Menu

Tuesday, July 23, 2019

/
Assalammualaikum.Wr.Wb
Dear Apa Kabar Sahabat Keluarga Nawra?

Setiap berkunjung ke suatu tempat baru. Maka salah satu kegiatan yang tak terlewatkan adalah memburu oleh-oleh. Meski kadang oleh-ole tersebut apalagi makanan bisa juga dibeli di tempat kita tinggal. Misalnya saat liburan ke kota Bandung, keluarga Nawra tidak berniat membeli aneka dodol. Sebab dodol bisa dibeli di berbagai toko di Bengkulu. Jadi berburu oleh-oleh dodol, tidaklah menarik. Maka Keluarga Nawra akan mencoba mencari oleh-oleh lainnya yang sedikit berbeda.

Begitu juga yang saya lakukan saat liburan tidak sengaja ke kota Pekanbaru. Kenapa tidak sengaja. Kerena saya datang ke sana hanya sebuah kebetulan dan kesempatan saja yang diberikan oleh kantor Bahasa Bengkulu untuk belajar bersama para penggiat dan pegiat literasi se-sumatra. Jadi tidak dari niat atau rencana awal akan berkunjung ke negeri lancang kuning tersebut. Kalo direncanakan tentu saja , saya akan membawa serta semua personil Keluarga Nawra dong.

Ibu penjual Kue Kemojo yang baik hati ( Foto KN)

Nah, kalo ini kan dibayarin negara oleh pajak yang teman-teman semua bayar. Jadi hanya saya sendiri. Tapi sebenarnya tidak benaran sendiri. Ada 7 orang teman lainnya yang berangkat juga ke Pekanbaru ini. 

Saya di kota berpantun ini nginap selama empat malam di hotel Pangeran. Di jalan Sudirman.Kabarnya, jalan ini adalah saah satu ruas jalan yang padat dan ramai di kota Pekanbaru ini. Hal ini dibuktikan dengan lebarnya jalan di depan hotel dan kendaraan yang tidak pernah sepi berlalu lalang.

Penasaran dengan Oleh-oleh Pekanbaru

Pada malam ketiga, seperti biasa usai kelas yang melelahkan. Saya mengajak dua orang teman saya yang sama-sama berasal dari kota Bengkulu untuk jalan malam di sekitar hotel. Kebetulan Cut, nama salah salah satu teman saya itu sedang sakit gigi. Sepanjang hari di kelas, ia badmood saja. Wajahnya seolah menahan sakit yang luar biasa. Meski tidak bengkak. Sakit gusi ini membuat ngak nyaman dan ngak mood makan. Saya bersimpati sekali dengan keadaan beliau. Emang ngak enak loh kalo sedang ada masalah dengan gigi. Katanya lebih baik sakit hati daripada sakit gigi.

Jadi untuk mencari obat baru, kami mengajak Cut berjalan di sekitar kiri kanan hotel saja. Kami juga ditemani dengan Ibu Maya waktu itu. Setelah menimbang, kami akhirnya memutuskan untuk berjalan ke arah kiri hotel saja. Yah, sudah berjalanlah kami ke arah kiri hotel. Eh, ternyata di jalan kami juga banyak berpapasan dengan peserta lainnya. Rupanya mereka juga jalan malam.

Usai membeli obat di salah satu toko obat. Ini kebetulan sekali, toko obatnya dekat.Jadi Cut bisa langsung mencoba minum obatnya dan semoga obatnya manjur. Blass..sakit gusinya hilang.

Saat akan pulang, kami bertiga mampir ke salah satu toko yang kalo dilihat dari luar. Sepertinya itu asdalah toko pusatnya oleh-oleh khas Pekanbaru. Kami pun masuk,meski sudah hampir jam sepuluh malam. Tokonya belum tutup.

Di dalam toko, benar perkiraan kami. Ini merupakan toko oleh-oleh khas Pekabbaru. Kami berkeliling melihat-lihat sekaligus juga memantau harga. Sebab ini penting sekali. Hitungan membeli oleh-oleh harus tepat dan cermat agar tidak ada pembengkakkan.

Saya lalu tertarik untuk melihat kue yang berbentuk bunga Kamboja. Oleh pelayan tokonya disebutnya Kemojo. Jadi nama kue ini Bolu Kemojo. Karena penasaran saya pun bertanya banyak dengan penjaga tokonya. Saking penasarannya, saya pun akhirnya diberikan cicipan kue bolunya. Supaya saya ngak penasaran lagi.

