mati biasanya akan memilih Ice cream atau minuman dingin. Termasuk buah-buahan. Baru nanti akan makan di bagian akhir.


Saat mengambil makanan, biasanya kami akan mengambil porsi makan yang sesuai dengan apa yang akan kami makan. Kalo anak-anak ikut, biasanya kami akan memilih makanan berkuah dan tidak mengambil sambal. Kemudian mengambil kerupuk, ini jika ada menu kerupuknya dan buah. 

Foto unsplash

Saat makan, semua yang kami ambil tadi harus dihabiskan tanpa sisa, kecuali memang harus dibuang atau sisa. Seperti tulang, kulit dan sebagainya. Kami hampir tidak pernah meninggak jejak di piring makanan.

Saat makan sebaiknya kita tidak kalap memilih atau mengambil semua menu dalam jumlah banyak. Apalgi kalo tidak habis. Tentu ini akan mubajir. Selain itu kasihan dengan tuan rumah. Menu makanan jadi cepat habis. Kemudian makanan sisa banyak sekali.

Pernah dulu ada seorang ibu-ibu yang bisa mencuci piring di pesta pernikahan bercerita. Kadang makanan sisa di sebuah pesta pernikahan itu jumlahnya bisa untuk makan begitu banyak tamu. Saking banyaknya makanan sisa. Kadang makanan sisa ini bukan benar-benar makan sisa. Akan tetapi memang potongan makanan yang dibuang. Biasanya ini karena tamu mengambil terlalu banyak. Setelah dimakan, ternyata tidak habis. Akhirnya dibuang.

Jika menemui kejadian seperti ini, si ibu suka ngedumel dalam hati dan ngomel-ngomel juga. Sayang sekali, jika kita bisa menahan nafsu untuk makan. Tentu saja banyak orang lain yang akan mendapatkan jatah makan tersebut.

Kami mengutamakan untuk menghabiskan makanan di pesta pernikahan. Selain itu tetap memperhatikan adab-adab makan dan bertamu. Hal ini juga perlu kita perhatikan. Agar kita juga mendapatkan keberkahan silaturahim termasuk tuan rumah yang mengundang kita juga mendapatkan keberkahan dan kelancaran rejeki. Aamiin.

Foto unsplash
Lalu, apakah boleh membawa makanan pulang. Hmmm, kalo ini lain lagi ya. Tapi kami pernah melakukan ini sebab makanan tidak habis, jadi anak minta dibawa pulang saja. Jadi yang dibawa pulang adalah makanan yang memang sudah ada di dalam piring. Bukan mengambil yang baru, atau secara khusus mengambil untuk dibawa pulang ke rumah.

Baca Juga : Gatal Di Malam hari

Hal ini kami lakukan dengan alasan, daripada diletakkan di piring tentu saja nanti pas bagian mencuci piring akan membuang sisa makanan tersebut. Tentu saja tidak akan ada lagi yang mau memakannya kecuali binatang. Seperti ayam atau bebek.

Nah, ini cerita Keluarga Nawra kalo makan di pesta pernikahan.Nah, kalo kamu bagaimana. Bagi-bagi ceritanya yuk! 

1 komentar:

Salam kenal, Mbak. Saya juga punya prinsip, ambil makanan secukupnya, nggak boleh coba-coba makanan yang belum tentu suka atau tidak. Dan yang diambil harus dihabiskan.

Reply

Terima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya

Powered by Blogger.