Menu

Sunday, July 21, 2019

/
Assalammualaikum. Wr.Wb

www.mildaini.com_ Kena Ongkos Dua Kali Saat Naik Angkutan Online.Jam sudah berdentang satu kali di tengah terik mentari siang ini. Waktu seolah cepat sekali berputar. Hari ini setelah hampir empat puluh hari kami harus mengantar kakak Nawra balik lagi ke pondok. Anak manis pencinta lagu English ini sudah mau naik kelas dua MTs loh. Itu artinya mau jalan dua tahun si kakak berseragam putih biru.


Barang kakak yang segambreng sudah dikumpulkan dan siap untuk diangkut. Entah ini apa aja isinya. Tapi yang jelas semua barangnya di pondok dibawa semua pulang. Yah, otomatis akan dibawa pulang kembali dong ke pondok. Makanya banyak.

Ada beberapa barang baru sih, sebab ada yang hilang ,rusak atau tidak bisa dipakai lagi. Kakak membeli tas, sepatu, baju pramuka dan jilbab baru. Sebagian menggunakan uang THR. Lumayan loh, si kakak dapat uang jajan tambahan di hari raya.

Selama liburan juga hemat, mau makan atau mau beli apa saja. Ngak mengeluarkan uang. Kalo buat beli makanan dan minuman sih. Tapi kalo buat beli pernak-penik atau aksesories. Yah, pake uang sendiri.

Baca Juga : Manfaat Ikut Lomba Mewarnai

Banyak hal yang dilakukan kakak selama liburan. Selain emang banyak mencicipi aneka makanan. Bertemu dan main dengan teman sekolahnya. Dari mulai teman SD hingga teman pondok. Sejak bulan puasa sih mereka sering kumpul. Buka puasa bareng, nonton bersama bahkan ngemol bareng. Asik aja dilakukan tanpa beban.

Tapi setiap hendak keluar bertemu temannya. Si kakak selalu kami antar jemput. Kami belum berani melepaskan dia untuk naik kendaraan umum. Meski kakak kadang minta dan memastikan bahwa dia bisa dan ngak akan terjadi apa-apa.

Yah, daripada nanti ribet. Ngak masalah capek antar jemput yah. Sesekali juga ,sekalian juga kami melakukan kegiatan bersama. Misalnya nonton. Kami juga ikutan nonton. Namun filmnya yang berbeda. Nanti jam keluarnya sama.

Berangkat Ke Pondok dengan Mobil Online

Nanti kita berangkat jam dua saja ya. Kalian naik grab saja. Abah naik motor. Jadi nanti pulangnya pakai motor saja. Kan semua barang sudah diturunkan.

Hari itu Jumat, mana pak suami juga sedang banyak jadwal kegiatan di kantor. Begitu juga dengan saya. Tadi masih sempat ngantor dulu. Lalu ijin pulang cepat. Sempat mampir ke sana kemari dulu. Membeli beberapa perlengkapan dan barang kakak yang masih belum komplit. Rasanya badan capek banget. Tapi demi anak nih, yah, dijabanin semuanya.

Jadi keputusan untuk naik Grab adalah salah satu solusi. Dikarenakan mobil kami masih ngambek. Jadi kami sepakat untuk naik mobil online saja.

Begitu semua dirasa beres. Saya pun memesan grab dari handphone saya. Langsung ke tujuan , ke pondok pesantren kakak. Saya klik pesan.

Terlihat di maps. Lokasinya dekat rumah. Sepertinya driver baru saja mengantar penumpang. Diinfohkan bahwa sudah bergerak ke alamat rumah kami.

Baca Juga : Penyebab Anak Tidak Tinggi

Tak berapa lama. Mobil pun datang. Mobil Calya dengan warna silver tua. Kami pun segera memasukkan semua barang.

Berbeda dengan kebanyakan driver grab yang sering kami gunakan. Jika melihat banyak barang yang akan  kami bawa. Biasanya dia akan turun dan ikut membantu angkat dan memasukkan barang-barang ke dalam mobil.

Jarang banget yang berlakon kayak gini. Duduk manis di stir.

Dengan barang yang lumayan banyak. Kanga Athifah dan Dedek Nasya terpaksa duduk di belakang. Sedangkan  saya dan kakak duduk di bangku tengah saja. Bagian depan. Cukup sopir saja.

Kami pun segera meluncur. Pelan namun pasti. Setelah jalan sekitar dua ratus meter. Pas di simpangan. Saya heran kenapa si driver jalan ke arah sini. Saya pun buru-buru segera memberitahu. Drivernya pun langsung belok. Untuk baru beberap meter saja. Jadi ini langsung mutar balik lagi sedikit. Lalu jalan ke arah kanan. Menuju lokasi yang kami sebutkan tadi.

Yah, sudah mobil melaju pasti. Saya mengajak ngobrol drivernya. Biar ngak berasa jauh. Penumpang paling belakang sudah membaca doa tidur. Tidak terdengar lagi suara mereka berdua.