Baca juga : Perlengkapan Haji Untuk TK

Saat dimakan, kue ini lembut sekali. Manis , kebetulan saya mencicipi yang rasa original. Beerap varian rasa ada seperti vanila, coklat, duran dan lain sebagainya. Setelah makan sepotong kue itu. Barulah saya teringat dengan salah satu kue khas di Bengkulu. Kue Koja, kue ini merupakan kue kesukaan keluarga saya. Apalagi Almarhum Bapak saya. Dia doyan sekali dengan kue Koja.

Tapi saya tidak sempat bertanya banyak sebab kata pelayan toko. Sebentar lagi toko akan tutup. Sebelum benaran ditutup, saya sempat bertanya kepada , kue ini tahan berapa lama. Eh, ternyata hanya dua hari saja kalo di luar kulkas. Jad harus beli atau bawa yang baru jika ingin kondisi kuenya tetap enak dan nyaman dimakan.

Yah, itu artinya belinya dua hari lagi, menjelang kepulangan saja. Tidak baik dibeli sekarang kalo untuk oleh-oleh. Kecuali mau dimakan segera. Kami pun akhirnya kelaur toko tanpa membawa kue Kemojo.

Alhamdulillah sudah sampai di pesawat

Nanti , menjelang pulang saya akan memburu kue Kemojo ini, selain sebagai oleh-oleh. Ibarat sebagai obat kangen juga untuk almarhum bapak. Harganya juga murah meriah, jad bisa banget untuk oleh-oleh. 

Hari Kepulangan Tiba, Memburu Kue Kemojo

Teman saya, ibu Maya ngotot banget supaya kami bisa pergi belanja di pasar bawah. Ini kabarnya merupakan pasar pusat oleh-oleh di pekanbaru. Beliau penasaran sekali ingin ke sana. Akhirnya dengan memanfaatkan waktu yang hanya berjarak dua jam lagi menjelang keberangkatan. Kami pun pergi ke pasar bawah untuk cuci mata sekaligus memburu oleh-oleh.

Dalam perjalanan ke pasarnya, saya teringat dengan Kue Kemojo yang akan saya beli tempo hari. Nah, tidak mungkin rasanya balik lagi ke toko pusat oleh-oleh yang di berada di dekat hotel. Pasti butuh waktu lagi, apa mungkin terkeajr. Pikiran saya sempat berkecamuk. Namun, d dalam hati yang yang paling dalam. Saya berharap di pasar bawah, ada yang menjual kue ini. 

Kami tiba di pasar bawah, di lantai bawah banyak terdapat aneka kripik , sambal, abon, dan baju-baju kaos bertuliskan kata-kata inspiratif tentang Pekanbaru. Cut , teman saya langsung memburu baju kaos untuk anak bujangnya. Bu Maya memburu dan mencicipi berbagai keripik yang ingin dia borong. Saya masih melihat-lihat apa yang akan dibeli.  Saya hanya membeli baju kaos untuk Athifah saja, dedek Nasya sudah ada baju bertuliskan Pekanbaru ini ,dibelikan keponakan beberapa waktu lalu. 

Baca juga : Pengalaman Menginap di Graha Ragunan

Saya akhirnya membeli juga keripik rasa durian. Duh, rasa keripik ini mengoda banget untuk dihabisin. Serasa makan sambel durian loh. Kalo di Bengkulu disebutnya Tempoyak. Siapa yang sudah makan, pasti mau menggulang kembali. Bakalan candu.

Eh, usai muter-muter di beberapa lantai melihat dan membeli beberapa barang-barang , kami membeli bros jilbab, gelang dan lain-lain deh. Ada saja yang dibeli. Namanya juga belanja.

Tak lama, saya melihat apa penjual bolu Kemojo. Wah, saya sangat senang, ini yang saya cari. Saya pun segera memesan . Ternyata belum ada yang siap. jadi saya harus menunggu dulu sampai matang. Kata ibu yang jual, tidak lama lagi. Bakal matang. Oke, saya pun setuju menunggu. Saya pesan empat kotak. satu kotak harganya Rp. 15.000,-.

Sembari menunggu, saya berkeliling melihat sekitar. Ada apa saja yang dijual orang-orang di lantai dasar ini. Cuci mata dulu deh. Kat si ibu hanya lima menit saja. 

