Menu

Saturday, May 20, 2017

/





Assalammualaikum Wr. Wb
Halo sahabat #KeluargaNawra

Berkunjung ke Pulau Kemaro akhirnya jadi juga setelah dua belas tahun bolak-balik ke kota Palembang. Terbayar juga. Sebenarnya cuma penasaran saja, ingin melihat langsung. Kalo cerita pulau Kemaro ya bisa dibaca di mana-mana dan sering juga saya dengar dari cerita keluarga yang ada di Palembang.

Katanya di sana ada bangunan PAGODA, itu saja. Cuma ya, kalo belum lihat secara langsung, tetaps aja ya penasaran.


Pagoda adalah semacam kuil yang memiliki atap bertumpuk-tumpuk, bergaya Meru. Sebuah pagoda terutama ditemukan di negara-negara dengan umat Buddha yang banyak seperti Thailand atau Tiongkok.

Apalagi untuk pergi melihat Pagoda di pulau Kemaro tersebut kita harus menyeberangi sungai Musi dengan perahu kecil atau yang disebut orang Palembang 'KETEK'

Lucu ya namanya, selain Ketek ada juga kapal lain yang menuju ke sana. Kita bisa menggunakan kapal pesiar kecil, atau perahu boat agar cepat sampai. Namun sensasi naik Ketek akan sangat berbeda, dan itu merupakan pengalaman yang luar biasa.

Demi sebuah pengalaman, akhirnya ditemani oleh kakak ipar, kami sekeluarga akhirnya menjejak ingin melihat Pagoda di pulau Kemaro. Kami berangkat dari terminal ketek yang tersebar di dekat Benteng Kuto Besak atau BKB, sekitar jam sebelas. Sampai di sana sekitar jam dua belas. Pas sedang naik matahari, cuma kebetulan cuaca siang itu agak mendung . Belum turun hujan.

Berikut ini adalah gambar Pagoda yang kami ambil 
gambarnya di pulau Kemaro

Pagoda pertama yang kami jumpai
Nawra, Athifah dan Annasya, berfose di Pagoda Utama


Pagoda ini tingginya sembilan tingkat dan dibuka hanya pada saat perayaan hari kebesaran umat Budha. Jadi klao hari biasa, kita tidak bisa naik dan masuk ke dalam Pagoda. Ini adalah dua saudara, satu kakak ipar dan satunya lagi suami saya.


Habis itu suami kepengen di foto dengan pagoda dengan gaya kekinian, hehehe



Selanjutnya saya kasih bonus foto up to date, namun abaikan dulu ya rambut baba Nawra yang acak-acakan. Agak gondrong sih, maklum sempat galau dipotong apa gak. Saran saya buat rambut tipis kayak suami saya sebaiknya dipotong pendek saja. Meski terlihat sedikit botak karena rambutnya tipis. Tapi lebih rapi dan terlihat lebih ganteng, hehehe.


Giliran si Kakak Nawra , pengen di foto sendirian juga. Katanya ingin dipasang di akun Instagramnya. Duh, anak sekarang apa-apa pengen dipejeng. Gak mau kalah sama Memenya dan Babanya. Tapi Nawra gak minta langsung di upload kok di IG






Kalo saya ambil fotonya dari samping Pagoda ke arah sungai, dimana di sana juga terdapat dermaga kecil. yang juga banyak digunakan oleh orang-orang untuk berfoto. Demi keamanan anak-anak. Kami tidak berfoto di sana soalnya tidak ada pagar pengaman. Sangat rentan bahaya terutama bagi anak-anak. Oh, ya di belakang atau di sekitar halaman Pagoda, banyak terdapat para penjual makanan dan minuman. Seperti kelapa muda dan aneka minuman dingin. Jadi tidak perlu kuatir atau takut kelaparan. Bawa aja uang yang banyak.


Kalo ini gambar belakang Pagoda, diambil dari halaman pohon Cinta. Tepat di belakang fose foto saya di atas. Itu terlihat pohon cinta-nya. Kayak pohon beringin.









Dengan melihat Pagoda di pulau Kemaro ini, semakin saya dan keluarga sadar bahwa Islam adalah agama yang damai dan Rahmatan Lil Alamin. Kenapa, kalo memang islam seperti yang dicap oleh sebagian orang agama yang radikal. Tentu bangunan Pagoda ini tidak akan berdiri megah dan tetap ada di pulau Kemaro ini sampai sekarang. Tentu sudah lama dihilangkan atau dirobohkan oleh masyarakat Palembang. Akan tetapi kenyatannya tidak demikian.


Semoga dengan ulasan tentang gambar Pagoda yang ada di pulau Kemaro ini bisa menambah wawasan dan informasi buat kamu ya. Semoga tidak penasaran lagi Pagoda atau isi pulau Kemaro itu apa.  Oh, ya di pulau ini juga terdapat penghuni yang memang bertugas merawat dan memelihara Pagoda tersebut.
2 comments

aamiin. Semoga zefy bisa ke sana juga, aamiin

Reply

Kece Mak, mantap jalan-jalannya

Reply

Terima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya

Powered by Blogger.