Kami terus melaju. Belum jauh, tiba-tiba dalam perjalanan. Si driver kembali mengecek rute perjalanan. Saya diminta untuk mengecek kembali rute yang saya pilih. Dengan seksama beliau memberitahu bahwa rute yang saya pilih itu salah.

Seharusnya tadi memang jalan lurus saja sesuai dengan alamat dan jalur yang tertera di rute perjalanan yang dipilih.

Saya langsung kaget dan heran kok bisa. Memang tadi saya tidak lagi mengecek alamatnya. Begitu muncul nama lokasinya. Yah, udah saya langsung saja. Klik dan pesan.

Agar lebih nyaman. Mobil pun berhenti. Driver menunjukkan dan menjelaskan dengan detil bagaimana kesalah rute tersebut.

Lalu dia juga menyarankan supaya saya merubah arah tujuan. Jadi benar sesuai dengan nama dan alamat sekolah kakak.

Saat proses itu berlangsung. Saya tidak terlalu banyak bertanya dan mengecek. Sebab saya pikir, hanya merubah rute saja. Jadi tidak ada yang harus saya cek ricek lagi.

Mobil kembali melaju menuju lokasi sekolah kakak. Dengan pelan namun pasti. Ini driver santai banget. Kembali kami ngobrol lagi. Semua dibahas , apa saja yang menarik.

Tak berapa lama. Kami sampai. Banyak mobil yang antre masuk. Gerbang dan halaman parkir mendadak penuh. Jalan juga macet.

Si Kakak Betah di Pondok 

Alhamdulillah si kakak sudah kami antarkan ke pondok kembali siang ini. Sekaligus pembagian rapor. Jadi padat sekali agenda siang ini di sekolah kakak.

Usai pamitan dan semua barang-barang kakak masuk ke asrama. Kami berpamitan pulang. Dengan menggunakan motor. Benar saja sangat lowong. Sebab semua barang sudah diturunkan.

Kami pulang ke rumah melalui jalur yang sama dengan waktu kedatangan kami tadi.

Sebelum sampai rumah, kami sempat mampir membeli lauk pauk dan gulai dulu. Sebab sudah terdengar bunyi keroncongan di perut saya. Bisa gawat nanti.

Kami tiba di rumah sekitar jam limaan. Masih sempat buat duduk santai di teras depan. Anak-anak juga main sepeda. Saya menemani mereka sambil main handphone.

Mengecek pesan atau pekerjaan. Sebab tadi di pondok. Hampir tidak ada waktu buat buka hape. Waktu kami manfaatkan untuk lebih banyak ngobrol dengan kakak. Jadi bunyi hanphone tidak terlalu menarik.

Tiba-tiba saya kaget pas baca notif bahwa saldo OVO saya tinggal segitu. Perasaan harusnya segini. Langsung saya cek ricek riwayat transaksi.

Merubah Rute Kena Biaya Ulang

Eh, ternyata muncul notif bahwa merubah rute tadi dikenakan biaya yang kalo ditotal bisa dua kali lipat dengan pesanan awal. Padahal tadi baru jalan hanya beberapa meter saja. Belum jauh banget. Palingan kalo jauhnya baru setengah kilo.

Tapi ini saya jadi harus membayar sama kayak pesan baru. Jadi waktu itu ongkos Grab saya jadi hitungannya dua kali lipat dari biaya awalnya.

Baca Juga : Penyakit Phubbing 

Yah, mau bagaimana lagi saya juga sih tidak teliti saat menentukan titik berangkat dan lokasi tujuan. Sehingga bisa kejadian kayak gini.

Hal ini juga membuat saya heran. Kenapa alamat sekolah kakak jadi berubah. Namanya saja yang sama. Jika tidak teliti. Kejadian kayak gini bisa saja berulang akan saya alami lagi.

Apalagi saya melakukan pembayaran via OVO jadi memang tidak terlihat tadi. Sebab saya tidak perlu mengeluarkan uang cash. Tinggal klik saja potong saldo. Nah, di situ juga rupanya kecanggihan justru bisa membuat kita lupa mengecek dan mengenal dengan apa yang sedang kita lakukan. Tanpa sadar semua sudah done.

Oleh karena itu, supaya tidak kena lagi pengalaman saat  menggunakan transportasi online seperti ini. Supaya tidak kena biaya merubah rute atau supaya biaya perjalanan tidak  bengkak atau dobel

Maka pastikan dengan seksama dan cek ricek secara teliti. Kelengkapan dan kebenaran dari rute perjalanan yang akan kita lalui.

Ngak enak banget loh, kena biaya transportasi naik dua kali lipat. Rugi dong ah.
1 komentar:

maaf bu saya baru sebagai blogger flp... heheh...
perkenalkan saya vivi.
saya bingung mau comen apa.heheh
ini boleh kritik kah bu ?

Reply

Terima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya

Powered by Blogger.