Baca juga : Membuat Surat Keterangan Sehat Anak

jadi saya pun berjalan-jalan di sekitar lokais untuk melihat oleh-oleh lainnya , mungkin saja ada yang menarik untuk di beli. sembari melihat-lihat barang oleh-oleh. mata saya juga tak luput dengan sellau melihat jam. tepat jam dua siang, kami semua harus sudah berada di bandara Sultan Syarif Kasim. kami akan ke padang dulu baru lanjut ke bengkulu.

Jangan sampai dong, hanya karena sibuk memburu oleh-oleh. kami jadi ketinggalan pesawat. Bisa gawat dong !


Saya juga mulai ketar-ketir. Mana pesanan kue saya belum juga kelar. teman saya yang sudah duluan di bandara, sudah terus menelpon, mengingatkan kami supaya segera meluncur.

Memburu bolu Kemojo yang fenomenal

Saya mulai tidak nyaman juga, tapi mau gimana lagi. Segera saya beritahu temna-teman yang lain yang masih asik membeli oleh-oleh. Bahwa , waktu ke bandara sebentar lagi.

Saya balik lagi ke ibu penjual kue Kemojo
Sebentar lagi yah. belum kering bagian bawahnya. nanti kalo tidak kering. Malah tidak enak
Saya mencoba menenangkan diri, sesekali melirik ke jam lagi. masih ada waktu sih, tapi belum lagi meluncur ke bandara. belum tahu, dapat mobilnya bagaimana. Terus lama perjalananya nanti bagaimana. Namanya juga pengalaman baru. Semua tidak bisa diprediksi.

Saya pun memutuskan untuk mencoba memesan mobil online dulu, sembari menunggu pesanan kue saya matang. Tak berapa lama, ada yang menerima orderan mobil online saya. Dari chatnya. Si driver memberitahu, kalo dia berada di sekitar pasar. dalam waktu satu menit, mobil menuju titik pesanan. 

Lalu, saya bergegas ke luar basement melihat ke arah luar. Mobil pesanan kami tiba, saya memberitahu untuk menunggu. Sebab pesanan kue saya belum siap. Saya pun memberitahu Bu Maya dan Cut untuk segera bersiap juga. 

Dengan tergesa-gesa, saya mampir lagi ke ibu penjual kue Kemojo tadi. Alhamdulillah kuenya sudah matang. tapi butuh waktu didinginkan terlebih dahulu. Saya memberitahu ibunya.


Ibu, mohon maaf saya harus segera pulang. Mobil sudah menunggu, dalam waktu dekat kami juga akan segera terbang. Ini sudah ditunggu di bandara
Akhirnya kue Kemojo tersebut, langsung dimasukin ke dalam kotaknya. saya membawa kue tersebut dalam keadaan masih pasan banget. baru diangkat dari open. Duh, seru banget nih memburu kue Kemojo yang luar biasa ini. 


Apa pun akan kulakukan duhai Kemojo, rela menunggumu bahkan membawamun panas-panas. Asalkan engkau mau ikut denganku ke Bengkulu....

Bahan-bahan Kue Bolu Kemojo dari www.resepkuerenyah.com

  1. Margarine sebanyak 300 gram yang telah dilelehkan
  2. Tepung terigu sebanyak 350 gram
  3. 300 gram gula pasir
  4. Vanili bubuk sebanyak 1 sendok teh
  5. Telur ayam sebanyak 8 butir
  6. Santan kelapa sebanyak 600 ml
  7. Air perasa daun suji sebanyak 50 ml
  8. Garam halus sebanyak 1/2 sendok teh
Cara mudah membuat Kue Bolu Kemojo Enak Khas Riau :

1. Langkah pertama masukan telur ayam dan gula pasir aduk hingga rata dan kocok dengan menggunakan mixer hingga mengembang.
2. Tambahkan tepung terigu, vanili bubuk dan garam halus aduk kembali hingga benar – benar rata.
3. Masukan sedikit – sedikit santan kelapa sambil diaduk agar tecampur rata.
4. Selanjutnya tambahkan margarine yang telah dilelehkan aduk kembali hingga merata.
5. Siapkan cetakan bolu kemojo yang telah diolesi dengan margarine dan masukan adonan kedalamnya.
6. Berikutnya masukan cetakan yang telah diisi adonan kedalam oven dan panggang hingga matang selama kurang lebih 45 menit.
7. Setelah itu keluarkan cetakan dari oven dan pisahkan cetakan dengan bolu.
8. Selesai kue bolu kemojo siap untuk dinikmati.

Terima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya

Powered by Blogger.