Assalammualaikum Wr. Wb
Keluarganawra.com_Jenis Bakteri dalam Makanan yang Perlu di Waspadai. Di dalam buku saya yang berjudul Pintar Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui, saya menuliskan mengenai jenis-jenis bakteri yang ada di dalam makanan yang harus diwaspadai agar tubuh tetap sehat. Kali ini tulisan tersebut saya bagikan kembali di dalam blog ini. Jadi jika ada yang belum membaca dan memiliki bukunya, bisa mendapatkan informasinya melalui blog ini ya.
Berikut Jenis Bakteri Tersebut :
1. Listeria
Listeria adalah tipe bakteri yang mampu menembus plasenta dan menyebabkan infeksi janin. Pada orang dewasa, gejala infeksi ditandai dengan suhu tubuh meningkat, flu, pegal-pegal, sakit mata, sakit tenggorokkan, diare, serta sakit perut. Listeria dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur dan keracunan dalam darah.
Makanan yang banyak mengandung listeria adalah keju lembut, susu yang tidak dipasteurisasi, makanan yang sudah dimasak kemudian didinginkan, dan daging yang tidak dimasak secara benar. Bakteri listeria bisa hancur dengan pasteurisasi namun jika makanan yang terkena bakteri tersebut disimpan di dalam kulkas, listeria malah dapat berkembang biak.
Oleh karena itu jangan mengkonsumsi makanan beku atau dingin setelah lewat masa kadaluarsanya. Bakteri listeria dapat menyebar melalui kontak langsung dengan hewan hidup yang terinfeksi seperti domba.
2. Toksoplasmosis
Infeksi bakteri toksoplasmosis umumnya ditularkan lewat konsumsi daging sapi atau babi yang mentah atau setengah matang. Selain itu dapat ditularkan juga lewat kontak langsung dengan anjing atau kucing yang terinfeksi. Toksoplasmosis dibawa oleh kotoran binatang yang terinfeksi, khususnya kucing.
Namun sebagian besar kasus yang terjadi, toksoplasmosis disebabkan oleh konsumsi daging yang kurang matang. Toksoplsamosis dapat menyebabkan kebutaan dan kerusakan otak pada bayi, bahkan bisa berakhir dengan meninggal dunia. Parasit ini sangat bebahaya pada wanita hamil terutama pada trimester ketiga.
Untuk menghindari agar tidak terinfeksi toksoplasmosis, hindari makan daging yang kurang matang, terutama daging babi. Masaklah daging pada temparatur internal paling tidak 54 derajat. Pada suhu tersebut kuman dan bakteri akan mati.
Jika Anda memiliki binatang peliharaan, jangan memberikan daging mentah untuk mereka makan. Pastikan piring bekas makanan mereka tercuci bersih dan jauh dari jangkauan.
Jangan mencuci langsung dengan tangan telanjang, sebisa mungkin gunakan sarung tangan karet. Anda juga patut berhati-hati dalam membersihkan kotoran hewan peliharaan tersebut. Gunakan sarung tangan dan masker dan cuci bersih tangan Anda setelahnya.
3. Salmonella
Sumber infeksi salmonella berasal dari konsumsi telur dan daging ayam yang mentah atau setengah matang. Gejala infeksi salmonella dapat berupa rasa mual, sakit perut, sakit kepala, diare, menggigil, dan demam. Gejala ini akan timbul secara tiba-tiba setelah 12-48 jam terkena infeksi dan bisa berlangsung selama dua minggu.
Apabila infeksi menyebar ke aliran darah, maka diperlukan antibiotik. Oleh karena itu masaklah hingga matang telur dan ayam secara baik dan benar sebelum dimakan.
4. Disentri.
Bakteri ini terdapat pada kotoran manusia yang terinfeksi. Penyakit ini dapat menyebabkan dehidrasi dan diare yang parah. Jenis penyakit disentri yang umum terjadi adalah disentri amuba dan disentri bakterial. Pada umumnya, penyakit ini ditularkan orang yang terkena infeksi akibat tidak mencuci tangan dengan benar setelah ke toilet dan kemudian memegang makanan.
