Assalammualaikum Wr. Wb

Liburan awal tahun ini saya dan anak-anak bermain ke Jakarta. Salah satu tempat yang akan kami kunjungi adalah Masjid Dian Al Mahri atau Masjid Kubah Emas di daerah Depok. Kebetulan kami menginap di daerah Jakarta Selatan, jadi agak dekat. Kami sengaja mengatur waktu untuk datang ke sana dini hari atau sekitar jam empat pagi. Supaya bisa shalat di sana dan bisa melanjutkan perjalanan ke tempat yang lainnya.

Okelah, rencana sudah disusun, snack dan camilan sudah saya siapkan buat besok. Anak-anak juga sudah tidur. Pokoknya besok, ga usah mandi deh, kalo takut dingin, hihihi.

Saya memasang alarm, di jam 03.00 dini hari, dan memang berbunyi tepat waktu, yang dipasang alarm aja yang suka molor, hihihi. 

Lihat, Kakak Nawra dan Athifah serta Annasya senang bermain........ 



Baba Solihin  dan kakak Nawra sudah mandi, Athifah dan Annasya ga mandi, cuma saya gantiin baju aja. Kami menuju lobi wisma Ragunan, sembari menunggu mobil online yang akan mengantarkan kami ke lokasi.

Setelah gonta-ganti lebih dari tiga kali, akhirnya kami terhubung. Itu pun setelah saya sarankan kepada suami untuk menggunakan blue bird online, sebab driver sebelumnya , ga begitu paham dengan alamat tujuan yang kami maksudkan. Jadi mending pake Blue Bird saja yang sudah jaminan hapal wilayah. Biasanya mereka emang kerja perwilayah ya, jadi lebih hapal jalanlah.

Alhamdulillah, kami sampai di sana masih gelap. Mobil bisa mengantar kami masuk, gak begitu jauh dari gerbang utama. Sudah ada juga warga yang menjaga dan member karcis parkir. Cuma lima ribuan.

Mobil terus melaju, ada dua orang penjaga keluar dari pos satpam,  kami pun dipersilakan masuk. Kami juga ditawarkan, jika ingin masuk dengan mobil harus membayar sejumlah Rp. 15.000.  Kami putuskan jalan kaki aja , memang ga begitu jauh kok, cuma jalannya agak menurn sedikit. Lagi pula ini kan mobil umum, ngapain kut parkir di dalam.

Kami menyusuri jalan, di sebelah kiri masjid. Di seberang , lebih tepatnya berhadapan dengan masjid, di luar pagar masjid, ada sebuah rumah megah, entah punya siapa. Kabarnya sih, punya masjid. Benar apa ga, saya sih ga tahu pasti.

Di bagian depan itu khusus ruang buat jemaah laki-laki. Sedangkan untuk jemaah perempuannya di sebelah belakang. Jadi kami berpisah dengan suami. Kami terus ke belakang.

Saya memperbaiki wudhu, lalu shalat di dalam, kakak Nawra kebetulan lagi ga shalat jadi menjaga adik-adiknya di luar. 

Meski masih shubuh, banyak orang yang datang selain untuk shalat juga untuk menikmati kemegahan dan keindahan masjid kubah emas ini.

Selesai shalat, saya menuju ke anak-anak suami juga. Kami ngumpul di lobi masjid, atau halaman bagian dalam masjid. Luas banget , anak-anak juga senang bermain, ke sana kemari, lari-larian, bahkan tidur-tiduran. Mana udaranya sejuk sekali, tambah bikin nyaman.

Kesempatan ini kami manfaatkan juga untuk berfoto-foto, ingin mengabadikan semua sudut masjid. Soalnya semuanya indah dan bagus buat dijadiin tempat berfoto.

Tips dari saya ketika membawa anak ke masjid, apalagi kalo ingin shalat. Maka sebaiknya bergantian shalatnya untuk menjaga anak-anak. Jadi jangan dibiarkan sendirian . Apalagi anak dibiarkan wara-wiri bermain saat orang sedang shalat. Hal ini bisa saja menganggu jamaah yang lainnya.

Lalu, di masjid yang baru sebaiknya memang kita tidak membiarkan anak sendirian, jadi harus tetap ditemani atau di bawah pengawasan dan pantauan mata kita.

Masjid Kubah Emas ini emang megah banget, mewah, kuat dan berkesan. Saya berdoa sepenuh hati, agar suatu hari setelah ini, saya dan keluarga bisa berkunjung dan beribadah di masjid yang lebih megah dari ini. Yaitu ke masjid di tanah suci, Mekah. Saya ingin banget bersama keluarga datang dan beribadah ke Baitulah. Semoga terkabulkan ya #2020GoBaitullah.

Kami ke luar dari masjid sebelum pukul setengah tujuh, sebab ada pengumuman bahwa masjid akan ditutup jam 07.30 sampai jam 10.00 pagi karena ada kegiatan perawatan dan kebersihan masjid. Kalo hari kamis, masjid emang ditutup untuk pengunjung.

Salam, sampai jumpa lagi ya!