Hallo, Sahabat Keluarga Nawra
Kali ini Keluarga Nawra, mau membahas seputar cabai. Yang benar nulisnya cabe apa cabai ya. Yuk kita cek terlebih dahulu.Mana yang benar cara menulisnya.
Cuma lidah kita dan telinga kita suka dengerinnya orang-orang menyebutnya CABE ya, tapi kita cek dulu aja di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Tunggu sebentar ya !
Nah, di dalam KBBI tidak ditemukan kata Cabe akan tetapi Cabai. Lalu artinya apa ya itu cabai
Cabai/ca·bai/ n 1 tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna merah kecokelat-cokelatan atau hijau tua, berisi banyak biji yang pedas rasanya; lombok; Capsicum; 2 buah cabai (biasa dibuat sambal atau campuran sayur);kecil-kecil -- rawit, pb tampaknya kecil, tetapi cerdik (pemberani, membahayakan); mendapat -- rawit, ki mendapat celaan keras; siapa yang makan -- , dialah yang berasa pedas (kepedasan), pb 1 siapa yang berbuat kurang baik akan merasakan akibatnya; 2 siapa yang merasa tersindir berarti telah berbuat seperti yang disindirkan itu;-- jawa tumbuhan merambat semacam sirih (merica) yang tumbuh di daerah pantai, buahnya berbentuk silinder, berwarna hijau dan keras ketika muda, setelah tua kemerah-merahan dan melunak, bijinya cokelat kehitam-hitaman sebesar butir beras, biasanya digunakan sebagai bahan jamu tradisional dan sebagainya;
Lanjut lagi, bagi penyuka sambal atau makanan pedas. Informasi berikut ini harus kalian ketahui dong. Supaya bisa menambah keilmuan dan wawasan soal cabai. Bukan cuma bisa makannya saja ya, hehehe.
Cabai atau cabai merah atau chili adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan.
Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" ke sepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai.
Hayo ngaku, siapa yang suka makan nasi Padang
Aku suka kok, suka banget malah. Meski pedas yang penting ada air minum. Ya, aman aja makannya.
Cabai merah besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia.
Cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat antikanker (Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980).
Cabe Hijau Kaya Antioksidan |
Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi .
Cabai memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri lambung.
Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.
Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur).
Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang, serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5-6.
Nah, buat kamu yang mau bertanam cabai. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret-April). Untuk memperoleh harga cabai yang tinggi, bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko kegagalan.
Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit. Buah cabai yang telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering.
Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil bijinya: Untuk areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabai (300-500 gr biji).
Nah,buat kamu yang suka cabai tak ada salahnya ya mencoba bertanam cabai dan bulan ini adalah saat yang tepat.
Jangan sampai ketinggal ya. Jalan-jalan sambil makan-makan bersama Keluarga Nawra
Suami saya orang minang mba, tanpa sambel cabe merah ga akan makan hehehe.
Replypasti kebutuhan cabe banyak ya
ReplySaya suka cabai hijau kecil hahahha aman nggak pedes
Replykyaaa rumah baru ya mba Mil. Selamat :-D
kaya antioksidan itu say
Replyiya
Informatif sekali, baru tahu kalau cabai bisa buat mencegah dan mengobati kanker selama ini tahunya makan tu nggak enak kalo nggak ada pedasnya.
ReplyIya, makan tanpa sambal itu rasanya kurang lengkap.
ReplySekarang baru ada tempat comentnya :D
ReplyLebih suka cabe merah.. kalo cabe hijau perasaan kurang pedes.. kecuali cabe rawit ya
ReplySaya suka cabe hijau dicampur bihun atau tempe. Atau cengek jeletot dicampur mie rebus. Enaaaak
Replyduh, bumil enak banget ya
Replyduh mbaak...artikel ini mengingatkanku pada sambel ijo di RM Padang...
Replyiya, apalagi cabe hijau sangat kaya oksidan
Replybetul, kayak makan tanpa garam ya
ReplyHijau mantap mbak, tapi jangan keseringan. Hehe
Replykalau aku suka semua mbak heheheee.......cabai merah, cabai hijau, cabai kering, cabai rawit. Aku juga dah coba nanam mbak, cabai rawit di depan rumah. Alhamdulillah tumbuh, sebatang saja tapi.
ReplyAku suka cabai hijau kalo di Lembang, Bandung, Jabar itu gede2 n gendut n puedesss namanya cabI gendot. Mantap rasanya.
ReplyWaf cabai itu favorit aku, eeeh maksudnya makanan yang serba pedas mbak
ReplyDari umur setahun kalo tradisi di kampungku, anak hrs dibiasain makan cabai. Dan krn itu aku pecinta pedes kelas berat :p. Makan g nampol kalo ga pedes.. Buat orang batak, pedes itu wajib lah buat makanan :p
ReplySayangnya anak2ku g ada yg kuat pedes mba. Apalagi yg pertama. Hihhh, susah jadinya. Kalo masak jd hrs bikin 2 , yg suoer pedes utk aku, yg ga Pedes samasekali buat dia :D
waah cabai favorite ku mba, tp wktu maag sudah melanda sudah tdk brani lg makan byk2 kaya dulu . hihi
Replykasihan sm lambung . 😥
jalan burniat no6 rt3 rw1 kelurahan kebun keling kota bengkulu .
done 👌
waah cabai favorite ku mba, tp wktu maag sudah melanda sudah tdk brani lg makan byk2 kaya dulu . hihi
Replykasihan sm lambung . 😥
jalan burniat no6 rt3 rw1 kelurahan kebun keling kota bengkulu .
done 👌
Cabai memang favorit semua orang, kalo badan kurang fit, mulai gak nafsu makan, cabai adalah pertolongan pertama yang dilakukan.sedaplah... Pa lagi makan bakso panas plus pedas. Endhooolll
ReplyCabai memang tidak dapat dipisahkan dari lidah Indnesia. Jangan heran kalau cabai sering dipelesetkan dengan satu kata "Tobat Sambal" karena pedasnya cabai tidak ada orangnya kapok. Beda lagi di Arab saudi, cabai dibilang "Buah Neraka" karena pedasnya. Dan menariknya adalah pedas bukanlah rasa, karena pedas adalah sebuah bentuk iritasi di lidah dan rongga mulut.
ReplyCabai memang tidak dapat dipisahkan dari lidah Indnesia. Jangan heran kalau cabai sering dipelesetkan dengan satu kata "Tobat Sambal" karena pedasnya cabai tidak ada orangnya kapok. Beda lagi di Arab saudi, cabai dibilang "Buah Neraka" karena pedasnya. Dan menariknya adalah pedas bukanlah rasa, karena pedas adalah sebuah bentuk iritasi di lidah dan rongga mulut.
ReplyAku punya cabe rawit, cabe merah, cabe habanero didepan rumah. Tp nanam cabe tantangannya jg banyak salah satunya kutu putih
ReplyKalau saya sukanya cabai merah mbak, kalau cabai ijo paling cuma sesekali pakai.
ReplySebenarnya saya suka kedua-duanya buk, suka makan cabai hijau suka juga cabai merah, akan tetapi sayangnya cabai sepertinya tidak menyukai saya, rasa suka saya hanya bertepuk sebelah tangan, karena cabai semakin hari semakin pedas, sepedas harganya...
ReplyAduh paporit aku makan pedes, baru aja makan tumis sayur plus cabe rawit yg banyak bgtttt, mumpung harga cabe lg murah
ReplyTerima kasih sudah berkunjung di blog Keluarga Nawra. Lain waktu datang lagi ya