Assalammualaikum Wr. Wb
Halo Sahabat Keluarga Nawra. Kali ini kami ingin bercerita seputar kuliner ketan yang bernama Lemang. Ada yang sudah pernah makan Lemang. Gimana rasanya? Enak kan? Sehat juga karena dipanggang dengan bara api. Cara memasaknya juga unik. Kalo kamu suka nonton film Upin dan Ipin. Ada tuh cerita mereka saat masak Lemang menjelang lebaran.
Lemangnya mutung karena tidak dibolak-balik. Upin dan Ipin sibuk bermain. Al hasil kak Ros langsung marah dan teriak-teriak. Lemangnya gosong.
Kok di Malaysia ada kenal istilah Lemang juga ya.
Jadi Lemang itu berasal darimana ya.
Tenang, mari kita cari tahu dulu ya informasi seputar Lemang.
Lemang adalah penganan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi beras ketan dicampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang. Lemang lebih nikmat disantap hangat-hangat.
Cara mengonsumsi Lemang berbeda-beda dari daerah ke daerah. Ada yang senang menikmatinya dengan cara manis (ditambah selai, kinca, serikaya) atau dengan cara asin (rendang, telur, dan lauk-pauk lainnya), atau ada juga yang memakannya dengan buah-buahan seperti durian.
Lemang dijadikan makanan perayaan oleh suku Dayak yang disajikan pada pesta-pesta adat mereka. Bagi suku Melayu, lemang biasa disantap saat hari raya Idul Fitri atau Idul Adha.
Ulun Lampung di sebelah pesisir menjadi lemang sebagai penganan Lebaran dan kue adat. Orang Minangkabau juga menyukai lemang, bahkan kota seperti Tebing Tinggi dikenal dengan julukan "Kota Lemang".
Lemang juga merupakan makanan orang asli Negrito yang ada di Kelantan dan suku Semai.
Lemang juga merupakan penganan khas legendaris masyarakat Samarinda yang diproduksi dan diperdagangkan oleh orang-orang Banjar di Jalan Pulau Sebatik, Samarinda.
Kalo di Bengkulu, saat ini kuliner Lemang bahkan bisa kita temui kapan saja dan dalam kondisi situasi acara apa saja. Tidak harus pada saat peristiwa atau upacara adat. Ada yang menjualnya setiap hari.
Bahkan juga disajikan di dalam pesta perkawinan. Lemang dijadikan salah satu pilihan makan di acara pesta perkawinan. Biasanya dicampur dengan Tapai ketan Hitam. Rasanya jangan ditanya. Enak banget.
Lemang disajikan sebagai makanan dalam pesta perkawinan di Bengkulu |
Kalo kamu sedang berjalan-jalan ke Bengkulu. mau makan Lemang mudah sekali. Banyak tersedia para penjualnya di sepanjang jalan di Sungai Rupat dekat Kolam Renang Hamtian menuju ke arah Pagar Dewa.
Lemang yang dijual pun masih bagus dan dalam kondisi segar karena diproduksi setiap hari. Di sana juga lengkap dijual Tapai Ketan Hitamnya. Jadi bisa membelinya dan menikmatinya kapan saja. Di berbagai Objek Wisata di Bengkulu Lemang juga sering dijual.
Jadi kalo mau makan Lemang tak perlu menunggu ada pesta atau lebaran tiba ya. kapan saja bisa kita nikmati.
kutes ya enak kah lemangnya
ReplyKalo di serawai ini dijadikan budaya sebelum pernikahan dalam lamaran ada istilah LEMANG 20.
ReplyLemang memang enak, apalagi tape ketannya,, makanan ini selalu di sajikan di masjid pas acara nuzululquran.
ReplyNgomongin lemang kok ya jadi nunggu undangan makan makan ��
ReplyLemang, baru di Bengkulu inilah saya tahu makanan ini. Maknyuss...
ReplyDi dusun kami Mukomuko lemang ini dibuat saat acara 100 hari kematian mbak. Tapi sekarang udh jarang, susah nyari bambu juga dan orang lebih banyak beli langsung. Hehe
ReplyAku suka banget dengan lemang mbak Mil, orang-orang di rumah pada tahu. Jadi kalau di rumah ada lemang biasanya mereka bakal teriak-teriak manggilin aku :D
Replywah, jangan lupa manggil mba juga ya dek
Replyenak ya ternyata
Replywah, susah kalo gitu mau makannya nunggu 100 hari dulu :D
Replynanti ya nunggu undangan dulu
Replyiya, kalo di daerah kita masih banyak yang menyajikannya
Replyhaiya, pa pula itu istilah lemang 20
ReplyAku suka banget makan lemang, tapi biasanya ga pake tape ketan hitam gitu tapi make sambel tumis d campur ikan teri yang dihaluskan. Tapenya malah makan terpisah lebih enak
ReplyPernah beli lemang, rasanya enak ,baunya jg khas krn dimasak di bambu. Tp belum pernah liat lsg cara bikinnya kecuali dtivi
ReplyPertama kali makan lemang sewaktu lebaran, itupun diberi oleh tetangga yang merupakan orang Manna, Bengkulu Selatan. Sekarang lumayan gampang kalo mau icip-icip lemang sembari minum teh di sore hari. Di sepanjang jalan Kelurahan Tanjung Agung-Tanjung Jaya juga banyak warga yg berjualan di depan rumah mereka.
ReplyBaru tahu lemang mba. itu disajikannya sama ketan merah ya, duh kayanya enak.
ReplyApalagi saya penyuka beras ketan.
Terima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya