Menu

Thursday, February 14, 2019

/
Assalammualaikum. Wr.Wb

Apa kabar Sahabat Keluarga Nawra

Apakah anak kurang gizi, akan tumbuh tidak tinggi dibandingkan dengan teman-temannya. Apakah hanya gizi baik yang dapat membuat anak tumbuh tinggi. Moms, pertumbuhan tinggi seorang anak tidak hanya dipengaruhi oleh asupan gizi yang dimakan setiap hari. Ada banyak faktor yang mempengaruhi tinggi badan seorang anak. Secara umum, genetik, obstetrik dan seks, lingkungan, gizi, obat-obatan, olahraga dan penyakit.

Moms, kali ini kita akan membahas lebih rinci mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tinggi anak selain dari asupan gizi yang baik dan seimbang setiap hari.  
Genetik

Faktor genetik ini sudah terlihat pada anak  sejak lahir. Seorang anak yang memiliki ibu dan ayah yang berpostur tinggi biasanya nantinya akan tumbuh berpostur tinggi pula. Begitupun sebaliknya. Jika ayah dan ibunya pendek, maka seringkali anaknya juga memiliki postur yang juga pendek. Hal ini biasa kita lihat di lingkungan sekitar kita. 

Selain itu Moms, bisa juga  mengamati bahwa orang-orang India, Afrika dan beberapa Negara lainnya.  meskipun tidak mendapatkan gizi makanan yang baik, namun memiliki postur yang tinggi. Namun pertumbuhan anak-anaknya tinggi karena memang postur orang-orang India dan Afrika sudah tinggi sejaklahir. Hanya sebagian kecil saja yang memiliki postur kecil sejak lahir. Kerangka tulang anak-anak India dan Afrika memang sebagian sudah tinggi sejak lahir.

Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan anak sebeum lahir dan sesudah dilahirkan , juga akan mempengaruhi tinggi seorang anak. Menurut Soetjiningsih (1995) secara garis besar lingkungan dibagi menjadi lingkungan pra natal dan lingkungan post natal.

1. Lingkungan Pra-Natal. Lingkungan pra natal adalah terjadi pada saat ibu sedang hamil, yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari masa konsepsi sampai lahir seperti gizi ibu pada saat hamil menyebabkan bayi yang akan dilahirkan menjadi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan lahir mati serta jarang menyebabkan cacat bawaan. Faktor toksin atau zat kimia yang disengaja atau tanpa sengaja dikonsumsi ibu melalui obat-obatan atau makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan kecacatan, kematian atau bayi lahir dengan berat lahir rendah (Supariasa, 2002). 

2. Lingkungan Post-Natal. Lingkungan post natal mempengaruhi pertumbuhan bayi setelah lahir antara lain lingkungan biologis, seperti ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit infeksi & kronis, adanya gangguan fungsi metabolisme dan hormon. Selain itu faktor fisik dan biologis, psikososial dan faktor keluarga yang meliputi adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat turut berpengaruh (Soetjiningsih, 1995).

Faktor Gizi

Faktor gizi  sangat berpengaruh penting terhadap pertumbuhan tinggi badan anak antara lain adalah  : kalori, protein, Iodium dan zat gizi mikro seperti vitamin A, zink (zn). 

Gizi makanan sangat penting dalam membantu pertumbuhan tinggi badan seorang anak. Secara umum, banyak anak di negara  Eropa memiliki tubuh yang tinggi daripada orang Asia? 

Biasanya balita di Eropa akan mengalami pertambahan tinggi badan yang pesat karena mendapatkan gizi yang sangat baik, terutama dari susu yang mereka minum. 

Selain itu secara keseluruhan, asupan gizi yang mereka konsumsi setiap hari juga baik daripada gizi makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang Asia. 

Penelitian menunjukkan bahwa susu adalah makanan yang memiliki gizi ”sempurna” bagi pertumbuhan tulang (tubuh). Susu mengandung semua zat yang dibutuhkan tulang untuk bertambah panjang. Protein, Kalsium, Magnesium, berbagai macam vitamin dan berbagai macam mineral ada dalam kandungan susu. (Bland, J. 1996, Contemporary Nutrition. J & B Associates).

Pertumbuhan tulang memerlukan berbagai macam nutrisi protein, vitamin dan mineral. Namun mineral utama bagi pertumbuhan tulang adalah ”kalsium”. Tanpa kalsium dalam jumlah yang cukup, tulang tidak akan memanjang secara optimal.

Kalsium adalah mineral paling penting bagi tulang untuk tumbuh menjadi panjang, tebal dan kuat. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa usia paruh baya yang selalu mengkonsumsi kalsium secara cukup jarang terkena penyakit osteoporosis dan punggung membungkuk. 

Selain penting bagi pertumbuhan dan kekuatan tulang, kalsium juga berperan dalam mencegah kanker usus besar. Vitamin D juga penting bagi tubuh membantu untuk menyerap kalsium. Sumber vitamin D yang baik adalah susu, susu kedelai, margarin, ikan, hati dan kuning telur. 

Moms, bisa memberikan susu Indomilk pada anak untuk menstimulan tumbuh tinggi anak. Susu Indomilk mengandung omega 3 merupakan susu tinggi kalsium dengan tambahan kandungan Omega3 yang mengandung DHA dan EPA, vitamin dan mineral.Omega 3 berasal dari minyak ikan laut yang berguna untuk membantu perkembangan sel-sel otak, menunjang kecerdasan dan fungsi penglihatan anak-anak.

Jika anak tidak dapat mengkonsumsi vitamin D dari makanan-makanan alami. Anak  dapat mendapatkan pasokan vitamin D melalui multivitamin. Namun tentu saja vitamin D alami jauh lebih baik. (Davies, S. and A. Stewart., 1997, Nutritional Medicine. Pan).

Untuk memaksimalkan penyerapan kalsium dapat dilakukan antara lain : Konsumsi makanan berkalsium yang mudah diserap tubuh. Yaitu susu, keju dan yogurt. Sebaiknya anak-anak dikurangi atau hindari mengkonsumsi kafein (kopi, teh atau cola) karena dapat membuang kalsium melalui urin. Kurangi konsumsi garam meja. Karena dapat membuang kalsium melalui urin. 

Oleh karena itu, Moms harus bisa memastikan asupan gizi yang dikonsumsi oleh anak adalah baik dan seimbang setiap harinya. Agar bisa mendukung pertumbuhan tinggi anak.
Pola tidur   

Tidur berkualitas sangat penting dalam memaksimalkan pertumbuhan tinggi badan. Sebab hormon pertumbuhan bekerja ”penuh” sewaktu tidur. Semakin berkualitas tidur seseorang, maka hormon pertumbuhan semakin bekerja optimal. Dan itu artinya akan menghasilkan pertambahan tinggi badan secara optimal pula. 

Cobalah Moms ,  mengukur tinggi badan anak pada pagi hari tepat setelah bangun tidur. Mungkin akan kaget. Tinggi badan akan bertambah sewaktu bangun tidur (biasanya 1-2 cm). 

Hal ini terjadi karena selama tidur, anak mengalami pertambahan panjang tulang rawan pada punggung dan kaki. Namun pertambahan ini bersifat sementara saja. Pada sore hari tinggi badan kembali seperti semula disebabkan oleh berbagai aktifitas yang dilakukan. Seperti bersekolah, bermain-maian. 

Apalagi bagi anak yang aktif bergerak. Selain itu juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Tinggi badan anak juga akan menyusut.Oleh karena itu, jika anak akan menjalani program peninggi badan alami ini,maka kualitas tidur  harus juga ditingkatkan agar hasilnya lebih optimal. 

Tidur yang sangat menunjang bagi pertumbuhan badan adalah tidur lelap (deep sleep) selama kurang lebih 7-8 jam tanpa terputus-putus, tanpa perasaan gelisah. (www.journalsleep.org, 2001 )  

Oleh karena itu sangat penting Moms bagi anak untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap hari. Baik tidur di siang hari, apalagi tidur pada malam hari. Usahakan anak agar bisa tertidur dalam kondisi tenang, nyaman dan pulas setiap hari. Apalagi pada masa-masa pertumbuhan.

Jika anak mengalami masalah tidur. Moms, bisa melakukan beberapa hal ini, mulailah dengan membuat jam tidur dan jam bangun tidur  untuk anak, berlakukan jam ini setiap malam dan di pagi hari. Moms, harus komitmen dan disiplin dengan jam tidur dan bangun tidur yang telah disepakati. Dengan adanya jam tidur dan bangun tidur yang rutin ini, akan  membantu tubuh dan pikiran anak terbiasa untuk tidur pada waktu yang ditentukan. Pola tidur anak akan teratur, begitu juga dengan metabolisme tubuh anak. Selain itu juga akan terbentuk kebiasaan tidur dan bangun tidur yang teratur pada anak. 

Selain membuat jam tidur dan bangun tidur. Moms, bisa juga melakukan hal-hal berikut ini, melakukan persiapan untuk tidur dalam waktu 30-60 menit sebelum waktunya tidur. Segera jauhkan atau matikan  televisi , Handphone dan alat elektronik lainnya, biasakan anak untuk sikat gigi sebelum tidur, , pergi ke toilet sebelum tidur,lalu pakaian baju tidur, setelah itu Moms juga bisa membacakan buku cerita, dan jangan lupa matikan lampu kamar anak.

Hal tersebut bisa Moms mulai bentuk dan lakukan di rumah, sehingga anak juga terbiasa dengan kebiasaan tidur yang baik sehingga dapat menciptakan kondisi tidur anak yang lebih baik setiap harinya.

Olahraga   

Moms, perhatikan dan bandingkan. Pertumbuhan tinggi anak yang suka berolahraga dengan yang tidak senang berolahraga. Anak yang senang melakukan aktivitas olahraga. Selain lebih terlihat sehat kuat dan tangguh. Pertumbuhan tinggi badannya juga akan berbeda.

Misalnya saja, anak yang suka olahraga renang atau basket. Dibandingkan  dengan teman lainnya yang tidak pernah atau jarang berolahraga akan melihat perbedaan yang jelas. Anak-anak yang suka melakukan olaharaga renang atau basket secara teratur biasanya memiliki tinggi badan di atas rata-rata anak-anak seusianya. 

Hal Ini disebabkan karena olahraga sangat mempengaruhi tinggi badan seorang anak. Olahraga yang secara rutin dan teratur dilakukan oleh anak akan dapat mendorong produksi hormon pertumbuhan oleh tubuh anak  sehingga dapat menambah tinggi badan secara signifikan. Selain itu gerakan-gerakan anak saat melakukan renang atau basket juga secara langsung merangsang tulang kaki dan punggung untuk bertambah panjang.


Banyak pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh anak.Bisa dilakukan dari rumah, misalnya bermain sepeda, berjalan kaki atau hanya sekedar bermain turun naik tangga. Bahkan saat bermain anak-anak sering kali secara tidak langsung sudah melakukan gerakan olahraga sehingga anak yang banyak bergerak, akan terlihat lebih tinggi dibanding dengan teman-temannya yang lain. 

Dengan demikian Moms, dapat kita diprediksikan bahwa seorang anak  yang memiliki orang tua yang tinggi, dan mendapatkan asupan gizi yang baik selama masa pertumbuhan, serta mempunyai kebiasaan tidur yang baik dan berolahraga teratur cenderung tinggi (Sports Md, 2009).

Terima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya

Powered by Blogger.