Ada beberapa cara untuk menghindari terkontaminasi dengan bakteri disentri, antara lain:
a. Gunakanlah selalu alat masak yang bersih setiap mulai mengolah makanan yang berbeda atau mencicipi makanan.
b. Biasakan mencuci tangan setelah dari toilet dan sebelum memegang makanan.
c. Tutup luka atau infeksi yang ada di tubuh dengan baik.
d. Jangan membiarkan makanan lain terkontaminasi oleh daging mentah.
e. Jangan membekukan kembali makanan yang sudah dilelehkan (defrost).
f. Lelehkan dengan baik makanan beku sebelum akan diolah menjadi makanan.
g. Hangatkan makanan secara menyeluruh dan lakukan hanya sekali saja.
h. Cuci semua daun bahan olahan salad di bawah kucuran air kran.
i. Hindari makanan kemasan atau kaleng yang sudah rusak, peyok, sobek.
j. Hindari makanan yang baunya sudah berubah atau berbeda dari bau biasanya.
Semoga tulisan ini bermanfaat ya bagi kalian semua. Salam !!
Keluarganawra.com_Jenis Bakteri dalam Makanan yang Perlu di Waspadai. Di dalam buku saya yang berjudul Pintar Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui, saya menuliskan mengenai jenis-jenis bakteri yang ada di dalam makanan yang harus diwaspadai agar tubuh tetap sehat. Kali ini tulisan tersebut saya bagikan kembali di dalam blog ini. Jadi jika ada yang belum membaca dan memiliki bukunya, bisa mendapatkan informasinya melalui blog ini ya.
Makan bersama keluarga itu memang asik, namun perlu waspada |
Berikut Jenis Bakteri Tersebut :
1. Listeria
Listeria adalah tipe bakteri yang mampu menembus plasenta dan menyebabkan infeksi janin. Pada orang dewasa, gejala infeksi ditandai dengan suhu tubuh meningkat, flu, pegal-pegal, sakit mata, sakit tenggorokkan, diare, serta sakit perut. Listeria dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur dan keracunan dalam darah.
Makanan yang banyak mengandung listeria adalah keju lembut, susu yang tidak dipasteurisasi, makanan yang sudah dimasak kemudian didinginkan, dan daging yang tidak dimasak secara benar. Bakteri listeria bisa hancur dengan pasteurisasi namun jika makanan yang terkena bakteri tersebut disimpan di dalam kulkas, listeria malah dapat berkembang biak.
Oleh karena itu jangan mengkonsumsi makanan beku atau dingin setelah lewat masa kadaluarsanya. Bakteri listeria dapat menyebar melalui kontak langsung dengan hewan hidup yang terinfeksi seperti domba.
Waspada makan bersama di tempat umum |
2. Toksoplasmosis
Infeksi bakteri toksoplasmosis umumnya ditularkan lewat konsumsi daging sapi atau babi yang mentah atau setengah matang. Selain itu dapat ditularkan juga lewat kontak langsung dengan anjing atau kucing yang terinfeksi. Toksoplasmosis dibawa oleh kotoran binatang yang terinfeksi, khususnya kucing.
Namun sebagian besar kasus yang terjadi, toksoplasmosis disebabkan oleh konsumsi daging yang kurang matang. Toksoplsamosis dapat menyebabkan kebutaan dan kerusakan otak pada bayi, bahkan bisa berakhir dengan meninggal dunia. Parasit ini sangat bebahaya pada wanita hamil terutama pada trimester ketiga.
Untuk menghindari agar tidak terinfeksi toksoplasmosis, hindari makan daging yang kurang matang, terutama daging babi. Masaklah daging pada temparatur internal paling tidak 54 derajat. Pada suhu tersebut kuman dan bakteri akan mati.
Jika Anda memiliki binatang peliharaan, jangan memberikan daging mentah untuk mereka makan. Pastikan piring bekas makanan mereka tercuci bersih dan jauh dari jangkauan.
Jangan mencuci langsung dengan tangan telanjang, sebisa mungkin gunakan sarung tangan karet. Anda juga patut berhati-hati dalam membersihkan kotoran hewan peliharaan tersebut. Gunakan sarung tangan dan masker dan cuci bersih tangan Anda setelahnya.
Jajan di luar sangat potensial terkena bakteri |
3. Salmonella
Sumber infeksi salmonella berasal dari konsumsi telur dan daging ayam yang mentah atau setengah matang. Gejala infeksi salmonella dapat berupa rasa mual, sakit perut, sakit kepala, diare, menggigil, dan demam. Gejala ini akan timbul secara tiba-tiba setelah 12-48 jam terkena infeksi dan bisa berlangsung selama dua minggu.
Apabila infeksi menyebar ke aliran darah, maka diperlukan antibiotik. Oleh karena itu masaklah hingga matang telur dan ayam secara baik dan benar sebelum dimakan.
4. Disentri.
Bakteri ini terdapat pada kotoran manusia yang terinfeksi. Penyakit ini dapat menyebabkan dehidrasi dan diare yang parah. Jenis penyakit disentri yang umum terjadi adalah disentri amuba dan disentri bakterial. Pada umumnya, penyakit ini ditularkan orang yang terkena infeksi akibat tidak mencuci tangan dengan benar setelah ke toilet dan kemudian memegang makanan.
Ada beberapa cara untuk menghindari terkontaminasi dengan bakteri disentri, antara lain:
Buku Pintar Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui Golonga Darah O |
b. Biasakan mencuci tangan setelah dari toilet dan sebelum memegang makanan.
c. Tutup luka atau infeksi yang ada di tubuh dengan baik.
d. Jangan membiarkan makanan lain terkontaminasi oleh daging mentah.
e. Jangan membekukan kembali makanan yang sudah dilelehkan (defrost).
f. Lelehkan dengan baik makanan beku sebelum akan diolah menjadi makanan.
g. Hangatkan makanan secara menyeluruh dan lakukan hanya sekali saja.
h. Cuci semua daun bahan olahan salad di bawah kucuran air kran.
i. Hindari makanan kemasan atau kaleng yang sudah rusak, peyok, sobek.
j. Hindari makanan yang baunya sudah berubah atau berbeda dari bau biasanya.
Semoga tulisan ini bermanfaat ya bagi kalian semua. Salam !!
Banyak juga ya, benar2 harus hati-hati
ReplyIntinya sebaiknya kita makan makanan segar yang diolah dengan baik ya mbak
Replywah ternyata bahaya juga ya kalau makan makanan beku yang kadaluarsa. Harus dicek ulang ya mbak.
ReplyFoto kedua lucu mbak Puranya hehe
Memang harus hati2 y mbk.. Kalo mkan d tempat umum..
ReplyWah harus hati" nih ya dan memperhatikan makanan utk anak"
ReplyNgeri2 efek bakterinya. Wajib jaga kebersihan dan waspada nih. Padahal saya suka keju lembut. Ternyata malah banyak listeria. Waduh.
ReplyYg nomor 1 mksd makanan yg dimasak lalu didinginkan, itu didinginkan manual (suhu ruang) atau kulkas mak? Soalnya aku sering masukkan gulai ke kulkas
ReplyGagal fokus sama ekspresinya Mbak Apura. hehe. Meh sekaliii :D
Replyoohh.. seperti itu toh, terimakasih infonya kak ^^
ReplyLah anin suka jajan di luar, gimana ini >.<
ReplyHarus tetap jaga kebersihan di mana pun berada.
Replyaiihh,, ngeri ya kalau sampai terserang virus di atas.. bahaya sekali..
Replysemua telur mentah atau setengah matang y mbak? Kalau telur ayam kampung yg sering untuk jamu itu gimana ya?
ReplyWahh,, terus kalo steak sapi yang Rare, Medium Rare, Medium gimana itu mbak, bahaya berarti ya..
ReplyTerima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya